08. Ada serigale?

3.3K 413 18
                                    

.

.

Cahaya merah itu semakin mendekat, Renjun kalang kabut tanpa berpikir panjang ia lompat ke dalam semak-semak terdekat sambil memencet hidung.

Dapat ia dengar suara dedaunan kering terinjak semakin dekat dengan tempatnya bersembunyi. Renjun beralih menutup kedua telinganya karena ia hampir kehabisan oksigen.

Hawa di sekitarnya tiba-tiba terasa hangat. Yang semula gelap gulita perlahan tergantikan dengan cahaya oranye yang menerangi sekitaran tempat Renjun sembunyi.

Guna memastikan makhluk apakah yang datang, Renjun mengintip dari sela-sela dedaunan.

'Astaga! Makhluk apa itu?' batin Renjun menjerit kala matanya menangkap sesosok serigala besar berwarna merah dikelilingi dengan bola-bola api disekitaran tubuhnya.

Serigala itu mengendus-endus tanah di bawahnya hingga hewan itu tiba di tumpukan daun yang Renjun duduki barusan. Lalu ia menatap ke arah semak-semak tempat Renjun bersembunyi.

'Mati aku!' Renjun udah keringat dingin saat serigala itu berjalan ke arahnya.

'Ini Chenle pada kemana lama amat!? Lagi berak apa gimana?!' Renjun bersiap-siap ingin mengambil langkah seribu, namun..

Srak! Baaaa!

Serigala itu berhasil menerjang Renjun hingga sang empunya terbaring di tanah sedangkan serigala itu mengukung tubuh mungil Renjun di atasnya.

"TOLOOONG JANGAN MAKAN AKU!! AKU GAK MAU MATI!! CHENLEEEE! WOOYYY TOLONGIN AKUU!! HUHUHUHUHUUU!!"

Dengan kekuatan seadanya Renjun menendang-nendang serigala itu agar menjauh dari atas tubuhnya. Namun serigala itu malah menggeram marah. Renjun meneguk ludahnya kasar. Ia kayaknya udah pasrah dimakan ntuh serigala. Melawan pun percuma karena tubuhnya sudah tidak bisa kemana-mana lagi, ditambah udah kelelahan sebelumnya, ngebuat Renjun tidak punya banyak kekuatan lagi untuk mengeluarkan sihirnya.

"Loh abang?"

Keduanya sontak menoleh ke sumber suara. Di depan sana Chenle menenteng beberapa ikan di tangan kanannya, sedangkan di tangan kirinya memeluk beberapa batang bambu yang isinya air.

Tangis Renjun pecah karena kedatangan Chenle yang bagaikan penyelamat baginya. Jujur ia sudah nahan-nahan buat gak nangis saking ketakutannya ia akan serigala merah ini yang sedang ingin memangsanya.

"Chenle.. huhuhu.."

Dengan wajah bingung Chenle mendekati ke arah mereka dan meletakkan ikan hasil tangkapannya di atas daun besar sebagai piring.

"Hayooo! Ngapain kalian berdua?"

Kini gantian Renjun yang bingung. Apa serigala ini temannya Chenle? Kan tadi ia manggil abang, masa dirinya yang dipanggil abang? Ketemu aja belum kelar 24 jam, udah manggil-manggil pakai sebutan akrab aja.

Serigala itu langsung menjauh dari tubuh Renjun. Ia mendekati Chenle dan segera duduk manis di samping ikan segar yang masih bergerak-gerak.

"Chenle, serigala itu mau makan aku tadi!" adu Renjun sambil menunjuk-nunjuk serigala itu yang sedang asyik menatap ikan-ikan di hadapannya.

Chenle menatap ke serigala itu sebentar lalu ke arah Renjun yang sekarang terlihat berantakan kayak gembel.

"Ohh, tenang aja, serigala ini teman aku. Dia gak bahaya kok, iya kan abang?" tanya Chenle yang dijawab dengusan oleh serigala itu.

"Tapi kenapa binatang itu menyerangku tadi!?" tanya Renjun masih belum mengerti.

"Ya wajarlah, kan mas masih baru disini. Abang juga baru liat masnya, jadi mau ngenalin bau-bau badan mas sebagai cara abang tahu mas ini jahat apa nggak."

Mythical Odd? [NCT DREAM]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang