Selamat Membaca😉
Hati-hati banyak typo bertebaran😭"Sesungguhnya kita semua milik Allah dan hanya kepada ialah kita akan kembali berpulang."
Azha Catline Dirga*****
"ARGHHH GUE BENCI DIRI GUE SENDIRI! GUE BENCI. SEHARUSNYA GUE YANG PERGI BUKAN MAMI! GUE EMANG GAK GUNA! GUE CUMA BISA NGEREPOTIN ORANG! ARGHHHHH MAMI,,,," panggil Alvin, pria itu terlihat sangat frustasi. Alvin bahkan menjambak rambutnya sendiri dengan kasar.
Rehan lansung mencekal kedua lengan Alvin, saat pria itu hendak memukul kepalanya sendiri.
"Gue tau lo sedih Al! gue tau lo kaget, lo gak akan terima ini semua kan? tapi lo gak boleh nyakitin diri lo sendiri! mami sedih lihat lo kaya gini!" bentak Rehan menatap sengit Alvin.
Alvin melepas tangan Rehan dengan sekali hentakan. "KENAPA LO GAK NAHAN MAMI HAH?! SEHARUSNYA LO BIARIN AJA GUE MATI BANG! LO KIRA GUE SENANG BISA HIDUP DENGAN NGORBANIN NYAWA MAMI?! ENGGAK! Ini nyiksa gue ba-ng," lirih Alvin, tubuhnya mulai melemah.
"Jangan terlalu banyak gerak bang, kamu baru selesai operasi. Kamu baru siuman," ucap Dito berusaha lembut kepada Alvin.
Air mata Rehan kembali menetes, padahal ia sudah bertekad akan tegar dihadapan Alvin. Namun melihat kondisi Alvin seperti sekarang, membuat pertahanannya runtuh begitu saja.
Alvin tetap menggeleng, bahkan pria itu hendak mencabut infus di lengannya, untung dicegah dengan cepat oleh Gibran. "Jangan bertingkah lagi Alvin!" sentak Gibran.
"LEPASIN GUE BANG! GUE MAU KETEMU MAMI! GUE MAU NYUSUL MAMI! GUE GAK MAU DISINI!" berontak Alvin saat Gibran mencekal kedua lengannya.
Grepp
Tubuh Alvin mendadak lemas saat Azha memeluknya dengan erat. Azha bagaikan obat penenang buat Alvin. Terbukti dengan memberi sebuah pelukan saja berhasil membuat Alvin diam membisu.
Hal itu membuat semua orang menghela nafas lega. Terlebih Gio, ia yang paling tau gimana sosok Alvin. Alvin adalah pria keras kepala, ia tidak akan terkendali saat emosinya meluap, omongan siapapun tidak akan Alvin dengarkan.
Yang Gio tau Alvin akan lemah saat berhadapan dengan Azha, Via, oma atau bokapnya. Hanya empat orang itu yang bisa mengendalikan emosi Alvin. Dan sekarang yang tersisa hanya Azha.
Namun tak bisa di pungkuri, Gio jika sedang emosi memang hanya Viola yang bisa menenangkannya. Gio dapat menyimpulkan:
Emosi laki-laki hanya bisa ditenangkan oleh orang yang mereka cintai.Tubuh Azha yang bergetar menandakan ketakutan membuat tubuh Alvin juga mendadak lemas. Tenaganya tadi yang full mendadak hilang saat Azha memeluknya begitu erat.
"Jangan kaya gini Al. Lo bikin gue takut," lirih gadis itu masih bertahan diposisinya.
Alvin hanya diam. Tubuhnya terlalu lemas untuk hanya sekedar mengeluarkan suara.
Gibran memberi kode kepada semua orang, kode untuk keluar dari ruangan. Mungkin saat ini yang dibutuhkan Alvin hanya Azha. Satu persatu dari mereka mulai keluar hingga menyisakan Azha dan Alvin didalam ruangan rawat yang luas ini.
"Ja-ngan dilepas," lirih Alvin pelan saat ia rasa Azha hendak melepas pelukannya.
Azha menurut. Gadis itu memilih diam, hingga ia merasa Alvin menenggelamkan wajahnya dibahu Azha. Tangan Azha terangkat mengelus lembut rambut tebal Alvin.
![](https://img.wattpad.com/cover/337026674-288-k685460.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐥𝐯𝐢𝐧𝐙𝐡𝐚
Novela Juvenil"Al bisa jemput gue di gang jln mawar?" "𝘊𝘬 𝘭𝘰 𝘯𝘨𝘢𝘱𝘢𝘪𝘯 𝘥𝘪𝘴𝘪𝘵𝘶? 𝘭𝘰 𝘬𝘢𝘯 𝘵𝘢𝘶 𝘨𝘢𝘯𝘨 𝘪𝘵𝘶 𝘣𝘢𝘩𝘢𝘺𝘢!" "Terpaksa. Please kali ini aja tolongin gue Al. Gue butuh lo, gue mohon, gue takut. Ada tiga preman yang ngejar, gue ga...