20

584 108 4
                                    

(name) sudah sampai.

"Loh? (Name)? Sedang apa disini?" Ya... Inilah pria imut dan cantik yang memikat banyak laki laki.

Hyungseok.

"Wah, kebetulan sekali ya. Aku sedang berlibur. Apakah disini ada penginapan?" Tanya (name).

Buset, dah cakep aje. Prasaan dlu kaya Kim Jong-un—g.

"Hyungseok, siapa wanita ini? Apa dia pacar mu?" Ucap ibu hyungseok yang berada di sebelahnya.

Pipi hyungseok memerah. "D-d-dia teman ku di sekolah."

"Halo Bu." Sapa (name).

"Wah, kau sangat cantik. Apa kau temannya hyungseok??"

"Iya.. aku temannya hyungseok. Senang bertemu dengan anda Bu." Ucap (name) mencoba sesopan mungkin.

"Ah- (name). Kau sudah makan? Mau mampir ke rumah ku dulu?" Tawar hyungseok

"Itu benar. Kau pasti kelelahan, lebih baik beristirahat dulu." Ucap ibunya Seok.

"Terimakasih atas tawaran nya, tapi maaf. (Name) sudah ada janji dengan teman (name). Maaf ya." Balas (name).

Sumpah, bukannya gamau cok. Cuman, kek, kek, kek apa gitu y. Ga enak juga njir, baru pertama kali ketemu, masa udah numpang makan.

"Tidak masalah, nak. Hati hati ya." Ucap ibu Seok.

"Iya, saya permisi dulu ya.. punten" ucap (name) lalu pergi.

Hyungseok dan ibunya menatap punggung (name) yang semakin lama, semakin tidak terlihat.

"Seok.. apa itu pacar mu?"

"Belum. One day mom."

🐤🐤🐤

Jihoon 🤙

Send pict.
Cape banget
pegel lagi.

Memori ku bisa
Kepenuhan.
Jangan kirim foto.

Hp elit, memo sulit
Read

— d g —

"Dasar boti. Duit doang banyak, tapi milih hp yang memonya kecil." Ucap (name).

Kini ia berada di sebuah penginapan di desa. Sebenarnya tujuan ia kesini hanyalah untuk merilekskan pikiran.

Pikirannya sangat kacau akhir" ini.

Disisi DG.

Ia menyenderkan tubuhnya pada kursi kantor nya. Padahal ia sedang sibuk dengan tumpukan kertas, tapi sempat sekali membalas pesan dari gadisnya.

"Astaga.. kenapa dia begitu imut. Terlebih, topi yang ku pinjamkan padanya itu terlalu besar.. membuat matanya sedikit tertutup." Ucap Jihoon.

"Tapi kenapa ia memilih ke tempat itu dari pada yang lain? Bukan karena Hyungseok juga. Lalu karena apa? Kenapa?"

Jihoon kembali menyibukkan dirinya dengan tumpukan kertas tidak berfaedah.

.
.

"Hm... Kwak Jihan.. Taejin.. sama siapa ini? Baek hang...hangyul? Hangyeol? Wah, mari kita lihat."

(Name) sedang mengotak atik informasi yang di berikan kakanya melalui link.

Bukan dengan ponsel, melainkan laptop. Laptop milik ren tentunya. Bahaya jika laptop milik dg ia bawa.

"Baek Hangyeol, dokter kecantikan.. di sponsori oleh perusahaan Ilhae.. dan, boss perusahaan k-1? Daebak. Lalu.. Taejin.. ini kok item anying?"

Astaghfirullah nem. Rasis bgt.

"Bodo ah. Mending turu."

(Name) lalu merapihkan barang" yang ia bawa.

Jihoon udah ngungkapin identitas nya ke seok, Jonggun udah mode serius, yoojin juga... seongeun udah di tangkep, Yohan juga. si buntung juga otak nya udah mulai kerja. Junggo ngapain ya?

Ia merebahkan tubuhnya di kasur. Bernafas secara manual, mencoba tenang.

"Astaga.. kenapa aku harus memikirkan ini? Apa hubungannya dengan ku? Lalu apa keuntungan nya untuk diriku?!" bingung (name)

"Tapi kepo tau." Lanjut (name)

(Name) meraih ponselnya.

Stay with me - Chanyeol ft Punch.

"Yah... Mari bersantai, sebelum terjadinya perang." Ucap (name) sebelum menutup matanya untuk tidur.

Bagusan senja, atau pelangi?

Senja ya... Senja datang dengan keindahannya, ia pergi. Namun ia kembali menepati janjinya, dengan membawa keindahan yang sama.
Pelangi? Ia hanya datang sekali, setelah datang dengan keindahannya, ia akan pergi. Meskipun kembali, ia akan menjadi pelangi yang lain.

Tapi kalo kata aku sih bulan. Hehe

TBC

bulan selalu menerangi malam yang gelap.
Tanpa bulan, malam hanyalah kegelapan yang menyeramkan.

.
.





L O O K S I M 독자 - [ REVISI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang