..
"Jalan tuh pakai mata! Bukan pakai lambung!"
Renjun memberenggut kesal ketika bocil itu malah memakinya didepan wajahnya. Dengan slay Renjun menghentakkan tangannya yang dicengkeram.
"Jalan ntuh pakai kaki! Gak ada orang jalan pakai mata!"
"Serah lu."
Bocil itu kembali meninggalkan Renjun. Dirasa banyak pasang mata yang menatapnya aneh ke arahnya, membuatnya risih dan berlari menyusul bocah penyelamat itu. Ia mencolek lengan bocil itu namun dicuekin.
"Cuek amat. Aku mau nanya doang aelah! Kenapa daritadi orang-orang pada ngeliatin aku? Apa aku keliatan aneh?"
Ya aneh lah Njun. Rambut hijau, pakai baju kerajaan warna putih emas sama mahkota perak di atas kepala, siapa yang bakal gak tersepona liat penampilan Renjun begitu mencolok di siang hari. Apalagi kalau teterpa cahaya matahari. Beuh, makin shinning, shimering, splendid.
"Iya aneh plus jelek."
Renjun refleks ngusap dada Lucinta Luna, eh dadanya sendiri. Sabar kok Renjun, bentar lagi tuh bocil dimakan bunga rafflesia. Eh tapi Renjun gak bisa ngeluarin kekuatannya disini, banyak humannya. Nanti aja pas di jalan sepi.
"Ngapain ngikutin? Pulang sono! Dicari emak tuh!"
Sebenarnya tuh bocil udah risih Renjun terus ngintilin dia. Ia juga agak aneh ngelihat perawakan Renjun yang tidak biasa, seperti berasal dari dunia dongeng. Namun ia diam saja dan ngira kalau Renjun akan capek sendiri ngikutin dia, nyatanya malah tidak.
"Ya elah, apa salahnya aku ngikutin kamu. Lagian ini dunia apa sih? Kok banyak burung hantu sama pohon-pohon besar tapi gak ada daunnya?" ucap Renjun sambil bengong melihat kendaraan lalu lalang dan gedung-gedung tinggi yang berjejer sepanjang jalan kenangan yang ia lewati bersama bocil itu.
Bocil itu.. capek ngetik bocil:) sebut saja dia Chenle. Chenle mengernyit heran dengan penuturan orang aneh di sampingnya ini. Emang bener-bener bukan dari dunia ini kayaknya.
"Kamu bukan berasal dari sini?"
Kaget dong Renjun. Ia refleks menoleh cepat hingga tulang lehernya berbunyi.
"Emang ini dunia apa?" Sudah dua kali ia nanya begini. Chenle terdiam sejenak. Tanpa menjawab pertanyaan Renjun, hunter itu segera menarik tangan Renjun dengan tergesa ke suatu tempat yang enak buat ngobrolin aib pemerintah.
Renjun yang notabenenya punya kaki yang mungil, pun terseret-seret sampai mahkotanya hampir copot dari kepala.
"Eh eh eh!? Woy kalem mas bro!"
Akhirnya dua makhluk itu tiba di pesisir hutan yang jauh dari keramaian kota. Renjun berjongkok sambil mengatur nafasnya yang serasa dicekik malaikat maut kala Chenle dengan tidak berperike-Renjun-an menyeretnya sambil berlari berjam-jam lamanya untuk sampai ke tempat ini.
"Sekarang aku nanya, kamu berasal dari dunia mana?"
"Nafas dulu aelah!"
Setelah Renjun tenang, pangeran itupun bangkit dari kubur, gak, bangkit berdiri.
"Dari kerajaan Utara." Chenle ngebug sebentar.
"Abad keberapa?"
Renjun berpikirnya lamaaa sekali, sampai Chenle ketiduran di semak-semak sambil peluk ular piton.
"Umm.. aku gak tau, soalnya aku gak dibolehin keluar istana sama raja. Jadi aku gak tau bagaimana keadaan dunia di luar sana." Malah curhat masnya:)
Chenle melek, ularnya ikut melek juga. "Hmm, jadi begitu." Ia bangun dan memindai penampilan Renjun dari atas ke bawah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mythical Odd? [NCT DREAM]✓
HumorAda tujuh makhluk yang kebanyakan hanya ada di dalam mitos, berkumpul dalam satu atap yang sama, bertemu dengan cara yang sedikit aneh namun menarik untuk digibahin:) Genre: comedy, fantasy, friendship Highest rank on 20/06/2023 #1 nctdream #1 jaemi...