Di antara dua wanita
By In_stories🍁🍁
Selamat datang, Sayangku ❤
Hampir 24 jam foto manis itu beredar menempati pembaharuan status whatsapp Ali Syahreza. Berbagai respon berisi ucapan selamat dan doa baik dari sanak keluarga, teman hingga pemilik perusahaan tempatnya bekerja secara bertubi hadir memenuhi ruang pesannya.
Namun, bahagia itu tidak dapat dirasakan oleh kesemuanya. Kelahiran Debbtya Oktavia tidak serta-merta diterima oleh pihak-pihak yang harus selalu dipaksa lapang oleh keadaan.
Sarah Jinan Ulya melihat Debbyta sebagai rasa sakit yang tidak bisa untuk dipersalahkan.
Dimas Syahreza menganggapnya sebagai sebuah beban baru untuk kehidupan sang ibu.
Sedangkan Larisa Oktarianza, menilainya sebagai pesaing baru dalam memperebutkan kasih sayang ayahnya.
🍁
"Masih belum tidur?" Ali merangkak menaiki tempat tidur, lalu duduk menyandar di belakang Ilyana agar dapat melihat Debyta yang tengah diberi ASI eksklusif. Bayi perempuan itu masih terjaga kendati malam hampir berada di titik akhir.
"Matanya udah mulai merem-merem." Ilyana memberitahu. "Nunggu Ayah pulang dulu baru mau bobo."
Ali tertawa pelan, kemudian mengecup pelipis Ilyana cukup lama. "Kangen aku kayaknya."
Sepuluh hari yang lalu, Debyta Oktavia lahir secara normal tepat di pukul tiga pagi. Persalinannya tidak hanya ditemani oleh Ali, tetapi Sarah juga. Pada hari itu, keesokannya Yasmina datang untuk menjenguk sang adik. Tetapi tidak dengan Dimas dan Larisa. Kakak beradik itu memilih untuk tetap di rumah dan menjalankan aktivitas seperti biasa —bersekolah dan pergi ke kampus— tanpa ada suatu kebahagiaan atas kehadiran anggota baru dalam keluarga.
Menyedihkan untuk diingat memang. Namun, Ali tentu tidak bisa untuk memaksakan kehendak agar keduanya menerima Debyta dengan cepat.
"Bener kata Ibu, Mas, aku nggak nurunin apa-apa buat Deby." Ilyana berbisik sepelan mungkin, menyadarkan Ali dari lamunan singkatnya. "Mukanya kamu semua ini," katanya sambil memandangi wajah mungil Debyta.
"Waktu bikin dia kamu banyak pasrahnya, sih!"
Ilyana tertawa tanpa suara dan memberi sikutan kecil pada dada Ali. "Abis ini kamu nggak bisa sebebas biasanya kalo mau minta jatah, ya. Kudu liat situasi dan kondisi pokoknya. Harus sabar kalo anaknya belum tidur."
KAMU SEDANG MEMBACA
Di antara dua wanita
Romance"Sampai pada sebuah alur yang begitu pahit, saya menyadari bahwa buah dari ketidak adilan adalah ancaman perpisahan." -Ali Syahreza _______ Original story by In_stories Credit pic : Pinterest