..
"Eh eh? Kok gelep?" panik Jaemin kala sekitaran tempat mereka perlahan menggelap. Yang lain pun ikut celingukan menatap ke arah langit.
"Jangan takut yeorobun, ini cuma mau malam aja." jelas Hyunjin sambil nahan tawa melihat beragam ekspresi konyol yang ditampilkan para makhluk di depannya.
"Neraka juga punya sistem siang-malam juga ya." kagum Jeno yang baru pertama kali nimbrung di obrolan rumpi no secret. Hyunjin mengangguk mengiyakan.
"Nah, berhubung ini udah mau malem, kalian udah dapat penginapan buat istirahat belom nih?"
Semua sontak menggeleng. Gara-gara sibuk mikirin gimana caranya masuk ke istana, jadi gak sempat mikirin cari tempat buat istirahat.
"Hayuk aku ajak kalian ke basecamp penjaga neraka aja. Disana gak bayar malah kalian bisa makan gratis." ajak Hyunjin.
"Emang kami dibolehin ke sana?" tanya Renjun meragukan kalo tiba-tiba mereka dijajah kan berabe.
"Tenang Njun, walaupun muka mereka judes-judes, tapi mereka baik kok. Kita istirahat di ruanganku yang dulu sekalian nostalgia masa-masa SMP." yakin Haechan. Dia juga udah kangen banget sama basecamp tempat ia dan teman-temannya berlatih dulu.
Berbekal keyakinan dari Haechan, semuanya termasuk Chenle yang sempat histeris gak mau pergi ke sana pun ngintilin langkah Hyunjin dan Haechan menuju tujuan.
Sesampainya disana, tidak banyak setan penjaga yang mereka temui karena udah pada tepar semua.
Di basecamp itu khusus tempat untuk melatih para setan junior sebelum diterjunkan ke lokasi penjara bawah tanah. Jadi gak terlalu banyak yang kenal Haechan. Setan yang udah ditempatin di penjara bawah tanah bisa sekali-kali tidur di basecamp. Makanya ruangan Haechan gak ada yang nempatin.
"Woahh, i miss you so much my room!" seru Haechan sambil menciumi seluruh perabotan di dalam sana. Dapat dilihat bagaimana luasnya ruangan itu untuk ukuran seorang yang hanya tinggal sendirian.
Hyunjin udah balik ke ruangannya setelah mengantar mereka sampai ke depan ruangan teman jeleknya.
Chenle sama Jeno udah tepar di atas sofa karena kelelahan. Renjun, Jisung dan Mark nonton TV. Lalu Jaemin melihat-lihat isi ruangan Haechan, siapa tahu dapat foto masa kecilnya demon itu.
Haechan datang dari arah dapur membawa segala bentuk camilan yang terlihat agak aneh di mata mereka. Terlebih Renjun, ia memasang wajah julidnya ketika melihat ada kepiting rica-rica tengah memelototi ke arahnya.
"Cuma ini yang bisa aku suguhkan pada kalian. Kalau gak mau ya silahkan cari sendiri sono." ujar Haechan dengan senyum ramahnya.
"Ini bisa dimakan gak?" tanya Mark sambil melintir pala lobster prindapan.
"Bisa lah. Kalo gak bisa dimakan mana mungkin aku bisa hidup sampai sekarang."
"Ku kira setan makannya api neraka." Jaemin tiba-tiba nimbrung langsung nyomot kentang goreng kerlap-kerlip di tangan Jisung.
"Mana ada, itu bunuh diri namanya."
Renjun yang masih perang tatap sama kepiting rica-rica itu nyuruh si Jisung makan ntuh kepiting biar dia gak melototi dirinya lagi. Tapi Jisung nolak, dia gak terlalu bisa makan yang begituan.
Akhirnya Renjun terpaksa ngangkat tuh kepiting buat dibuang ke luar. Tapi eh tapi, Renjun kesandung kaki selonjoran Chenle di sofa hingga kepiting itu lompat ke muka Jeno yang lagi mangap.
Renjun diam aja dan kembali duduk di samping Jisung karena Jeno gak kebangun-bangun walaupun lubang hidungnya dicapit si kepiting.
"Oh iya, hampir aja aku lupa nanyain ini. Lato-lato si raja iblis gimana caranya jadi ilang gitu?" tanya Mark ke siapapun yang ngedenger omongannya.
"Bentar, lupa juga nanya ama Hyunjin. Aku jemput anaknya dulu."
Haechan langsung melengos pergi, dan tak lama ia udah ngebawa Hyunjin yang lagi mau otw mandi, terlihat dari handuk yang ia lilitkan ke pinggang serta gayung love warna pink di tangannya.
"Apasih Chan!? Aku mau mandi nih!" kesal Hyunjin. Bak mandinya udah diisi bebek-bebekan sama busa sabun mandi, eh Haechan datang-datang langsung nyeret dia dengan tidak elitnya.
"Urgent nih. Bang Mark tadi nanya gimana caranya lato-lato raja iblis bisa ngilang?"
"Oh itu, dikira napa. Itu.. katanya waktu raja iblis ngunjungin kampung ke kampung buat mamerin lato-latonya sama warga disana. Eh pas mau pulang, lato-latonya udah gak ada lagi di tas. Dicariin sampai ke pelosok dunia juga gak dapat-dapat. Sampai diadakan sayembara pun sampai sekarang belum ada yang berhasil nemuin juga."
"Hadiahnya apa kalo berhasil dapetin tuh lato-lato?" tanya Jaemin antusias. Hyunjin mikir bentar. "Raja iblis akan ngabulin semua permintaan kita. Itu sih menurut yang ku dengar dari orang istana."
"HAYOK KITA IKOT SAYEMBARANYA!"
Semua disana terkaget-kaget mendengar suara menggelegar Chenle. Rupanya Hunter itu udah bangun waktu Hyunjin ngomong masalah sayembara. Radarnya tinggi kalo masalah hadiah.
"Apa ada lagi tempat yang belum di periksa di dunia ini?" tanya Jisung ikutan kepo. Hyunjin menggeleng, "Gak ada lagi. Semua pelosok udah di periksa, dan gak ada yang nemu. Kayak lato-lato itu ngilang dengan sendirinya gitu."
Chenle yang udah semangat 45 tetiba loyo mendengar penuturan Hyunjin. Terus harusnya kalo emang lato-lato itu ngilangnya seputaran dunia neraka ini udah dari dulu ketemu. Apa kelempar ke dimensi lain?
"Bisa gak benda atau setan kelempar ke dimensi lain?" tanya Mark mewakili pemikiran Chenle.
"Enggak bisa sih.. kalo dua yang kamu maksud itu pindah dimensi, ya bakal buat kehebohan di dimensi itu." ucap Hyunjin sambil ngelirik sinis ke arah Haechan. Yang dilirik hanya memasang wajah polos.
"Apa?"
Hyunjin nunjuk-nunjuk muka Haechan, "Waktu makhluk ini kelempar ke dunia kalian, pada buat kehebohan gak?"
Chenle mengangguk brutal, "Iya! Hutan tempat pendaratannya jadi kebakar gede banget! Untung bang Mark gercep hubungin mbak Rara buat nurunin hujan."
Walaupun gak tau siapa mbak Rara yang dimaksud Chenle, Hyunjin tetap mengangguk. Setiap benda atau setan pindah dunia selain dunia neraka maka akan mengakibatkan kebakaran hebat seperti kasus Haechan, atau yang paling parahnya api neraka yang ngikut akan membakar ludes seluruh dimensi yang menjadi pendaratan benda atau setan itu.
"Terus lato-latonya kemana kalo dicariin sana-sini kagak nemu? Masa ditelen raja iblis sendiri sih?" ujar Renjun yang udah buntu mau mikir apa lagi.
"Ah! Ada satu tempat lagi yang belum sepenuhnya dijelajahi!"
Seruan Hyunjin barusan mampu membuat mata Chenle berbinar-binar.
"Dimana tuh??"
"Di alam kematian."
Semua disana serentak terdiam hingga menyebabkan Jeno bangun sebentar buat nyingkirin kepiting di mukanya, lalu lanjut tidur lagi.
"Seperti apakah gerangan tempat begitu?"
"Alam kematian itu tempat yang paling raja iblis gak mau kesana. Disana isinya arwah-arwah manusia gentayangan yang matinya gak tenang. Jadi siapapun yang masuk ke sana, maka akan dikerubungi arwah-arwah itu yang mau minta pertolongan. Lebih parahnya sih energi kehidupan kalian akan disedot mereka supaya mereka bisa hidup untuk yang kedua kalinya. Chan, bisa buatin aku kopi gak? Haus nih ceramah mulu."
Haechan ke dapur meninggalkan Hyunjin dan teman-temannya yang masih sibuk sama pemikiran masing-masing.
"GAK BOLEH ADA KATA MENYERAH!! BADAI TORNADO PUN AKU TERJANG DEMI BUMI SELAMAT!!" teriak Chenle sambil ngangkat spanduk partai.
"Tapi Le, disana kan berbahaya. Kita harus nyusun strategi matang-matang sebelum pergi kesana." ujar Jisung mengingatkan.
"Oh itu mah gampang, biar bang Renjun aja yang mikirin strateginya."
Sofa yang ditiduri Jeno hampir melayang ke muka Chenle jika saja Mark gak gercep nahan Renjun.
Tbc.
Have a nice day💚
Maaf ya kalo humornya agak dipaksakan🙂🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Mythical Odd? [NCT DREAM]✓
HumorAda tujuh makhluk yang kebanyakan hanya ada di dalam mitos, berkumpul dalam satu atap yang sama, bertemu dengan cara yang sedikit aneh namun menarik untuk digibahin:) Genre: comedy, fantasy, friendship Highest rank on 20/06/2023 #1 nctdream #1 jaemi...