Berburu dengan ganas

57 12 4
                                    

Bab 61|| menghabisi para Goblin.

jangan lupa tap ☆ nya,
dan comment juga ya ○

Terima kasih
Dan Happy Reading


○○

Apa aku pengecut, Ah! ya, ini tindakan seorang pengecut,
Berdiam diri dan serahkan pada yang lain.

“Brengsek, Kenapa kau tidak melakukannya dari tadi!” suara ejekan dari Karl cukup keras sehingga aku bisa mendengar itu.

[Ya ya,, Mana aku tahu situasinya akan merepotkan begini].

__greee

Para goblin menyerang Barrier, mereka berusaha untuk menembusnya, namun itu bahkan tidak bergeming.

“Apa ini akan baik-baik saja nak?” tanya warga mutan dibelakangku karena cemas.

“Anda tidak perlu khwatir Barrierku tidak mudah ditembus.”

Akhirnya rasa gelisah mereka hilang, karena warga mutan sudah Aman. Meski kasihan melihat orang-orang diluar Barrier.

Tapi bagiku, yang lebih kasihan itu para Goblin, Mereka menyerang Goblin itu dengan Gila, terutama Karl Garrick dan Akira sharle.
Kedua pengguna pedang yang sama-sama barbar nya, mereka layak disebut dua sinting.
Sangat cocok.

“Menjijikan dan bau sekali!” sambil menutup hidungnya karl mengangkat pedangnya yang sangat kotor oleh darah.

“kamu benar, aku juga harus ganti baju.” tempal rigel yang melirik pakaiannya.

“Bajuku bahkan robek, aku harus membeli yang baru, Heii KARL ayunan pedangmu sungguh gila!” sambung akira

“Bukannya kau yang lebih gila.”

”Kupikir kalian berdua sungguh mengerikan!” balasan dari Alessia menambahkan.

Mereka semua sangat menikmatinya.

[Bukankah kalian semua gila].

Sambil cekikikan, meskipun mereka mengeluh dan saling mengejek,  namun perasaan mereka sama, menikmati pembantaian sepihak para GOBLIN.
Dan sini aku jadi penonton, ini bahkan lebih menyenangkan.
Rasanya aku seperti pemimpin.

“Terima kasih semuanya, kalian menyelesaikannya dengan cepat, tidak ada yang terlukakan?”

“Ya, semua baik-baik saja.”

“Baiklah kalo gitu, kita lanjutkan jalannya.”

○○

“Hei, kau tidak melihat gate kekay disini?” bisik Karl Garrick

“aku tidak melihatnya, kurasa tidak ada.”

Aku tidak melihat sebuah Gate kekay dimana pun, jadi kupikir itu tidak masalah, jadi aku mengabaikan nya.

Sejak penyerbuan Goblin kami mempercepat jalan, agar secepatnya ketempat Aman.
butuh sehari untuk sampai ke desa yang kami tuju.

“Ambilah Air secukupnya agar tidak berat saat dibawa.”

Kami tidak sengaja bertemu hulu sungai, jadi mengambil sedikit istirahat.
Dan kesempatanku juga melihat peta lokasi daerah sini.
Sebuah peta yang menunjukkan arah terdekat untuk ke jalur utama, menuju perbatasan.

[apa aku sekalian lewat sana saja ya].

Pikiran dan mataku terlalu pokus sehingga tidak menyadari kedatangan seseorang.

Who Is Called A Bird!? || 『END VOLUME 1』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang