Matahari sudah di atas. Menandakan bahwa pagi sudah datang.
(Name) terbangun dari tidurnya.
"Lukanya sudah hampir mengering.." ucapnya pelan.
(Name)
(Name) menengok ke arah asal suara, tapi tidak ada siapapun disana.
Jangan takut (name).
"S-siapa??!"
Aku??
Tebak. ^^
(Name) terdiam. Ah.. seperti nya dia tau.
"Hei putih. Setidaknya kalau sudah membuang ku itu harus tanggung jawab. Minimal kasih petunjuk lah. Jangan main asal buang aja." Ketus (name)
Hehe. Ga kepikiran, maaf.
"Terserah. Aku hanya akan menanyakan ini."
Silakan.
"..kenapa aku ada disini??"
. . . Bukannya kau yang meminta agar semua pacar gepeng mu itu nyata? Sudah ku kabul kan. Sekarang kau hidup di dunia nya.
"Ga gitu maksudnya.. UDAHLAH AJG. Kesal aku"
Aduh. Jangan kesal seperti itu dong. nanti aku di marahi olehnya.
Begini deh, ku beri satu permintaan.
"Benarkah????"
.
.Disinilah (name). Sebuah gang kecil yang sepi nan gelap.
Ia berniat untuk berteduh.
"Kok bisa hujan ya.. padahal tadi cerah banget loh~"
(Name) menengok ke kakinya.
"Iya kan? Lux~"
"Meowww" (si bangsat ini menyuruh ku menggembel bersama nya ya?)
"HAHAHAHAHAHA" lepas sudah tawa (name).
>>>>>>
"Hmm... Permintaan ya?... Aku ingin kau menjadi kucing ku!!"
Ga ada yang lain?
"Kalau begitu taruh aku di akhirat."
Kau mau aku menjelma menjadi kucing warna apa?
<<<<<<
Kaki (name) sudah membaik berkat sepatu yang di bawakan oleh Lux.
Lagi enak enak jalan, malah ketemu boti.
"Bukannya itu jihoon ya? Beneran nyata aj*." Gumam (name).
Namun dapat di dengar oleh pria yang memakai Hoodie hitam serta pakaian lainnya yang serba berwarna hitam.
Situ mau maling ya?
Pria yang di duga Jihoon itu menengok ke belakang.
:Ni (name) sama Lux masih di belakangnya jihoon ya. Cukup jauh si sebenarnya.
"Hei. Tadi kau bilang apa?" Ucap nya
Pria itu semakin mendekat. Sekarang jarak di antara keduanya hanya lima inci.
"Hah? Apa sih? Sokab bgt. Njs." Ketus (name)
"Meowww" (pinter juga akting lo)
"Tidak. Aku yakin kau mengatakan sesuatu. Siapa kau?"
Apsih. Walau lo Husbu gue, gue tetep benci sama orang yang sokab. Batin (name)
"Aku tidak mengatakan apa apa."
Gadis ini amat sangat lusuh. Memar dimana mana. Dan juga , tangan kaki yang terluka. Apa dia melarikan diri??? TUNGGU! kenapa aku malah memikirkan dia? Batin 'Jihoon'
"Tidak mau buka mulut ya?" Ucap jihoon
DG AJA SIH COK.
Dg kemudian menggenggam tangan (name) lalu menarik nya secara paksa.
Sakit ga? Sakit lah ajg. Udah mana lagi lecet, Mala di pegang. Perih atuh
"Sakit anjir!" Kesal (name)
"E-eh. Maaf, aku ga sengaja." -dg
"Lepaskan aku.."
"Kau belum menjelaskan."
"Jelasin apalagi sih???"
"Dari mana kau tahu nama Jihoon?"
"Ga tau.. lepaskan..." Sial. Air matanya tidak tertahankan.
Dg pun melepaskan nya. Karena air mata (name) sudah keluar.
(Name) ini tipe anak yang cengeng.
Dia juga pecundang. Tapi disisi lain, (name) bisa saja menjadi anak yang kuat.Apakah butuh back story'?
"Aduh.. perih.." ucap (name) sambil mengusap air matanya.
"H-h-hei. Kau baik baik saja?" Tanya dg
"Keliatan nya gimana?"
(Name) sudah tak tahan. Kepala nya mau pecah. Kakinya sudah mati rasa.
"Meowww" (menyedihkan.)
"Kau tidak tau siapa aku?" Ucap dg
(Name) menggeleng. "Gatau, dan gamau tau."
.
.Setelah diskusi dan keributan yang cukup panjang dan ribet, (name) akhirnya ikut dengan dg. Entah apa yang di pikirkan bocah ini.
"Sebenarnya siapa anak ini? Bagaimana bisa dia mengetahui namaku yang dulu??" Gumamnya.
Berjam-jam sudah terlewati.
Sekarang waktu menunjukkan pukul 23.00
:(Name) tadi ketemu sma dg pas jam 13.30 y
"Woi, gada makanan apa? Laper nih. Tega banget biarin anak orang kelaparan. Ga idaman banget sih." Ketus (name).
"Siapa yang menyuruhmu untuk makan? Beli sendiri sana." Balas dg.
"Ya! Apakah anda berfikir bahwa saya milyader yang mempunyai uang di manapun? Enggak asu!"
"Itu derita kamu. Kita baru aja kenal, ga punya malu ya?"
Tuhan... Berikan saya kesabaran yang setebal buku sejarah Indonesia. "Terus ngapain bawa aing kesini?! Kaga ada gunanya juga."
DG terdiam, sebelum ia menjawab. "Kau, mungkin orang yang penting."
.
.𖧷
To be continued~*Kenapa gw harus jadi kucing?
-mau jadi babi?
*G.
KAMU SEDANG MEMBACA
L O O K S I M 독자 - [ REVISI ]
Fanfiction"aku percaya bahwa ada kehidupan selanjutnya setelah kematian. Jika aku beruntung, maka aku akan kembali hidup." Lahir dari keluarga yang berantakan, (name) depresi berat ketika mengetahui sang Kaka di bunuh oleh ayahnya sendiri. Sampai ketika hari...