CITY AAKESH part 4

73 16 0
                                    

Bab 12||kekhwatiran seorang teman

jangan lupa Votenya ya☆

Terimakasih dan
Happy Reading..

🤗🤗

○○○

Senjata yang tidak lepas dari tanganku, namun jadi tidak berguna karena tidak bisa digunakan dengan benar, meski aku cukup bisa menggunakan senjata apapun, karena kondisi mental yang buruk ini aku jadi seorang sampah,
Karena kelemahanku adalah orang paling buruk dalam mengenali kondisi tubuh sendiri.
Hanya emosi sedikit saja akan merubah semuanya.

“Ada apa? apa sampai sini saja kekuatanmu, kerahkan semua kekuatan yang kau miliki burung kecil, Aku sudah banyak mendengar tentang mu setelah kau pergi dari lab, dan kekacauan yang kau lakukan dimarkas pusat, tapi lihatlah sekarang? Kau sungguh menyedihkan, sangat menyedihkan!!”

Apa yang dikatakan Darth emang benar, hanya karena Kondisiku aku jadi tidak seimbang,

Ucapan Darth jelas mempengaruhi ku, selama ini aku baik-baik dengan para musuh lain, tapi Anehnya Darth satu orang pengecualian.

[Baiklah, aku harus tenang, agar aku tidak kacau lagi, jika terus begini aku bisa mati ditangannya].

_wooss

Area sekeliling dipenuhi MANA dari Es ku, udara yang menjadi dingin bagaikan dikutub utara,
Dengan Kecepatan 10 km perdetik, aku menembus pertahanan Darth dan menghantamkan pedang  padanya, meski hanya mampu mendorongnya beberapa meter tapi Darth masih bisa menahannya dengan kuat.

__ traaakk trakk

“Bocah burung, ternyata kau masih memiliki kekuatan sebesar ini!”

“Diam kau.”

Ice devils dipedangku mulai merambat pada senjata Darth, jelas itu tidak akan Darth biarkan,dengan cepat dia menghempasku dan mendorong balik.
Meningkatkan kecepatan dan menekan balik, Darth menyadari hal itu dan membuatnya menunjukan raut wajah yang terbelalak.

[Masih memiliki kecepatan lain]

Darth si Assassin level tinggi dan ketakutanku, jelas sesuatu yang tidak bisa diremehkan, serangan, pukulan seakan-akan obat penghilang rasa sakit dikepalaku,
Tubuhku, MANAku mulai tersingkron baik, kini aku mulai bisa menyeimbanginya, setiap serangan Pedang dan tangan begitu juga kaki, semua lancar namun Darth juga mampu memblokir, menahan dan menghindari.

[Anak ini, dia bisa mengungguliku jika aku biarkan, bisa-bisa aku kalah darinya] ketika batin Darth berkecamuk menjadi kesempatan bagiku membuka celah.

__bugh

Darth sangat terkejut karena Tepat dipipi bagian kiri tinjuku mengenainya, dengan gesit dia memisahkan diri dan membuat jarak kami.

“Kau memukulku?” Matanya yang terbuka lebar, memandangiku dengan ekpresi kesal, terlebih lagi Es dari bekas pukulan itu merembet diwajahnya “Apa-apaan Es ini?”.

Hanya merasa bingung sebelum mencerna, namun Darth bukan orang biasa, dia sudah bisa menyadari bahwa pukulanku bukan pukulan biasa, Dengan santainya dia menggunakan MANA api pada pipinya sendiri dan melelehkan Seketika.

[Tidak mungkin, bagaimana bisa dia menghentikan prembetan Devils Iceku].

“Sial.”

“Ternyata kau sudah berkembang ya burung kecil!” Tatapannya sangat tajam, Darth mulai serius karena menyadari kemampuanku yang cukup bahaya jika sampai tersentuh lagi.

Who Is Called A Bird!? || 『END VOLUME 1』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang