Akhir yang bahagia

54 12 2
                                    

Bab 68|| obat yang nyata.

JANGAN LUPA TAP REACTION NYA, DI VOTE DAN COMMENT YA ○

TERIMA KASIH
And
HAPPY READING..

○○○

Obat Yang di suntikan tidak langsung bereaksi, sama seperti yang terjadi padaku.
Sehingga membuat kami sedikit tegang.

“Kenapa belum ada reaksi apapun, apa obatnya tidak berhasil?” Tanya istri pimpinan yang mulai gelisah.

“Obatnya butuh waktu untuk menyebar, jadi kita tunggu saja!”

Benar, obat itu bereaksi setelah 10 menit, ada perubahan berkala pada tubuh kepala desa.
Luka basahnya mulai mengering.

“Lihat itu, luka-luka nya!”

Tubuh sang pimpinan yang tadi memprihatinkan kini mulai membaik, wajahnya yang pucat itu mulai memiliki warna.
Secara perlahan bau dari badannya menghilang.

“Terima kasih tuhan, suamiku bisa kembali semula, terima kasih semuanya!”

Wanita itu menangis tersedu-sedu dia tidak hentinya bersyukur, air mata yang sudah tidak bisa dibendung lagi.
Ini sungguh melegakan.

“Syukurlah, Kami pun ikut bahagia melihatnya nyonya!” ujar Alessia

“Mari ketempat warga.”

Kami secara serentak memberikan obat-obatan itu pada warga Kota yang terdampak wabah.
Dengan membagi beberapa kelompok yang dipimpin dari kami.
Meski lelah ini mengikuti namun semua terbayar karena kebahagiaan.

Aku bisa melihat bagaimana Alessia yang jauh lebih bahagia dari siapa pun, mata yang berbinar,“Syukurlah, hehe,, Aku benar-benar bahagia melihat mereka!”

“Semua berkatmu Nona, keteguhanmu membuat obat itu sungguh luar biasa, jika bukan karenamu, Mungkin obat ini tidak akan dibuat.”

Itu benar, dia peran utama disini.

“Kamu terlalu memujiku joeran, ini juga berkat kalian semua, kita bisa mengatasinya karena kerja keras orang-orang yang ingin membantu, terima kasih kalian juga berjasa.” dengan senyuman manisnya.

“kita semua sudah bekerja sangat keras.”

Dengan begini masalah sudah teratasi, aku lega ada akhir yang bahagia.

——

Waktu pun begitu cepat, Dan Sudah dua minggu sejak di berikannya obat itu.
Warga Fortun sudah kembali bangkit untuk menghidupkan kembali Kota mereka. Bahkan dengan bahagianya mereka menyediakan perayaan.

“Hari ini adalah hari yang ditunggu-tunggu bagi kita semua,  karena terbebas dari wabah yang selama ini menyerang kita, semua ini berkat sang dewa yang telah mengirim sekelompok orang-orang baik untuk menyelamatkan kita, terima kasih untuk kalian anak-anak muda!”
pidato dari pimpinan mengawali perayaan sebari memperkenalkan kami pada semua warga desa.

Aku tidak menyangka Ada Hal seperti ini, apakah mereka benar-benar harus merayakan nya?
Ya, kupikir tidak masalah mereka harus melupakan peristiwa kelam.

“Sama-sama tuan, terima kasih juga karena sudah menerima kami.”

“Baiklah mari kita mulai, dengan makan besar!”  Teriakan bahagia itu bener-bener mereka gemakan.

Tapi disisi lain, aku sangat lelah.
Alasannya beberapa Hari ini aku melakukan Ekspedisi disemua lingkungan, dan juga gudang bawah tanah milik Shaka.
Dan pada akhirnya aku menemukan sesuatu yang benar-benar aku butuhkan.
Buku informasi transaksi Antara Shaka dan Organisasi THE FLAWLESS.

Who Is Called A Bird!? || 『END VOLUME 1』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang