tujuh

223 51 22
                                    

VOTE dan COMMENT yang banyak biar ceritanya tetep lanjut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

VOTE dan COMMENT yang banyak biar ceritanya tetep lanjut

Kalo bisa minimal 30 VOTE atau 15 comment

Siapa tahu authornya bisa double up!

°°°

"Bunda... bunda..."

Sang gadis kecil berlari menghampiri sang ibunda yang tengah memasak di dapur. "Hai sayang, ada apa?" Kirana menghampiri Arumi yang sibuk memotong bahan masakan di dapur, menyiapkan menu untuk sarapan pagi. "Tumben pagi-pagi heboh banget nyamperin bunda, kenapa?" Arumi heran dengan sikap Kirana yang tiba-tiba seheboh ini di pagi hari.

"Bunda inget gak hari ini hari apa?"

"Rabu?"

"Iih bunda bukan itu..."

Kirana tahu kalau ini hari Rabu akan tetapi bukan itu maksud yang ia tanyakan. "Maksud Rara tuh bunda inget gak sekarang tanggal berapa?" Kirana memperjelas clue pertanyaannya agar Arumi lebih mudah menebaknya.

"Eummm... berapa ya... tanggal 12 bulan... eum... bulan April kan sekarang?"

"Iya bunda." Angguk Kirana. "Bunda ingetkan tanggal 12 April tuh ada apa?"

"Tunggu... tunggu... ada apa ya?"

Arumi nampak belum sadar akan momen penting yang harus ia ingat setiap tahun di tanggal dua belas bulan keempat kalender masehi. "Iihh bunda masa gak inget sih kalau hari ini hari ulang tahunnya ayah, buun!!" Kirana geregetan karena Arumi tidak ingat kalau hari ini bertepatan dengan milad suaminya, Syafiq.

"Oh iya... MasyaAllah... bunda lupa sayang..."

"Bunda gak lupa tapi kan kalau nanti sore kita bakal bikin kejutan ulang tahun buat ayah?"

Meski Arumi nyaris lupa tentang hari jadi suaminya, Kirana berharap bundanya itu tidak lupa dengan rencana kejutan yang sudah mereka bicarakan jauh-jauh hari. "Eum... nanti bunda cek lagi deh pesenan kuenya ya, kalau gak salah bunda udah pesen dari lama kok. Jadi, insyaAllah kita bisa kasih kejutan syukurannya ayah ya sayang..."

"Asiiik... Rara gak sabar banget pengen kasih ayah surprise..." Kirana lompat kegirangan, tidak sabar memberi sang ayah hadiah. "Pasti ayah bakal seneng dapet kejutan dari Rara dan bunda yeayyy!!!" Sahut Rara yang nampak lebih ceria di pagi hari ini.

"Hahahaa... dasar kamu Ra, sekarang kamu siap-siap berangkat sekolah dulu ya sayang..."

"Kamu harus fokus belajar di sekolah, jangan gara-gara gak sabar mau kasih kejutan buat ayah kamu malah kurang konsentrasi di sekolah." Arumi mengingatkan Kirana sambil berjongkok menghadap putrinya, memegang kedua pundak Kirana.

"Siap bunda... Rara janji kok bakal belajar dan perhatiin guru di sekolah."

"Bagus!"

"Anak bunda memang pinter dan shalehah!"

Surga Yang Kedua (Ramadhan Series)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang