BAB 9

4.5K 171 1
                                    

Happy reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading

Setelah menyelesaikan administrasi Javier mengantar Amora pulang menggunakan mobil kesayangannya. Hanya sampai gerbang saja karena kata Javier ia ada urusan yang mendadak. Luka di wajah Javier juga belum sempat ia obati.

"Huft!" Amora merebahkan tubuhnya di tempat tidur. Ia membuka Instagam sekedar mengisi waktu. Amora mencari juduk K-Drama yang sesuai dengan genre yang ia sukai dan akan ia tonton nanti malam.

Ting

Sebuah notifikasi pesan di ponsel Amora berbunyi. Segera Amora menutup aplikasi Instagram lalu beralih ke aplikasi WhatshApp

JAVIER JELEK! :

Dmn?

AMORA :

Dimana lagi kalo nggak di rumah!

Orang tadi elo yang nganter gue ke rumah!

Masih muda kok pikun.

JAVIER JELEK! :
Otw.

"HAH?!" teriak Amora reflek "Otw kemana sih?" batin Amora kebingungan dengan pesan singkat yang Javier kirimkan. Ia kembali membalas pesan Javier.

AMORA :
Otw kemana? HEH??

JAVVVV

Tak lama, bell rumahnya berbunyi. Amora segera turu dari ranjang lalu berjalan menuju pintu utama untuk membuka pintu "Ngapain sih?!" kesal Amora kepada Javier yang berada di depan pintu menggunakan kaos oblong berwarna hitam serta jaket kebanggaannya bahkan lukanya dibiarkan begitu saja.

"Luka lo juga belum di obatin kan?!" Javier tidak menjawab pertanyaan Amora. Ia langsung memasuki rumah Amora dan melewati Amora begitu saja. Melihat itu, Amora menghentakkan kakinya kesal melihat kelakuan Javier yang suka seenaknya.

Ia menutup pintu lalu mengikuti Javier yang sedang duduk santai sambil bermain ponsel di sofa ruang tamu. Jadi, tujuannya dia ke sini untuk apa?

"Sini, gue obatin dulu luka lo," Amora menepuk sofa di sampingnya menyuruh Javier untuk duduk.

Javier menurut, ia mendekati Amora lalu duduk di sampingnya "Buatin gue mie."

"Ck! Emang gue babu lo?! Nggak!" tolaknya mentah-mentah.

"Gue laper," Amora menatap Javier tidak tega "Iyaaa! Tapi nanti, gue obatin dulu luka lo!" diangguki oleh Javier.

Amora mengambil kotak obat di nakas lalu mulai mengobati Javier. Ia menjadi ngilu sendiri saat dirinya melihat luka lebam di pelipis Javier "Sakit nggak sih?" tanya Amora.

JAVIERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang