Who Is Called A Bird!? || 『END VOLUME 1』

PERBATASAN

Bab 89|| kembali melangkah.

☆ Tinggalkan jejak saat membaca, Dicomment dan Votenya juga ☆

Thanks you And
Happy Reading....

○ ○ ○ ○

Semua nya kembali berlalu, Kami  yang sudah mulai memasuki wilayah desa baru.
Sejauh ini tidak memiliki hambatan apapun dari beberapa hal lain, dan kami cukup menikmatinya secara damai.

＿＿ngiiingg

[Ughh sial telinga ku berdenging lagi, apakah ini dari phoenix atau Mayurablack].

Wilayah desa ini bernama Heirtrurt, Desa yang  terhubung ke ibukota Theodore diperbatasan. Memiliki luas ratusan kilometer, cukup besar dan Ramai, namun disini aku merasakan aura Negative yang cukup kuat, membuat bulu kuduk ku terus merinding.

Kepalaku tiba-tiba terasa pusing,

『Joeran ini aku Sovict』

Ah ternyata setiap Dengingan itu dari mayurablack, sekarang aku mulai memahami nya.

[Kemana saja kau Sovict, aku memanggil mu tapi kau tak pernah muncul, dan sekarang kau muncul saat aku tidak butuh]

『Apa kau marah? Aku minta maaf aku sibuk』

Sibuk? Apa yang para monster lakukan, apa mereka bekerja membasmi manusia? Jika dia bertanya apa aku marah! Aku hanya kesal.

[Katakan kenapa kau berbicara, apakah ada gate kekay?]

『Tidak, aku berbicara dengan mu agar kau lebih hati-hati di wilayah sini』

[Apa, kenapa?] Dia menyuruh ku berhati-hati?!

『Energi Negative nya terlalu kuat untuk tubuhmu, sayap hitammu akan merespon kuat tentang itu, jadi kau harus berhati-hati agar bisa mengendalikan nya, jika tidak kau akan merasakan sakit hebat』

[Sialan, jadi kau tahu bahwa sekarang aku mulai merasa pusing, hei kau sudah memberi ku mutiara itu kan, efek apa lagi ini.. uugh! Brengsek]

『Cobalah untuk memahami lagi sayap Daimont mu』

Memahami apa lagi! Kepala ku semakin berdenyut, Hatiku semakin gelisah, Aku merasakan hal Negative terus masuk ke otakku, seakan-akan aku merasakan kebencian dimana-mana.

[Sial, aku harus tenang, ada apa dengan ku, kebencian kuat dari semua penjuru ini, menyesakan dada].

Langit terasa berputar, pendengaran ku terasa berisik, Ini Halusinasi,
Aku merasa seakan-akan orang-orang di sekitar ku sedang menatap jijik ke arahku, mereka menertawakan ku, mereka menghina ku.

『Joeran, kau harus kuat』

Berisik, mahluk ini terus berbicara di otakku, apa yang kau inginkan.

“uughh!!” Dadaku terasa sesak dan sakit, Aku merasa mual, aku bahkan tidak bisa berdiri seimbang.
Siapa saja tolong aku.

Diwaktu bersamaan Karl Garrick yang menyadari tingkah ku yang aneh, karena berjalan dengan sempoyongan.

“Apa kau Baik-baik saja?” Karl Garrick sambil memegang pundakku.

“Ah, aku tidak yakin.”

Suaraku berat, hanya sekilas saja sudah tahu bahwa aku tidak baik-baik saja, mereka sangat peka.