9.

970 102 0
                                    

Author POV.

Malam hari yang begitu berangin, lebih tepatnya di sebuah taman yang sangat dikatakan sepi tidak, ramai pun tidak yaa... hanya ada orang-orang yang berlalu lalang di jalan taman tersebut, entah sendirian, ada hanya sekedar duduk di taman sambil memainkan ponsel, maupun bersama kekasihnya.

Sama halnya dengan Seulgi dan irene yang saat ini mereka berdua sedang duduk di kursi taman, terdengar helaan nafas panjang dari gadis bermata sipit   Karena besok libur sekolah Seulgi mengajak kekasihnya ke taman karena gadis bermata sipit itu ingin menanyakan sesuatu.

Irene mengerutkan keningnya melihat Seulgi sebelum bertanya ia menelan makanan yang ia makan "kamu kenapa"Seulgi sekilas melihat Irene dan mengusap kepalanya yang tertutup tudung Hoodie yang ia pakai sehingga tudung Hoodie terlepas dari kepalanya karena gadis itu mengusap kepalanya agak kasar.

Bukannya menjawab pertanyaan sang kekasih, Seulgi menyederkan kepalanya di kursi taman, kedua tangannya ia silangkan di dada dan tatapan matanya melihat kedepan, Irene mendengus kesal melihat kekasihnya mencueki dirinya dengan kesal ia menggeplak paha Seulgi yang memakai celana pendek.

Plak

"Aww... Bae, kenapa dipukul, sakit ihhh" rengek Seulgi melengkungkan bibirnya ke bawah sambil mengusap pahanya yang sedikit panas.

"Yaaa, kamu dari tadi bukaannya ngomong malah ngelamun, udah kaya mikirin utang aja, katanya ada yang mau dibicarain" omel Irene Melihat malas seulgi

Seulgi menghela nafas dan ia menyampingkan duduknya menghadap Irene dengan kaki kanannya ia tai-kan dan dilipat di atas kursi taman sedangkan kaki kirinya di bawah.

"Aku lagi mikirin Wendy"

"Kenapa sama Wendy, tumben mikirin sepupu kamu, biasanya kamu cuek sama Wendy" ucap irene sambil melahap kebab yang ia dan Seulgi beli tadi saat mau ke taman.

Seulgi menompang kepalanya dengan tangan yang ia sender-kan di kursi taman "kamu merasa aneh gak sama tingkah Wendy yang udah tiga hari ini tuh anak pendiem" Irene mengerutkan keningnya setelah-nya ia menganggukkan kepalanya pelan dan menelan makanannya" iya, aku juga merasa aneh sama Wendy" Seulgi mengangguk " iya kan" ucapnya.

"Aku kemarin nanya sama Wendy kenapa, aku kira dia sakit, tapi Wendy cuman senyum doang, tadinya aku sama jennie, nayeon, Rose, jisoo,sama Joy mau ke rumah Wendy, eh kamu malah ngajak aku ke sini, untungnya aku belum ngechat mereka" jelas irene

"Mereka juga sama heran sama sikap Wendy" tanya Seulgi mengerutkan alisnya, irene mengangguk

Seulgi berdecak " kenapa cuman ngajak mereka aja, aku sama Lisa gak di ajak" Irene memutar matanya malas" gak boleh lah, lagian aku sama mereka sekalian mau nginep di rumah Wendy"

"Ko gitu, jahat" Seulgi cemberut sambil menegakan badannya

"Mau aku gampar kamu, kalau ikut nginep di rumah Wendy, kamu sama Lisa kan beda dari kita" Seulgi menyengir  "hehehe gak papa, kita kan bisa tidur di sofa" Irene melototkan matanya melihat Seulgi dan mengangkat tangan untuk memukul kekasihnya" e-eh bercanda sayang ihhh" Seulgi menahan tangan kekasihnya,dan Irene menghela nafas kasar melihat datar Seulgi.





"Aku mau kita putus" ucap wanita yang berlinang air mata melihat pria di depannya itu.

Pria tersebut yang mendengar kata 'putus' dari kekasihnya terkekeh sarkas "gak, aku gak mau" ucapnya sambil melipat tangannya di dada dan mencondongkan kepalanya pada kekasihnya, sehingga wanita itu memundurkan kepalanya dan memalingkan wajahnya ke samping"aku cuman minta kamu jangan Deket lagi sama temen laki-laki Wendy, apa kamu gak mikirin perasaan aku hah" teriak pria itu di depan wajah Wendy, sehingga Wendy memejamkan kedua matanya.

Boat Paper(JL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang