Harga yang harus dibayar

70 14 7
                                    

Bab 31||Awal lagi dengan teman.

jangan Lupa Votenya my Readers, sankyuu

Happy Reading

🤗🤗

○○○

Sudah sangat jauh aku meninggalkan City Aakesh, dan Memulai lagi memasuki wilayah baru, dari sini tidak banyak desa yang dilalui jadi kami hanya berjalan diwilayah perhutanan.
Rigel Sarkash yang antusias melakukannya, belum merasakan pedihnya hidup dijalanan.

“Jadi kenapa kamu memilih pergi dengan kami?” Tanyaku yang melihat dia senyam senyum karena senang.

“Entahlah! Hanya saja, kalian begitu luar biasa, dan lagi saat aku memikirkannya, kupikir ini kesempatanku, untuk melihat sesuatu yang hebat, dan juga kalian sangat keren!” jawabnya dengan polos

“Dasar Bodoh!” Tembal Karl ketus.

“Apa?”

“Kau bodoh, Hanya karena terlihat keren, Kau Rela meninggalkan segalanya dan mencari mati!!”

“Bukan seperti itu, maksudku!”

“Tidak usah diambil hati rigel, dia hanya mengkhwatirkanmu, pada dasarnya semua orang akan mati, dimanapun atau kapanpun, namun tidak ada salahnya ,sebelum kita mati, kita bisa menikmati hidup yang kita inginkan, dengan begitu tidak ada penyesalan, benarkan!”

“Itulah yang ku maskud, dan Karl terima kasih sudah mengkwatirkan ku!”

“Hah? Siapa yang mengkwatirkan mu, aku hanya mengatakan, lebih baik kau tidak menyusahkan kami!”

“Tentu saja, aku akan berusaha juga.”

Waktu tidak akan terasa jika kau bergerak dalam hitungan detik,
Bagiku itu terasa nyata dan singkat,
peta yang aku lihat saat ini, menunjukan puluhan jalur tercepat dan lambat untuk sampai kekota selanjutnya, namun aku memilih jalur Hutan, karena itu jauh lebih baik daripada keramaian.

[Mengitari jalan ramai mungkin terlihat jauh, namun jika mengambil rute penerobosan akan sama dengan jalan lurus]

“Mari beristirahat dulu, tidak bagus jika berjalan dimalam hari.”

“Baiklah, aku akan membuat api unggun!” Ujar rigel sambil mempersiapkan perapian.

Denah peta yang aku miliki saat ini hanya lokasi sementara, karena aku mengambil denah Rute,
Ada banyak jenis sebutan untuk sebuah peta,

☆ Denah Rute gambaran yang hanya menunjukan jalan kecil, contohnya jalan pintas, jalan setapak, juga peta terbatas yang hanya menunjukkan jalan untuk ke desa-desa kecil ataupun lokasi bukit

☆ Jalur Negara, gambaran ini cukup luas, karena menunjukan jalan utama untuk kesetiap kota dalam jalan yang dilegalkan, jalan ini pada umumnya sering dilalui karena terbilang alternatif Aman, karena sudah dipantau, dan sudah digariskan.

☆ Peta Zoom, peta yang hanya terlihat wilayah besar pada setiap  lokasi-lokasi, termasuk seperti peta benua, gunung, sungai, dan hal besar lainnya.

○○

“Bagaimana keadaan sekitar?” Tanyaku pada Karl yang sedang berdiri diatas pohon.

“Cukup Aman, tidak ada tanda-tanda bau monster, dan kurasa hutan ini akan baik-baik saja!!”

“Syukurlah' jadi kita bisa tidur nyenyak.”

“Apa dalam pikiranmu hanya tidur?”

“Begitulah.”

Who Is Called A Bird!? || 『END VOLUME 1』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang