..
Renjun duduk di bangku taman menghadap pancuran air dengan pandangan bosan. Seluruh hidupnya hanya dihabiskan di lingkungan kerajaan yang berlimpah kenikmatan namun bagi Renjun dirinya seperti seekor burung yang terkurung dalam sangkar emas. Tidak ada yang namanya kebebasan. Setiap pergerakannya pasti diawasi. Kemanapun ia pergi pasti ada dua atau tiga pelayan yang mengikutinya kemana-mana kayak anak itik.
Renjun muak berada disini. Lagipula ia hanya seorang pangeran ke-lima dari 14 pangeran Elf yang seringkali menjadi bahan ejekan saudara-saudaranya karena bertubuh sedikit mungil dari pangeran-pangeran yang lain.
Kesal? Tentu saja. Selama ini ia menahan keinginannya untuk tidak mencekik leher mereka satu-satu menggunakan tanaman berduri.
Jika pangeran yang lain fokus untuk belajar berpedang dan berkuda, Renjun lebih suka menghabiskan waktunya untuk belajar sihir dan membuat ramuan-ramuan aneh di ruangan khusus untuknya seorang.
Manakala ia sedang membuat ramuan, Renjun selalu memasang wajah bak nenek sihir yang akan meracuni putri salju, didukung dengan latar belakang berwarna hijau, Renjun tertawa terbahak-bahak saat ramuan yang ia buat sudah jadi.
Renjun juga belajar bagaimana tertawa seperti mak lampir. Sering ia melatihnya didepan cermin oval yang terletak di ruangan miliknya.
Renjun tidak gila, namun inilah hobinya.
***
Setelah bosan menghitung percikkan air mancur yang mengenai wajahnya, Renjun pun melangkah masuk ke dalam aula khusus untuk tempat tinggal pangeran. Setiap pangeran punya aula masing-masing. Renjun kebagian di aula selatan.
Kaki Renjun tidak langsung menuju ke kamarnya, ia berbelok ke ruangan pribadinya dan menghampiri bejana kecil di atas meja berisi ramuan yang ia buat siang tadi. Asap hijau terlihat masih mengepul dari permukaan cairan yang anehnya berwarna ungu, harusnya asapnya berwarna ungu juga.
Percobaan ramuan Renjun secara keseluruhan terbilang cukup berhasil. Terakhir kali ia membuat ramuan pengubah wujud menjadi hewan yang ia coba ke salah satu pelayannya. Pelayan itu berhasil berubah menjadi kodok walaupun hanya tangannya saja yang berubah hijau dan berselaput. Namun ramuan itu hanya bertahan selama sepuluh menit saja.
Tentu Renjun merasa tak puas dengan hasilnya. Ia ingin membuat ramuan pengubah wujud menjadi orang lain agar ia bisa leluasa keluar masuk istana.
Dengan hati-hati Renjun mengangkat bejana kecil itu. Kepalanya celingukan mencari apa sekiranya objek yang akan ia uji coba dengan ramuannya tersebut.
"Ah! Coba dengan cermin itu saja."
Renjun mendekat pada cermin oval yang sering ia gunakan untuk melatih tawa mak lampirnya. Pangeran itu langsung menyiramkan ramuan miliknya tanpa sisa hingga kacanya ngeblur keseluruhan.
Renjun menjauh guna melihat seperti apakah reaksi ramuannya terhadap cermin itu.
1 detik
2 detik
3 detik
10 menit
2 jam
3 windu
4 abad
Tidak terjadi apa-apa.
Renjun pun kesal, ia pun menghampiri cermin itu dan memakinya sampai puas.
"Wahai cermin jelek, siapa pangeran yang paling tampan di negeri ini!!?"
Setelah Renjun bertanya, cahaya putih mulai melingkupi seluruh permukaan cermin itu. Renjun memejamkan matanya rapat-rapat akibat silaunya cahaya itu. Kemudian dapat ia rasakan badannya perlahan tersedot ke dalam cermin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mythical Odd? [NCT DREAM]✓
HumorAda tujuh makhluk yang kebanyakan hanya ada di dalam mitos, berkumpul dalam satu atap yang sama, bertemu dengan cara yang sedikit aneh namun menarik untuk digibahin:) Genre: comedy, fantasy, friendship Highest rank on 20/06/2023 #1 nctdream #1 jaemi...