"HAHAHAHAHAHHAHAHA."
"Kau ini kenapa sih?" Tanya Jihoon heran.
Bagaimana tidak? Suasana lagi adem karena hujan, terus sunyi, tiba tiba ni anak satu ketawa gajelas. Ketempelan kah?
"Gak." Balas (name)
Jihoon meletakkan tablet nya dan duduk di samping (name).
(Name) tidak memperdulikan Jihoon.
Hingga...
"(Name), kau bertemu dengan salah satu bawahannya Yoojin ya?" Ucap Jihoon.
WATAFAKKK. APA MAKSUDNYA INIEHHH??????!!!!!
(Name) menengok ke arah Jihoon. "Siapa Yoojin?"
Mewoww~ ( dg stalker y? )
"Hm? Kau bahkan berbohong sekarang. Padahal beberapa hari yang lalu kau bertemu dengan Yoojin." Lanjut Jihoon.
Yang di maksud bawahnya yoojin itu abang gua bukan sih? Apa enggak? Batin (name)
"Hm... Maksud mu bocah berkacamata itu? Iya. Aku bertemu dengannya beberapa hari yang lalu. Jadi namanya yoojin ya?"
"Hah.. (name), berhati hatilah. Yoojin maupun bawahannya, sama sama tidak baik. Jadi berwaspada lah sedikit." Ucap Jihoon.
(Name) kembali fokus pada ponselnya. "Haik." Singkatnya.
🐤🐤🐤
"Mau ketemu Jay deh.." gumam (name)
Gadis ini pergi ke Gramedia sendirian. Lux lagi bobo cakep.
"Hm.. seruan yang mana ya?" Bingung (name).
"Bagusan yang ini." Ucap seseorang yang tiba tiba berada di samping (name).
"Seok.."
"? Kau tau namaku ya? Bagus lah. Aku tidak perlu memperkenalkan diriku lagi." Ucap Hyungseok.
"Kok kau bisa ada disini?!" Tanya (name)
"Menurut kamu?" -Hyungseok
"Kamoeh nanyak?" Balas (name) menggunakan bahasa +62
Hyungseok hanya tersenyum bingung. "(Name), sudah makan?"
"!!! . Kok tau nama ku? Siapa kau?!" Tanya (name)
"Hmmm. Siapa ya??" Balas Hyungseok usil.
"Kwontol. Botak sok keras. Najis. Tcih!" Kesal (name) lalu pergi ke kasir.
"Loh. (Name)! Tunggu."
-
-
-Setelah selesai, (name) langsung pergi. Meninggalkan Hyungseok.
Tapi meski begitu, Hyungseok masih mengikuti (name) dari belakang.
"APA SIH BWANGSAT. kenapa?" Kesal (name)
"Ayo berteman." Ajak Hyungseok.
"G, mksi."
(Name) menghentikan langkahnya. Kemudian ia berbalik menghadap Hyungseok.
"Hyungseok, aku tadi abis beli buku yang menarik. Mau coba baca gak?" Tanya (name)
"Hm? Boleh. Buku apa?" Balas Hyungseok.
(Name) mendekatkan wajahnya pada kuping Hyungseok. "Buku tentang teori dua badan." Bisiknya.
Seketika hyungseok membeku. Keringat bercucuran di dahinya.
"W-w-wah.. seperti nya seru.. boleh aku meminjam nya?" Tanya HyungSeok gugup.
(Name) tersenyum lalu mengangguk. "Boleh. Ini." Ucapnya memberikan sebuah buku yang ia maksud.
Oh, sh¡t. Ternyata beneran ada.
"Terimakasih! Aku akan mengembalikan nya nanti."
"Buat kamu aja. Aku pergi dulu ya!" Ucap (name).
Teori dua badan ya... Apa mungkin (name) tau? TIDAK! itu mustahil. Batin Seok.
(Name) bilek : Astaga, iyakah? Ngerinya. 😱
🐤🐤🐤
(Name) sampai di rumah sekitar jam enam sore. (Name) langsung mandi setelah itu makan.
Jihoon pulang larut seperti biasanya. Bukankah seorang idol itu selalu sibuk?
(Name) ga peduli sih. Toh dia juga buka siapa siapa nya Jihoon. Iya....kan?
"Luxxx." Panggil (name)
Meowwwwww
"Lux!" Dengan segera (name) mengangkat tubuh Lux yang lumayan besar itu.
"Kamu tau g sih? Masa tadi aku ketemu Seok." Ucap (name)
"Apa?! Kau bertemu dengan Hyungseok? PARK HYUNGSEOK??!" ucap Jihoon yang tiba tiba ada di depan pintu.
MEOWWWWWWW???!!!
TBC
- my kuotaaa T~T
*Stres. Awas aja lu Seok. Gua tandain.
LIAT AJA SIH.(?? Sensi amat sih..)
KAMU SEDANG MEMBACA
L O O K S I M 독자 - [ REVISI ]
Fanfiction"aku percaya bahwa ada kehidupan selanjutnya setelah kematian. Jika aku beruntung, maka aku akan kembali hidup." Lahir dari keluarga yang berantakan, (name) depresi berat ketika mengetahui sang Kaka di bunuh oleh ayahnya sendiri. Sampai ketika hari...