17. TEROR

4.7K 271 112
                                    

Utamakan Vote and komen💐

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Utamakan Vote and komen💐

⚠️Cerita ini hanya fiktif belaka dan murni dari pemikiran saya sendiri. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian atau cerita itu hanya sebuah kebetulan dan tidak ada unsur plagiat sama sekali⚠️

‼️DIDALAM CERITA INI TERDAPAT BEBERAPA TINDAKAN YANG TIDAK PATUT DICONTOH‼️

Jangan lupa penuhi setiap paragraf dengan komen kalian❄️

KLIK BINTANG DIPOJOK KIRI BAWAH MANIEZZ😙💫

"TOLONG!!!"

"TOLONG... TOLONG...."

"SIAPAPUN DILUAR SANA TOLONGIN GUE!!"

Seruan yang keras dari suara gadis itu menyeruak dalam satu ruangan yang sangat minim pencahayaan tersebut. Hanya ada satu lampu yang meneranginya. Tepat berada diatas kepala seorang gadis yang telah terikat oleh sebuah kursi tua yang termakan usia.

"SIAPAPUN YANG BAWA GUE KE SINI!"

"LO CUPU, ANJING!"

"SIALAN!"

Umpat Freya sudah tidak tahan dengan kondisinya saat ini. Pergelangan tangan yang diikat pada kursi lama-kelamaan memar akibat dirinya berusaha untuk melepaskan tali yang mengikatnya.

CEKLEK!

Terlihat seseorang berpakaian serba hitam dan memakai topeng di wajahnya berjalan mendekat ke arah Freya. Tak lupa ia pun mengunci pintu itu.

"SIAPA LO?" pekik Freya menatap tajam bak pedang samurai.

Seseorang asing itu berdiri didepan Freya. Jarak antara mereka berdua hanya sekitar lima meter saja. "Lo gak perlu tau siapa gue cantik!" cetus pria itu seraya mengelus pipi Freya.

"JANGAN SENTUH GUE! BANGSAT!"

"BISA-BISA PIPI GUE BRUNTUSAN DIPEGANG SAMA PECUNDANG KAYAK LO!!" murka Freya tak terima jika tangan lelaki itu berani menyentuh dirinya.

Mendengar itu sontak pria itu mencengkeram dagu Freya kasar. Terlihat sorot matanya yang memerah akibat mendengar perkataan Freya.

"SEKALI LAGI LO NGOMONG!!"

"GUE GAK AKAN SEGAN-SEGAN BUAT BUNUH-"

FREZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang