Memiliki kecantikan dan kecerdasan tinggi tak selamanya mendatangkan keberuntungan bagi seseorang. Justru dapat menjadi bumerang bagi kehidupan sehari-hari.
Freya Agatha Vellyncia. Dia gadis yang cantik jelita dan memiliki segudang prestasi. Namun...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hargai penulis dengan vote and komen🦋
⚠️Cerita ini hanya fiktif belaka dan murni dari pemikiran saya sendiri. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian atau cerita itu hanya sebuah kebetulan dan tidak ada unsur plagiat sama sekali⚠️
‼️DIDALAM CERITA INI TERDAPAT BEBERAPA TINDAKAN YANG TIDAK PATUT DICONTOH‼️
Jangan lupa penuhi setiap paragraf dengan komen kalian❄️
•
Entah mengapa aku bisa sekhawatir ini kepada Mu
~Freya Agatha Vellyncia~
•
Saat di tengah perjalanan entah dari mana arahnya, para rombongan anak Voleux telah berada di belakang Erza. Mereka saling menggeber-geberkan gas motornya disamping kanan dan kiri dari motor Erza.
"Lo gak bakal bisa kabur dari gue!" pekik Lion yang berada di samping motor Erza.
Erza hanya menggeleng kepala, suka sekali anak Voluex mencari masalah dengannya. "Gak jelas!" ujar Erza cukup lantang.
BRAKKKK
Motor Erza oleng dan tersungkur ke aspal akibat tendangan yang di berikan Lion. Untung saja Erza cepat-cepat melompat dari atas motornya.
"Sialan!"
"TUJUAN LO APA?!" pekik Erza dengan raut wajah yang dingin namun mematikan.
Lion dan para anggota Voleux lainnya turun dari motornya. "Tujuan gue sama kayak waktu itu. Pengen Verozix ngakuin kekalahan lawan Voleux," sahut Lion tersenyum sinis.
Erza hanya mengeluarkan seringai. "Lo haus kemenangan banget?!" ujar Erza dingin.
"Kalo lo gak mau ngakuin kekalahan lo, gue bakal ngusik kehidupan gadis waktu itu!" cetus Lion menunjuk wajah Erza.
Seketika emosi Erza tak bisa ia kendalikan lagi, mendengar nama Freya yang juga diseret dalam masalahnya dengan anak Voluex. "Sekali lo celakain tuh cewek, mati lo di tangan gue!!" celetuk Erza dengan emosi yang membara.
"Oh jadi bener?! Cewek kemarin itu pacaran lo, lumayan juga." Lion sengaja berkata seperti itu, agar Erza semakin naik pitam.
Lion melangkah maju menuju hadapan Erza. Kini jarak mereka berdua hanya selangkah saja. "Gak bisa naklukin lo, cewek lo sabi kayakny—"
BUGH
Satu pukulan keras tepat mengenai sudut bibir Lion, yang membuat bibir itu mengalir darah segar. "Gak usah banyak bacot lo!"
