35. MAAF

1.4K 140 127
                                    

Hellow semua😉💗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hellow semua😉💗

Apa kabar nih?
Semoga sehat selalu ya...

⚠️Cerita ini hanya fiktif belaka dan murni dari pemikiran saya sendiri. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian atau cerita itu hanya sebuah kebetulan dan tidak ada unsur plagiat sama sekali⚠️

‼️DIDALAM CERITA INI TERDAPAT BEBERAPA TINDAKAN YANG TIDAK PATUT DICONTOH‼️

Jangan lupa penuhi setiap paragraf dengan komen kalian❄️

⚠️SILENT READERS DILARANG MENDEKAT⚠️

Malam itu, bulan mengintip di balik awan bersama dedaunan yang ikut menari mengikuti alunan musik malam.

Suara gaduh mulai terdengar nyaring di rungu keempat inti Verozix. Serentak mereka berempat berlari membelah kekacauan tersebut.

BUGH!

"BAJINGAN LO!"

Rakha langsung menghujani tubuh Lion dengan berbagai pukulan setelah ia berhasil membuat sang empu jatuh tersungkur.

"NYARI PENYAKIT LO SAMA KITA!" celetuk Rakha geram.

Sudah tersulut emosi terlalu dalam, Rakha mengayunkan kakinya tepat di perut Wakil ketua Voleux tersebut. Cukup keras tendangan itu sampai-sampai mengakibatkan lelaki tersebut terjungkal ke tanah.

"MAU LO APA SIH, ANJING!" Rakha menarik kerah baju yang di kenakan oleh Lion. Sementara, sang empu hanya mengeluarkan seringaian kecil sembari memegang sudut bibirnya.

"Nyawa lo!" cecar Lion menatap Rakha tajam.

"Lo udah buat dia pergi di hidup gue! Lo itu pembawa sial!" Tiba-tiba Lion melayangkan satu pukulan tepat di bagian hidung Rakha. Membuat lelaki itu menjaga jarak dengan Lion.

"Nggak usah macem-macem lo!" balas Rakha tak terima. Apa maksud dari musuhnya itu?

Lion bersedekap dada. "Kalo lo nggak pacaran sama dia. Mungkin sekarang cewek itu masih ada di sini. SAMA GUE!" ungkap Lion menekan kata terakhirnya.

"Ck. Kalo kalah saing, mah kalah saing aja. Dia juga nggak mau dapet cowok modelan lo," sela Ervan menunjukan ke arah Lion yang berada di belakang Rakha.

Saat ini, semua anggota Voleux sudah dapat dilumpuhkan oleh anggota Verozix. Detik ini, mereka semua memandang dua lelaki yang sedang saling berseteru.

Cengkraman tangan Rakha semakin menguat menyebabkan buku-buku jari lelaki tersebut lebih ketara. "NGGAK USAH BAWA-BAWA CEWEK GUE!" pekik Rakha dengan tatapan nyalang.

FREZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang