"saya tidak menyangka. Bahwa anda dekat dengan dg." Ucap yoojin.
"Affah iyh kds???" Balas (name)
Terlihat beberapa urat di dahinya. Mungkin anak ini memang sabar. Jadinya ia hanya tersenyum.
(Name) di seret paksa oleh seongun. Menjengkelkan bukan?
(Name) hampir kehilangan akal setelah di interogasi habis habisan oleh Yoojin.
Omong² seongun di suruh pergi oleh Yoojin. Jadi di ruangan ini hanya tersisa mereka berdua.
"Sebenarnya siapa anda?" Tanya Yoojin.
(Name) tersenyum menjengkelkan. Lalu ia melipat kakinya. GIRL BOSSSSSS—.
"Hmm. Aku? Siapa ya??" Balas (name)
MAMIHHH NEMM.
"? Saya yakin anda bukan orang biasa."
"Iya. Gimana dong? Mau ku tonjok?" Kesal (name). Kesabarannya sudah habis.
Yoojin menghela nafas. "Bagaimana kalau kita berteman? Saya harap saya bisa mengenal anda lebih jauh lagi."
Nanti pas udah kenal di jadiin tumbal. Dikira pesugihan kali.
"Aku menolak nya. Aku tidak perlu teman. Cari orang lain saja."
"Saya mendengar bahwa anda menyebalkan. Tapi saya tidak menyangka bahwa anda se-menyebalkan ini."
Anjayyyy. Apa iyah?
"O aj sih. Udah y. Ak sbk." Ucap (name) lalu melangkah pergi.
Gadis yang unik. Batin Yoojin.
🐤🐤🐤
(Name) akhirnya pulang. Tadinya ia ingin menelpon jihoon. Tapi sepertinya itu akan memperburuk keadaan. Jadinya ia memilih untuk jalan.
Tapi...
"Wah, ternyata kau memiliki kekasih ya."
"A-a-apa?? BUKAN! D-D-DIA BUKAN KEKASIH KU!!"
Hyungseok dan kedua temannya. Yang satunya seperti Jamet, dan yang satunya tidak memiliki mata. Canda.
Zin dan Jay.
(Name) menghela nafas panjang. Kenapa pula harus bertemu trio ini?
"(Name), kau dari mana? Kenapa sendirian. Disini berbahaya loh.." ucap Seok.
"Itu benar. Terlebih lagi kau seorang wanita. Bagaimana kalau ada yang macam macam dengan mu?" Timpal Zin.
"Jangan khawatir. Sepertinya aku hanya tersesat. Bisa tunjukkan apartemen XXQ?" Balas (name)
"Kau bukan orang sini ya?" Tanya Zin.
(Name) mengangguk. "Aku bukan dari Korea."
"........" -jay
"Terimakasih atas pujiannya. Aku memang belajar bahasa Korea. Jadi mungkin sedikit bisa." -(Name)
(Name) mengerti apa yang di ucapkan Jay? Batin Hyungseok dan Zin yang kebetulan sama.
Apakah ini pertanda bahwa mereka berdua adalah jodoh saya????
"Ah, (Name). Aku tau apartemen itu. Mau ku antarkan?" Tanya Seok
(Name) menggeleng. "Tunjukkan saja dimana. Aku bisa sendiri."
"Hei. Ini sudah larut. Lebih baik jika di antar." Ucap Zin
Jay mengangguk.
"Hahh..terserah kalian deh." Balas (name)
Berakhir trio itu mengantarkan (name) pulang.
🐤🐤🐤
"Makasih ya." Ucap (name)
Hyungseok dan yang lainnya pun hanya tersenyum.
"Ah. Tunggu, aku belum berkenalan dengan kalian." Lanjut (name)
"Aku Zin. Dan yang ini jay. Salam kenal ya, ngomong² hyungseok selalu menceritakan tentang mu loh."
"ZIN!! (NAME), JANGAN PERCAYA." teriak Hyungseok.
"Ok. Sekali lagi makasih ya. Sampai jumpa"
(Name) pun masuk.
"Wah, dia lumayan. Sepertinya dia adalah mijin kedua." Ucap Zin.
Hyungseok menatap Zin tajam.
-
-
-Keadaan di dalam sangat sepi. (Name) bingung, kemana perginya si pink itu. Biasanya dia sudah pulang dan menonton tv. Tapi, lihatlah sekarang!
Rumah yang amat sangat besar ini gelap dan sunyi.
Meowwwwww
Ah.. ternyata masih ada Lux..
Lux melompat ke dalam pelukan (name).
"Tumben. Mau makan kah? Ayo kita lihat, ada makanan apa di dapur."
Ga. Ini bukan soal makan. Aku hanya ingin mendengar cerita mu hari ini.
"Kau sudah memastikannya? Takut ada yang nguping.."
Jangan khawatir. Tidak ada siapa siapa selain kita berdua.
(Name) pun tersenyum. Ia lalu membawa Lux ke dalam kamarnya.
30 menit telah berlalu. (Name) sudah tertidur pulas.
Ceklek
"(Name), kau sudah ma....kan.. sudah tidur toh." Ucap Jihoon ketika mendapati (name) tidur dengan pintu kamar yang terbuka.
Cantik..
TBC.
Ga ada kata kata kah?
- klo kata masa depan gua mah, timdak ferlu kata kata, yang penting bukti nyata.
*Cuak.
KAMU SEDANG MEMBACA
L O O K S I M 독자 - [ REVISI ]
Fanfiction"aku percaya bahwa ada kehidupan selanjutnya setelah kematian. Jika aku beruntung, maka aku akan kembali hidup." Lahir dari keluarga yang berantakan, (name) depresi berat ketika mengetahui sang Kaka di bunuh oleh ayahnya sendiri. Sampai ketika hari...