17.

913 124 24
                                    

Cklek

"eh Hyun...elo ternyata"ucap Wendy yang baru saja membuka pintu rumahnya.

Pria gondrong yang tidak lain adalah Hyunjin tersenyum melihat wendy

"Masuk"sahut Wendy mempersilakan Hyunjin masuk kedalam Rumah-nya, tapi Hyunjin menggelengkan kepalanya dan berkata"di sini aja Wen"tunjuk Hyunjin pada kursi yang ada di depan teras rumah Wendy.

Wendy mengangguk sambil menutup setengah pintu rumah.

Hyunjin pun mendudukkan dirinya di di kursi, begitupun wendy duduk berhadapan dengan Hyunjin
"tumben lo kerumah gue sendiri-an"tanya Wendy sambil melipat tangannya di atas perut Melihat Hyunjin, sangat jarang rasanya melihat Hyunjin datang ke rumahnya seorang diri, bisanya Hyunjin datang dengan yang lain ke rumah-nya ini

"Yaa...gak papa si, gue lagi bosen aja dirumah, jadi gue datang ke sini"ucap Hyunjin mengusap lehernya sekilas, ia sebenarnya canggung hanya berdua saja dengan Wendy.

Wendy manggut-manggut mendengar-nya lalu ia melihat di atas meje terdapat Bungkus plastik berukuran sedang seperti-nya Hyunjin yang membawanya"lo bawa apaan?"tunjuk wendy dengan dagu-nya.

Hyunjin tersenyum melihat arah tunjuk wendy kemudian ia menggeser bungkusan plastik putih itu pada Wendy"buat lo, suka martabak kan?jadi gue beliin"Wendy terkekeh"tau aja, tapi makasih yah, sebenarnya gue juga lagi pengen beli martabak tadi"Wendy memanyunkan bibirnya"gue-nya males keluar"lanjutnya sambil membuka ikatan plastik tersebut dan mengeluarkan isinya, sekilas ia melihat Hyunjin"lo beli dua"Hyunjin mengangguk"iya, satu buat lo satu lagi buat Tante sama om"ucapnya.

Wendy menepuk keningnya ada yang terlupa"oh iya, gue bikin minum dulu ya, lo mau minum apa"ucap wendy"emm...apa aja Wen"ujar Hyunjin sambil melepaskan topi yang sedari tadi berada di kepalanya, wendy mengangguk"bentar ya, gue bikin dulu"wendy bangkit dari kursi dan langsung berjalan kedalam rumah.

Hyunjin mengehela nafas sambil menyenderkan tubuhnya di sandaran kursi, arah matanya melihat sekeliling rumah Wendy yang nampak sepi dan hening"apa Wendy sendiri di rumah"gumam Hyunjin pada dirinya sendiri, sambil menunggu wendy ia memainkan ponselnya yang sejak tadi dirinya genggaman.

10 menit kemudian, Wendy muncul dengan membawa dua gelas kopi yang masih panas, lalu ia letakkan di atas meja, Hyunjin terseyum"wihh mantep"ucap-nya"kopi aja yekan, malam-malam dingin gini enaknya minum yang anget-anget"ujar Wendy, Hyunjin mengangguk setuju Seraya mematikan ponselnya dan diletakkan di atas meja.

Hyunjin Melihat wendy yang tengah meniup-niup kopinya"lo sendiri di rumah"Wendy menyeruput kopinya sebentar dan menjawab"pergi, ada acara di kantor bokap gue, jadi gue sama bibi aja di rumah"Hyunjin mengangguk mendengarnya"gue bolehkan ngerokok"ijin-nya pada Wendy.

"Ngerokok aja si, ngapain ijin segala"ucap Wendy terkekeh"yaa ini kan di rumah lo, gak enak lah gue"ujar Hyunjin ikut terkekeh setelah-nya ia mengambil Bungkus rokok serta korek di saku celananya, mengambil satu dan langsung menyalakannya dengan korek api.

"Huftttttt huhh"Hyunjin menyesap Rokok-nya dan dikeluarkan melalui mulut dengan kepala menoleh ke samping karena takut asapnya terkana Wendy, setelah-nya Hyunjin menoleh melihat wendy"Wen gimana sekarang Susana hati lo, udah merasa baikan"Wendy terseyum tipis"di katakan baik ya baik"ucapnya sambil mengangguk pelan"tapi ya gitulah, gue suka nangisin dia, tapi gak sering. Bego banget gak si gue? bisa-bisanya nangisin cowo yang udah nyakitin geu"ucapnya lagi sambil menghembuskan nafas panjang.

"Gak ko, itu hal wajar, gue juga dulu gitu suka nangisin mantan gue"ucap Hyunjin terseyum tipis mengingat masa lalu-nya dengan Cinta pertamanya.

Wendy tertawa pelan"masa si lo nangis? Kebanyakan kan para cowok pada cuek kalau mereka udah putus, beda sama cewe. Ada yang nyiletin tangan mereka, gores-gores tangan pake jarum, ada juga yang sampe bunuh diri"ucap wendy sambil menggerakkan jari-nya tangan-nya

Boat Paper(JL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang