| Flashback |
Empat tahun yang lalu...
" Shh.. "
Aster menggeliat gelisah saat merasakan sesuatu yang aneh pada dirinya, entah apa yang terjadi pada dirinya namun Aster merasakan jika ruangan ini sangat panas. Padahal aula gedung mewah tersebut sudah terpasang beberapa pendingin ruangan untuk membuat para tamu tidak kepanasan dan beberapa tamu juga tampak baik-baik saja tidak seperti dirinya.
Dean yang memang hari ini menemani Aster untuk menghadiri undangan pertunangan dari salah satu kolega bisnis nya menoleh kearah Aster yang sedari tadi tampak tidak baik-baik saja. " Apa kau baik-baik saja ? Kenapa kau berkeringat sangat banyak, apa jas yang kau kenakan kurang nyaman ? "
Aster menggeleng. " Apa kau merasakan jika ruangan ini sangat panas ? Tubuh ku sangat gerah, Dean. "
Dean menaikan satu alisnya. " Panas ? Ruangan ini bahkan sangat dingin, Aster. Apa kau tidak melihat tanganku yang membeku, pegang ini kalau kau tidak percaya padaku " Ucap Dean sembari memegang tangan Aster yang membuat Aster merasakan betapa dingin nya tangan Dean.
" Tapi kenapa aku merasakan panas ? " Tanya Aster dengan keringat yang sudah membanjiri kening nya, ia bahkan membuka dua kancing kemeja yang di kenakan nya.
" Apa kau mabuk ? Maksudku, apa kau meminum sesuatu sebelum aku datang ke sini ? "
" Aku tidak meminum wine atau alkohol lainnya, kau sendiri yang melarang ku untuk meminumnya. Aku hanya meminum segelas jus yang diberikan pelayan padaku. "
" Apa kau ingin pergi dari sini ? "
Aster menoleh kearah dengan tatapan sayu nya. " Tidak, aku harus bertemu dengan Tuan Lee. Bisakah kau bilang padanya untuk menunggu ku sebentar ? Aku ingin pergi ke toilet sebentar. "
" Ingin kutemani ? "
Aster menggeleng. " Tidak usah, aku bisa sendiri. Tunggulah di sini, aku akan segera kembali " Ucap Aster yang langsung berjalan meninggalkan Dean yang menatapnya dengan khawatir.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAKE PROTAGONIST | BOOK 1 | END
Teen FictionKayden Davidson, seorang pembunuh bayaran yang bekerja pada sekelompok mafia. Kehidupan nya yang sangat miskin membuat nya mau tak mau menjalani profesi sebagai pembunuh bayaran demi menghidupi adik satu-satunya yang masih duduk di bangku sekolah, m...