Di antara dua wanita
By in_stories🍁
Dulu, ketika sang ibu pergi selamanya menyusul sang ayah, Sarah mengira itu adalah kesakitan terbesar dalam hidupnya hingga ujung usia nanti. Namun, pengkhianatan yang Ali lakukan dalam perkawinan mereka kenyataannya lebih menyakitkan dari rasa kehilangan tersebut. Sosok suami yang dulu sering dia bangga-banggakan kepada dunia, pada akhirnya tak mampu menahan godaan nafsu wanita dan berakhir dengan menempatkan dirinya pada penderitaan bernama poligami yang sudah terjalani selama 17 tahun lamanya ini.
Sungguh! Sarah tidak pernah mengira bahwa cinta dan kesetiaannya akan mendapat balasan pengkhianatan. Bahkan, setelah satu dasawarsa lebih berjalan, luka hati itu tak kunjung mengering. Keberadaannya seperti enggan menghilang dari bagian terdasar hatinya yang telah pecah berkeping.
Ikhlas tidak semudah yang terucapkan. Dirinya sering kali mencoba, tapi semua tetap berakhir pada sayatan batin yang meruntuhkan segala benteng ikhlas yang dia buat dengan tertatih-tatih. Apa yang sudah Ali lakukan bukanlah sebuah kesalahan kecil yang mampu dihanyutkan dengan permintaan maaf saja. Air matanya lebih banyak terjatuh ketimbang ungkapan maaf yang Ali dan Ilyana ucapkan kepadanya.
Lara hatinya, tidak sedangkal itu!
Pernah, pada satu titik terendah dalam hidupnya, Sarah berkeinginan untuk mengkahiri rumah tangganya dan membiarkan lelaki yang dia cintai hidup bersama llyana. Namun, wajah lugu dan polos kedua anaknya kembali menggagalkan keinginan tersebut. Dia tidak seberani itu untuk membiarkan Dimas dan Larisa tumbuh tanpa dampingan lelaki yang dulu mereka sebut hero. Di samping itu, permintaan Ali yang memaksanya untuk jangan pergi dengan berasaskan cinta, semakin menjerat Sarah untuk terkurung dalam lingkar api yang Ali sulut dalam bahtera rumah tangga dan seperti membakarnya hidup-hidup. Selain daripada itu, Sarah juga mengerti bahwa perceraian bukanlah penyelesaian terbaik dari setiap masalah dalam rumah tangga, meski dalam beberapa kasus, perceraian bisa menjadi jalan terbaiknya.
Beberapa orang mungkin menganggapnya sebagai wanita bodoh karena tetap bertahan meski telah dikhianati dengan sangat tidak manusiawi. Akan tetapi, bukankah setiap dari jiwa punya prinsip hidupnya tersendiri? Termasuk dalam hal menentukan keputusan krusial untuk keberlangsungan hidupnya esok hari.
Bukankah satu masalah yang sama, mampu memunculkan beberapa jalan keluarnya? Karena berbeda kepala, berbeda pula jalan pikirannya. Lalu, sebagai jiwa awam, apakah patut untuk menyalahkan keputusan tersebut?
Sayangnya, tidak semua mampu memahami apa yang telah menjadi keputusan Sarah di masa lalu. Orang-orang terdekat yang seharusnya ada memberikan dukungan moril, justru menyalahkan dan menyudutkan langkah yang dia ambil. Hal tersebut sempat membuat Sarah terpuruk, akan tetapi rengkuhan dan kekuatan yang hadir dari senyum manis Dimas dan Larisa serta janji penebusan sang pelaku utama, mampu menguatkan dan membuatnya semakin yakin bahwa segala yang dia ambil bukanlah kesalahan. Terbukti! Kenyataannya, dia mampu bertahan selama ini kendati kedukaan hatinya masih terasa sama. Hanya reda beberapa detik, lalu kambuh kembali ketika sadar bahwa rumah tangganya tak lagi sempurna.
Semuanya membutuhkan waktu. Tidak ada yang mampu Sarah lakukan selain berusaha ikhlas terhadap semua yang menimpa kehidupan percintaannya. Dia dan Ilyana digariskan untuk mencintai dan dicintai oleh satu lelaki yang sama dan Sarah harus menerima takdir itu dengan rela yang tak kunjung ada di dada.
Ini adalah pilihannya! Sesakit apapun itu, dia akan sudi menelannya.
Tok!
Tok!
KAMU SEDANG MEMBACA
Di antara dua wanita
Romance"Sampai pada sebuah alur yang begitu pahit, saya menyadari bahwa buah dari ketidak adilan adalah ancaman perpisahan." -Ali Syahreza _______ Original story by In_stories Credit pic : Pinterest