11

870 163 10
                                    

"jadi benar?" Tanya Jihoon

(Name) mengangguk. "Jangan memasang muka seram begitu dong.."

Jihoon menghela nafas panjang. Ia lalu kembali menatap wajah (name).

"Aku tidak macam macam kok! Sumpah." Tegas (name)

Jihoon tersenyum, kemudian ia mengusap pucuk kepala (name) dengan tangan nya yg cukup besar.

"Hoon." Panggil (name). Jihoon hanya berdeham.

Mereka berdua kemudian duduk di sofa bersebalahan.

"Apa aku bisa sekolah?" Tanya (name) langsung ke-intinya.

"Kau mau sekolah?" Tanya Jihoon.

(Name) berfikir sebentar sebelum menjawab. "Iya. Membosankan jika hanya rebahan di rumah sambil menghabiskan uang mu." Jelas (name).

Kenapa beliau ini sangat jujur sih?

"Aku akan mengurus pendaftaran mu. Kau tidak masalah kan masuk kemana pun?" Tanya Jihoon memastikan.

(Name) mengangguk.

Jihoon berdiri. "Tidurlah. Ini sudah malam." Ucapnya kemudian pergi.

🐤🐤🐤

Pagi pagi gini enaknya nge-, ngedakwa 😁.

(Name) sedang asik menonton televisi. Sedangkan Jihoon lagi menyiapkan sarapan.

Boti satu ini sedang libur gais ☝️.

"(Name)" panggil Jihoon.

"Haaa. Kenapa?" Balas (name)

"Tolong ambilkan roti yang ada di atas meja."

(Name) pun hanya menuruti nya. Setelah itu ia kembali menonton televisi.

Ting!

Nii Nii aishiteru 😚

|gua keluar.

knp? Yoojin udah tau kah?|

|Ak sdh muwak.
|Banyak bgt kerjaannya.
|Mending rebahan

|Mending rebahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dibaca.

— r e n —

"(Name). Ayo makan." Panggil Jihoon.

(Name) pun menaruh kembali ponselnya.

(Name) memilih duduk di samping jihoon. Wah, adal apa nih??

Ia kemudian mengambil beberapa makanan yang sudah di masak kedalam piringnya.

Lalu..

"Jihoon. Aaa" ucap (name).

Mungkin si nem ingin menyuapi Jihoon? Tumben sekali. Biasanya kalo Deket jihoon aja darah tinggi.

Jihoon terkekeh sebentar. Ia lalu membuka mulutnya. Sebenarnya Jihoon bingung, apa yang terjadi pada gadis yang kesabarannya setipis tisu di belah dua.

Tapi itu menguntungkan baginya. YTTA.

(Name) tersenyum. "Mau kusuapin lagi?" Tawar (name).

Jihoon menggeleng. "Biar aku saja. Kau harus makan. Sini piringnya."

Berakhir dengan Jihoon yang menyuapin (name).

🐤🐤🐤

Kini (Name) sedang berada di depan perusahaan ke-2.

Ia di DM oleh seseorang yang tidak di kenal di twitnya.

Isi dmnya hanya sebuah lokasi. Mungkin karena penasaran, (name) jadi memutuskan untuk pergi ke lokasi tersebut.

TAPI SIAPA SANGKA BAHWA INI ADALAH JEBAKAN.

sinting.

"Anda.." ucap seseorang dari belakang (name).

Segera (name) berbalik. Oh. Tersangkanya toh.

Si mata empat. Yoojin. Bersama.... Seongun?

Rupanya kedua biji ini sudah merencanakan sesuatu sejak awal. Menjengkelkan.

"Maaf? Siapa ya?" Balas (name) dengan muka polosnya.

Karena malas berurusan dengan yoojin, (name) memutuskan untuk pergi.

"Tunggu."

Langkahnya terhenti saat lengan nya di pegang.

2 doggie vs 1 kucing.

Nantang bgt sih lo. Lama lama gua tendang biji lu. Batin (name)

"Ada apa ya? Apa kita kenal?" Tanya (name) dengan nada yang berusaha tenang.

"Bahkan sekarang anda berpura-pura lagi. Nona (name)." Ungkap Yoojin.

Oke. Selamat yoojin. Kamu telah berhasil membuat (name) darah tinggi.

"BACOT AJG. GUA INJEK LU LAMA LAMA BANGSAT. MATA EMPAT SOK ASIK. DEK DEK."

"..."

(Name)?

TBC.

apakah ini lampu hijau bagi Jihoon?
Atau... Enggak?

Ytta aja sih.

- iyain.

*Kok gwehj ga muncul yak?



L O O K S I M 독자 - [ REVISI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang