Kekacauan Para Hunter

59 11 3
                                    

Bab 81 || Binasa.

☆ Tinggalkan jejak saat membaca, Dicomment dan votenya juga ☆
Thanks you And
Happy Reading....

__________

▪︎ Di titik akhir, kami menjadi bertarung satu sama lain.
Ketidak tahuan mereka karena hilang nya Giant Centipedes, membuat darah mereka naik pitam.
Sejak awal aku sudah tidak berniat memberikan apa pun pada mereka.

_Traakk

Yang paling bersemangat itu Karl dia terus menghadang orang yang akan menebasku.

Aku sangat lelah, malam ini meski berbau busuk bintang dilangit masih bersinar cantik.

_jraaashh

Blood devils bekerja lagi, pergerakan mereka semua terhenti.

"jika kalian bergerak aku akan memecahkan kalian semua!"

Tangan yang menahan diri sambil menggigit bibir.
Aku akan membuat mereka kapok.

_jrasshh jrasshh

Dua lagi kepala Hancur, sedangkan aku hanya berdiam diri tidak bergerak. Kelompok dari simbol Daun belati itu tersisa satu orang.
Kini dia menyerah dan menjatuhkan pedangnya.

_prok prok prok

Suara tepuk tangan terdengar di belakang kami. Jelas akan membuat suasana Aneh.
Itu Berasal dari seorang Pria yang memakai masker dengan rambut panjang. Dia langsung terkekeh setelah semua pasang mata mengarah padanya.
Tadi ada pria sok pintar, sekarang Pria Aneh.

"Oh maaf, apa aku mencuri perhatian kalian!"

Siapa lagi ini? Dia terlihat tenang.
Namun memancarkan Aura kuat.

"Hah? Brengsek apa yang kau lakukan di sini?" Sentak Karl Garrick.
Karl mengenal nya?

"Siapa dia?"

Karl tiba-tiba memalingkan wajah nya, nampak enggan memberitahu.

"Hei, Bocah Brengsek, apa begitu cara mu menyapa Ayahmu!"

Ayah? Pria berambut panjang itu ayah Karl Garrick. Ini pertama kalinya aku melihatnya, Karl emang belum sempat bercerita tentang ayahnya, jadi dia tuan Garrick.
Pria itu membuka maskernya,
Mau dilihat bagaimana pun dia emang mirip, Warna mata dan Warna rambut, juga paman itu terlihat keren.

"Ah Maaf ya, harusnya aku memperkenalkan diri dulu, Namaku Joshua Garrick!"

Sambil mendekat kearah kami, dan merangkul pundak Karl dengan paksa. Perawakan dan tatapan nya sama tajamnya dengan Karl.

"Menyingkir dariku!"

"Anda ayah Karl? Ini pertama kalinya aku melihat, kupikir anda sudah meningal, karena karl bilang bahwa orang tua nya sudah meninggal!"

Karl sengaja berbohong atau karena dia emang tidak menyukai ayah nya itu.

"Anak durhaka! Aku masih hidup, dan sama seperti kalian, aku juga berpetualang!"

Kedatangan Ayah Karl membuat suasana jadi teralihkan, ini seperti ketegangan yang mencair.
Di sisi lain para Tritagonis ini merasa lega nyawa mereka mungkin akan selamat.

"Hei, Hei, bubar-bubar Brengsek, percuma kalian melawan, kalian tidak ada harapan, kelompok sirius sudah menang telak, ya ampun aku malu, aku kalah sama kelompok dari anakku!"

Kurasa dia sengaja mengatakan itu, tapi untuk apa? Pamer.

"HEIII..hanya karena dia anak mu, kau berani menyuruh kami!”

Who Is Called A Bird!? || 『END VOLUME 1』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang