14.

932 110 7
                                    

"Hoam...enghhh..."Jennie baru saja bangun sambil menguap setelah-nya ia menggeliat menggerakkan tangannya ke ke atas, lalu gadis cantik itu bangun dari berbaring-nya, mata kucingnya Setengah terbuka Jennie  menguap lagi sambil menutup mulutnya, ia melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 7 malam, gadis itu melamun, tidak terasa dirinya tidur sampai 2 jam, niatnya ia ingin tidur setengah jam saja, tapi dirinya kebablasan sampai malam dan mendekati makan malamnya, sungguh dirinya sangat lelah sehabis pulang dari acara sekolah-nya itu  dan pulang pun ia langsung menunju kamarnya dan melanjutkan tidurnya lagi yang sebelumnya ia tidur di mobil sahabatnnya.

"Ya'ampun ngantuk banget, tapi laper juga hemm..."ucapnya sambil menaikkan kedua kaki dan Melipat-nya ke atas sebatas dada, saat ia akan memejamkan matanya kembali Suara pintu kamarnya di ketuk.

Tok

Tok

Tok

"Jennie...sayang bangun, makan malam dulu..."ucap mommy-nya di balik pintu luar kamar-nya.

"Iya mom...aku udah bangun"jawab Jennie

"Mandi terlebih dahulu..." Bales Dara

"Iyah..."setelah-nya ia tidak mendengar suara mommy-nya itu, kemungkinan mommy-nya itu telah turun ke bawah.

Kemudian Jennie bangun dari ranjangnya, berjalan ke arah lemari untuk mengambil baju piyama tidurnya, tangannya terulur mengambil baju piyama yang bergambar kartun Minion, lalu Jennie menutup pintu lemari-nya, dan gadis cantik itu berjalan menuju kamar mandi, tapi saat ia akan membuka pintu kamar mandi ponselnya berdering menandakan panggilan masuk.

Drett

Drett

Drett

Drett

Jennie mengehela nafas, sedikit kesal memang, dirinya ingin mandi tapi ada yang menelpon, ganggu saja, pikirnya, lalu Jennie mengambil ponselnya itu di meja belajarnya, tapi saat ia melihat nama si penelepon ia tersenyum, tanpa pikir panjang Jennie mengangkat-nya.

"Hallo"

"Jen... barang lo ketinggalan di tas gue" terdengar suara keresek yang di remas-remas.

Jennie melototkan matanya kaget, Bisa-bisanya ia melupakan barangnya yang belum dirinya ambil di tas Lisa.

"ja-jangan di buka, aku ke rumah kamu sekarang" ucap Jennie sedikit gugup, ia pun dengan cepat berjalan ke arah pintu kamar sambil membawa ponsel, saking ia ingin mengambil barang-nya itu, dirinya lupa menyimpan baju piyama dan dalaman-nya.

Jennie menuruni tangga dengan cepat"awas...aja sampai di buka, aku potong poninya besok"gumamnya pelan.

"Aduh...ini anak"Dara yang sedang berada di ruang tamu memerhatikan putrinya itu yang turun dari tangga dengan terburu-buru" sayang turun dari tangga-nya hati-hati, nanti kamu jatuh"ucapnya lagi. Jennie tidak menghiraukan, saat ia sampai bawah, gadis bermata kucing itu berlari, tapi saat ia ingin keluar pintu mommy-nya  berteriak.

"Jennie... tunggu"Dara menahan"itu kamu mau kemana, bawa baju tidur sama daleman kamu, Jangan bilang setelah pulang dari kamping... kamu lupa letak kamar mandinya di mana"Heran Dara mengerutkan keningnya Melihat putrinya itu.

gadis bermata kucing itu menepuk keningnya"astaga lupa, titip dulu mom, aku mau ke rumah Lisa dulu"ucapnya sambil memberikan baju piyama serta dalem-nya di tangan mommy-nya itu, setelah-nya Jennie keluar dari Rumah.

gadis bermata kucing itu menengok kanan dan kiri, merasa tidak ada kendaraan yang lewat ia pun langsung menyebrang jalan menuju Rumah sahabat-nya itu, Jennie menekan tombol Bell yang berada di tembok samping pagar, beberapa detik kemudian asisten rumah tangga Lisa berjalan ke arah pagar dan membuka pintu gerbang"eh...non Jennie"sapa-nya tersenyum, Jennie pun tersenyum, ia pun langsung masuk, tapi saat gadis itu masuk ia melihat mobil berwarna merah, setahu dirinya Lisa maupun kedua orangtuanya tidak mempunyai mobil berwarna merah, tapi sekarang di halaman depan rumah sahabatnnya itu ada mobil merah yang terparkir, tanpa berpikir panjang Jennie pun langsung masuk kedalam Rumah Lisa.

Boat Paper(JL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang