JANGAN PERCAYA.

48 12 5
                                    

Bab 88|| keinginan yang tak tersampaikan.

☆ Tinggalkan jejak saat membaca, Dicomment dan Votenya juga ☆

Thanks you And
Happy Reading...

______________

Tidak disangka Hari ini akan sangat melelahkan, rekan-rekan ku yang lain pasti sudah tidur.

“kamar No 880? Ah ini dia.”

Belum sempat aku menyentuh pintu, pintu sudah di bukakan oleh seseorang.

“Selamat datang joeran!”
Sapa rigel.

Wow, aku tertegun, aku bahkan belum membuka topeng tapi dia sudah tahu? ini juga pertama kalinya aku disambut hangat oleh orang lain.

“Bagaimana kau mengenali ku?”

“Itu karena Karl, dia bilang Joeraan datang.”

Pantas saja, Jika itu dia.
Akan mengerikan jika dia selalu tahu keberadaan ku, ruang penginapan yang megah, bisa di masuki empat orang.

“Apa itu topeng baru?” tanya Karl setelah aku keluar dari kamar mandi.

“Kau baru tanya! Ya. Aku membelinya saat jalan-jalan tadi,”

“Itu keren!” sambung Rigel.

”Haha,, Ngomong-ngomong soal topeng, kurasa kalian tidak harus memakai nya juga!”

“Kenapa?”

“Kalian juga tidak akan nyaman bukan, lagian akan aneh jika kita semua menggunakan nya, alasan aku menggunakan ini, agar aku tidak terlalu mencolok.”

Terutama karena yang paling di incar adalah aku, Jika aku tidak menutup wajahku, akan ada kemungkinan ketika aku masuk ke benua Tropis, aku bisa di salah pahami, dengan saudara kembar ku.
Itu mungkin hanya spekulasi kecil ku saja, tapi lebih baik jaga-jaga sejak awal.
Mereka berdua hanya terdiam, fakta emang kebenaran nya seperti itu.

“Baiklah jika begitu, emang terlihat aneh sih, tapi itu tidak masalah bagiku. Tapi jika joeran yang mengatakan nya aku akan menurut aja.” ujar rigel sambil sedikit tertawa.

“Terserah, bagaimana kau merasa nyaman saja.” pungkas karl juga.

Mereka menerima begitu saja. “Baiklah, itu cukup, aku ingin tidur.”

Ada kala saat terdiam seperti ini, pikiran kau malah berisik.
Langit diruang ini nampak jauh, kedua temanku sudah tertidur lelap.

Aku menatap kosong langit-langit ruangan, dan pikiranku malah  berkecamuk.
Semakin dekat kebenua hatiku semakin gelisah. Alasannya cepat atau lambat aku akan bertemu mereka, keluarga kandungku.
Apakah mereka mencariku?
Atau apakah mereka merindukan ku?

Pikiran penuh dengan pertanyaan yang tidak bisa aku jawab sendiri, sudah lebih 13 tahun aku meninggalkan kampung kelahiran.
Karena sebuah insiden mengerikan.
Selama 13 tahun hidup ditempat asing, Rasa sakit, penderitaan, kesengsaraan semuanya sudah dirasakan. Menyisakan trauma mendalam dihati.

[Ah sial] bayang-bayang itu terus bermunculan, membuatku merinding lagi.

Kurasa tuhan masih menyayangi ku kerena membiarkan aku terus hidup.
Bagaimana menderitanya aku mengalami hal-hal mengerikan itu. Hanya sebuah kesalahan kecil aku harus merasakan siksanya dunia.
Anak yang menginginkan kematian namun tak kunjung mati, Anak yang ingin hidup tenang namun tidak mendapatkan ketenangan.

Who Is Called A Bird!? || 『END VOLUME 1』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang