22. LUKA BATIN

4.3K 252 11
                                    

HAY, HAY, HAY👋Gimana nih kabar Kwanchi semua? Sehat?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAY, HAY, HAY👋
Gimana nih kabar Kwanchi semua? Sehat?

Mochi mau tanya, di sini siapa yang udah liburan sekolah?
Angkat kaki➡️

Siapa yang nunggu bab ini up?➡️

Oh ya sebelum lanjut baca, jangan lupa vote dan penuhi setiap paragraf dengan komentar kalian. Biar Mochi makin semangat buat up😍

⚠️Cerita ini hanya fiktif belaka dan murni dari pemikiran saya sendiri. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian atau cerita itu hanya sebuah kebetulan dan tidak ada unsur plagiat sama sekali⚠️

‼️DIDALAM CERITA INI TERDAPAT BEBERAPA TINDAKAN YANG TIDAK PATUT DICONTOH‼️


Erza senang mendengarnya. "Lo nggak ada niatan buat jawab pertanyaan gue tadi?" tanya Erza lagi.

"Pertanyaan?" jawab Freya mengerutkan keningnya.

"Jangan pura-pura lupa!" cetus Erza.

"Harus banget ya kak?" tanya Freya sekali lagi. Erza mengangguk sebagai jawaban.

Freya menghela napas panjang, lalu menatap Erza. "Jadi...."

"Nilai gue turun," ucap Freya tersenyum tipis.

Erza mengangkat sebelah alisnya. "Hm, terus?"

"Bokap pasti marah kalo tau," lanjut Freya menundukkan pandangannya.

Erza meraih tangan Freya. Menggenggam tangan gadis itu. "Hal yang bikin lo takut?" tanya Erza menatap Freya yang masih menunduk.

Tak ada jawaban yang diterima Erza dari Freya. "Takut dimarahin?" ujar Erza sembari meraih dagu gadis di depannya agar menatap ia.

Freya mengangguk kecil. "Nggak dipukul, kan?" tebak Erza.

Freya membulatkan mata sempurna. Kemudian, menggelengkan kepalanya. "N-nggak kok," pungkas Freya.

Erza merasa aneh dengan gelagat Freya. "Bener?" tanya Erza lagi.

"Serius!" Freya membentuk peace.

Maaf kak

Gue kurang percaya sama jawaban lo, batin Erza dalam hatinya.

"Kak, liat deh anak kecil itu!" Freya menunjuk keberadaan anak kecil yang ia maksud.

Erza mengikuti arah jari telunjuk Freya. "Kasihan ya dia, masih kecil udah jualan," ucap Freya merasa iba.

"Dek, sini!" panggil Freya melambaikan kepada bocah laki-laki yang masih mengenakan seragam Sekolah Dasar itu.

FREZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang