02. Udah sadar

5.3K 590 48
                                    

.

.

"HAI EPRIBADEH! ECHAN IS BACK!!"

"YUHUUUU!!"

"KOK GAK ADA YANG NYAHUT?"

Haechan planga-plongo mencari penghuni rumah yang lenyap bak ditelan bumi.

"Minggir Chan, badanmu berat!"

Haechan menunduk melihat ke bawah.

"Ups, sorry Jaem, aku gak liat kamu. Muehehehe."

Haechan segera turun dari perut Jaemin di atas sofa. Rupanya Haechan berteleportasi di tempat yang tidak tepat, di atas Jaemin yang lagi enak-enakan rebahan di sofa ruang tamu setelah lelah adu gigi taring sama Mark tadi.

Haechan segera ke dapur meletakkan dua kantong plastik berisi makanan yang ia beli di supermarket. Inilah keuntungan memiliki teman yang bisa berpindah tempat sekejap mata. Jadi bisa disuruh-suruh deh.

"YEAY MAKANAN!!"

Dari kejauhan terdengar langkah kaki gaduh menuju ke dapur, hingga muncullah Chenle dengan wajah antusiasnya langsung menyambar salah satu kantung plastik yang dibawa Haechan tadi. Haechan hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan Chenle yang seperti tidak makan berhari-hari.

"Dapat apa kamu hari ini Le?" Maksud Haechan hasil buruan Chenle hari ini.

"Dapat kakek-kakek."

"Hah?" Tentu Haechan bingung dengan maksud Chenle.

"Kakek-kakek apaan?"

"Ih udah bang, nanti abang tau sendiri. Lele mau makan dulu, cacing di perut lele udah demo anarkis nih." Setelah berkata seperti itu Chenle langsung pergi dengan membawa dua cup ramen dan satu botol air mineral ke ruang tamu. Anak itu benar-benar kelaparan ternyata.

Haechan mengaduk-aduk isi kantong plastik dan menarik satu plastik kecil berisi makanan ikan yang ia sempatkan beli di abang tukang jual ikan laga-laga. Lalu ia keluar rumah dan singgah di depan kolam renang.

"JEN! Ini aku bawa makananmu! Cepat keluar!"

Tak lama setelah Haechan berucap, permukaan air kolam yang tenang berubah menjadi bergelombang dan muncullah sosok manusia setengah ikan dengan ekor emasnya mengibas-ngibas ke segala arah hingga cipratannya terkena wajah Haechan.

"Kalem dong Jen! Bajuku jadi basah nih!"

Jeno duduk di tepi kolam dan langsung merampas makanan ikan di tangan Haechan.

"Hehehe, sorry and thanks setan." Haechan berdecih.

"Aku bukan setan! Dasar siluman duyung!"

Setelah itu Haechan pergi dengan menghentak-hentakkan kakinya seperti anak kecil yang merajuk, meninggalkan Jeno yang asyik nyemilin makanan ikan pemberian Haechan.

Untung saja rumah mereka dikelilingi pagar tinggi dan letaknya terpencil jauh dari keramaian kota. Sekeliling rumah mereka juga sudah diberi sihir pelindung oleh Renjun agar aman dari gangguan makhluk-makhluk asing lainnya. Jika tidak seperti itu maka Jeno dipastikan akan diangkut kelompok perampok ilegal dan dijual ke pasar gelap.

Kembali ke Haechan, anak itu sedang menuju kamar untuk mengganti pakaiannya yang basah akibat si siluman duyung itu. Saat membuka pintu kamarnya ia terkejut ada seseorang berambut putih bermata merah nangkring di atas kasurnya.

"AAAAAAAA SETAAAAANNN!!"

Haechan histeris di depan pintu kamarnya sendiri.

"SETAN TERIAK SETAN!!"

Mythical Odd? [NCT DREAM]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang