Author POV.
Tiffany sedang berada di halaman belakang rumah, duduk di kursi taman menghadap kolam renang, ditemani dengan secangkir teh hangat hijau yang ia buat sendiri, sambil memainkan ponselnya melihat-lihat sosial media atau berita yang sedang hangat pagi ini putrinya, Lisa masih tidur jika di hari libur sekolah gadis berambut sebahu itu bangunnya siang sekitar jam 11 Paling lama pukul 1 siang, anak tunggalnya tersebut pulang main tadi malam sekitar jam 11 malam bersama jennie, sang suami setelah sarapan pria dewasa itu pergi untuk bermain gloft.
Di dalam sebuah kamar bernuansa putih sedikit gelap, karena tirai jendela masih tertutup rapat, hanya ada sedikit sinar matahari yang masuk melalui fantilasi jendela, terdapat seorang gadis cantik dan tampan dalam waktu bersamaan ia sedang tidur sangat nyenyak di atas kasur king size miliknya dengan di balut selimut tebal hangat sampai leher, jika dilihat-lihat Lisa seperti kepompong, AC kamar masih menyala membuat kamar menjadi sangat sejuk.
Tiffany menyeruput teh hijau hangatnya tanpa mengalihkan pandangannya dari layar ponsel.
"Bunda Tiff" muncul seorang gadis bermata kucing yang menghampiri Tiffany
"Eh Jennie" Tiffany tersenyum melihat sahabat anak-nya itu lalu menepuk-nepuk kursi menyuruh Jennie duduk di sampingnya, Jennie mengangguk dan mendudukan dirinya di samping Tiffany.
"Kamu udah sarapan" tanya Tiffany seraya melipatkan kedua tangannya di atas perut.
Jennie mengangguk "sudah Bun"
"Lisa belum bangun Bun" Tiffany menghela nafas dengan lembut dan tersenyum "belum Jen"
"Kebiasaan deh anak bunda yang satu itu jika libur bangunnya selalu siang" Tiffany terkekeh mendengarnya " hahh kamu tidak tahu Lisa saja Jen"kamu pagi-pagi sekali tumben ke rumah" ucapnya lagi sambil tersenyum melihat Jennie yang terlihat cemberut, gadis bermata kucing menghela nafas lemah "hemm, di rumah sepi"
"Appa sama mommy kemana" tanya Tiffany"ada acara katanya, jadi Jennie nyamperin bunda aja, oh iya Daddy mana Bun, tadi Jennie liat di dalam rumah sepi" gadis bermata kucing itu memang sudah menganggap rumah Lisa adalah rumahnya juga, Tiffany sendiri yang menyuruh Jennie seperti itu dan memanggilnya dengan sebutan bunda dan Daddy untuk Siwon, karena Tiffany dan Siwon menganggap Jennie adalah anak gadis mereka, begitu pun Ji-yong dan dara sudah menganggap Lisa adalah anaknya, mereka bertetangga sudah cukup lama sekitar 20 tahun, biasanya jika hari Minggu Siwon selalu berada di rumah dan bermain Catur dengan supir pribadinya itu, tapi Jennie tidak melihatnya pagi ini biasanya jika Jennie berkunjung ke rumah Lisa, Siwon selalu menyambut Jennie dengan hangat.
"Daddy setelah sarapan pergi bermain gloft bersama teman-temannya" Tiffany menyeruput kembali teh hangat hijaunya "Jennie mau mau di buatkan apa, nanti bunda bikinin" tawar Tiffany
Jennie menggelengkan kepalanya" gak Bun, aku masih Kenyang, Jennie pengen ngobrol-ngobrol aja sama bunda"Jennie tersenyum menunjukkan gummy smilenya,Tiffany dengan gemas mencubit pipi mandu Jennie dengan lembut "Aigo ingin rasanya bunda mengangakat mu menjadi anak bunda"
Jennie cemberut "ih bunda suka sekali mencubit pipi ku" jennie menggembungkan pipinya" Tiffany terkekeh "kamu mau cerita tentang apa" jennie tersenyum lalu ia menghadap Tiffany, dan kedua wanita berbeda generasi itu mengobrol tentang dunia fashion atau bergosip menceritakan kehidupan artis di Drakor yang mereka tonton, sesekali mereka berdua terkekeh dan tertawa karena cerita random dari jennie ataupun Tiffany.
"Bunda" Tiffany dan jennie yang asik dengan obrolannya itu terhenti dan tersenyum melihat Lisa yang berjalan menghampiri keduanya.
"Sini sayang" Tiffany melambaikan tangannya menyuruh putrinya menghampirinya
KAMU SEDANG MEMBACA
Boat Paper(JL)
Teen FictionMengisahkan dua gadis remaja cantik, gadis bermata kucing yang tak lain adalah Kim Jennie Ruby Jane dan gadis berambut sebahu yang tak lain adalah Lalisa manoban atau Lisa. Mereka berdua telah bersahabat sejak memasuki TK taman kanak-kanak sampai me...