.
.
Pada akhirnya mereka bertujuh sepakat mengunjungi alam kematian untuk melancarkan misi mencari lato-lato raja iblis yang hilang.
Tentu untuk meyakinkan abang-abang Chenle yang hampir semuanya ogah pergi ke alam kematian, pun tidaklah mudah. Chenle harus nangis kejer sambil goleran di lantai, nendang-nendang dinding sampai jebol, dan kayang 100 kali dulu baru diizinkan.
Diperkuat dengan alasan ingin menyelamatkan bumi dari suhu panas, maka mereka pun setuju dengan Hyunjin yang juga ikut diseret mereka sebagai pemandu perjalanan dadakan.
Sebagai yang berpengalaman 'sedikit' dibanding yang lain, Hyunjin ngewanti-wanti mereka agar jangan ribut kalo udah masuk ke sana. Kalo ribut kan otomatis bisa mengundang arwah-arwah berdatangan dan itu akan menghambat pencarian mereka.
Bermodalkan jalan kaki minus Chenle yang naik kuda tengkorak milik Hyunjin, mereka pun pergi sebelum sang Surya menampakkan atensinya di ufuk timur. azek:)
Kembali mereka melalui perkampungan setan, namun tidak terlalu padat kayak kemarin. Kata Hyunjin, gerbang menuju alam kematian terletak di tengah hutan dan tidak ditempatkan penjagaan disana.
Ada segel khusus tertempel di gerbangnya supaya makhluk-makhluk di dalamnya tidak bisa keluar. Hanya yang bukan arwah aja yang bebas keluar masuk.
"Nah, itu gerbangnya." tunjuk Hyunjin pada gerbang reyot yang kiri-kanannya dililit gulma.
"Kayak gerbang rumah nenek sihir." komentar Chenle.
Hyunjin menyingkirkan tanaman gulma yang melilit di gerbang karena emang gerbang itu jarang di buka. Lalu setan itu ngedorong gerbangnya dibantu Mark, Jaemin, Haechan dan Jisung.
"Ugghhh!! Kok gak bisa dibuka!?" protes Jaemin.
"Engselnya mungkin berkarat. Dorong lagi, dorong!" komando Hyunjin.
Tetep gerbang itu gak ada tanda-tanda mau kebuka.
"Dirusakin boleh gak nih?" ucap Mark yang udah ancang-ancang mau ngeluarin kekuatannya. Tapi langsung dicegah Haechan, "Jangan bang, entar alam kematian sama dunia neraka bisa kacau gara-gara segelnya copot."
"Ini ada mantra khusus buat ngebuka gerbangnya gak bang Jin?" tanya Jisung ke Hyunjin yang masih nemplok di gerbang.
"Gak tau sih, tapi sabi lah dicoba. Siapa diantara kalian yang bisa baca mantra?"
Renjun angkat tangan. Dia ngedeket ke tengah-tengah gerbang dan noleh ke arah Hyunjin yang lagi minum.
"Mantra yang kayak gimana Jin?"
"Yang kamu bisa apa aja, terserah."
Dengan menggaruk kepalanya yang gatal gara-gara gak keramas seminggu, Renjun mulai komat-kamit melafalkan mantra yang ia tahu.
"Abdakadabra! Eloim esaim! Bibidi bibide bibidebu! Wleowleo!"
Yang di belakang liat-liatan. "Aku baru denger ada mantra kayak gitu." bisik Hyunjin ke Haechan. Sedangkan Haechan cuman ngedikin bahunya tak tau.
"Lah, gak kebuka." Renjun menatap kesal ke gerbang itu.
"Sini bang, biar Lele coba." Chenle turun dari kuda tengkorak dan berdiri di samping Renjun. "Kata orang, kalau mau bertamu itu harus ketuk pintu dulu, lalu ucapkan salam."
Tok tok tok
"Elsa?? Do you wanna build a snowman~"
"Akh! Nyesel aku dengernya!" Haechan nutup kedua kupingnya. Sia-sia dia udah ngedengerin serius.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mythical Odd? [NCT DREAM]✓
HumorAda tujuh makhluk yang kebanyakan hanya ada di dalam mitos, berkumpul dalam satu atap yang sama, bertemu dengan cara yang sedikit aneh namun menarik untuk digibahin:) Genre: comedy, fantasy, friendship Highest rank on 20/06/2023 #1 nctdream #1 jaemi...