15. SANDARAN

5.2K 331 47
                                    

Utamakan Vote and komen💐

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Utamakan Vote and komen💐

⚠️Cerita ini hanya fiktif belaka dan murni dari pemikiran saya sendiri. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian atau cerita itu hanya sebuah kebetulan dan tidak ada unsur plagiat sama sekali⚠️

‼️DIDALAM CERITA INI TERDAPAT BEBERAPA TINDAKAN YANG TIDAK PATUT DICONTOH‼️

Jangan lupa penuhi setiap paragraf dengan komen kalian❄️

KLIK BINTANG DIPOJOK KIRI BAWAH MANIEZZ😙💫

Mencintai yaitu berusaha setulus hati memenuhi kebahagiaan orang yang ia cintai

~Erza Devano Alexander~

"Kak tungguin!" pekik Freya. Jika dibandingkan dengan langkah kaki Erza, jelas Freya kalah. Satu langkah kaki Erza saja, bisa jadi empat langkah di kaki Freya.

"CEPET!"

Freya mengerucut bibirnya. "Sabar. Langkah gue pendek gak kayak lo!" ketus Freya kesal setengah mati dengan cowok itu.

Mending bareng Bang Arga timbang di tinggalin kayak gini sama tuh cowok, batin Freya seraya menatap sinis ke arah Erza yang sedari tadi masih berjalan di depan Freya tanpa mau menunggu gadis itu.

"Tumbuh ke atas, bukan kesamping." Tiba-tiba Erza memutar badannya menghadap ke Freya.

Freya menatap nyalang ke arah Erza. "GAK GITU KONSEPNYA!"

"Bodo."

BRAKKKK

Tubuh Freya sedikit terhempas akibat dorongan kuat dari seseorang yang berada di sampingnya itu.

Erza yang melihat itu, sontak menarik pinggang gadis itu agar tidak jatuh. Freya yang kaget akan hal itu, spontan mengalungkan tangannya ke leher belakang Erza.

Bisa dibilang posisi mereka kini begitu dekat. Sampai-sampai Freya bisa merasakan hembusan nafas Erza yang beraroma mint menerpa permukaan wajahnya.

"Kalo jalan pakek mata!" ucap Erza membantu gadis itu menyeimbangkan tubuhnya.

Freya memutar bola matanya malas. "Makasih!" ucapnya. Kemudian tanpa disengaja ia menatap lantai yang terdapat banyak sekali bercak darah di bawah sana.

Freya mendelik saat melihat cairan kental berwarna merah itu berasal dari pergelangan tangannya.

"Ck, darah!"

Erza yang melihat itupun dengan cepat memegang pergelangan tangan Freya yang terluka seperti terkena sayatan pisau.

Erza celingukan mencari orang yang menabrak gadis itu tadi. Namun sayangnya, orang itu seperti telah meninggalkan tempat ini.

FREZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang