dua

291 58 14
                                    

Lanjut cepet kalo bisa dapet 30 VOTE atau 20 COMMENT

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lanjut cepet kalo bisa dapet 30 VOTE atau 20 COMMENT

°°°

Kriing... kriing...

Kriing... kriing...

"Ben... ada telepon tuh Ben, barangkali si Syafiq yang nelepon!"

Sejak tadi ketiga rekan kerja Syafiq sudah menunggu kedatangan orang itu di lokasi akan tetapi sampai saat ini Syafiq tak kunjung datang di lokasi proyek yang tengah mereka garap. "Iya bener nih ini si Syafiq, Ta!" Ponsel milik Beni, salah seorang teman Syafiq berdering. Dan kebetulan orang yang membuat panggilan masuk itu adalah orang yang tengah mereka cari yang tak lain adalah Syafiq, satu-satunya orang yang belum hadir di lokasi padahal Beni, Cipta, dan Dion bahkan klien proyek sudah menunggu kehadiran Syafiq.

"Halo Fiq, lo di mana sih Fiq?"

"Ini klien pada nungguin lo doang dari tadi!" Beni agak kesal dengan Syafiq yang biasanya paling getol dalam urusan pekerjaan.

"Sorry... sorry gue ada kendala di jalan nih, Cipta sama si Dion pada udah di sana juga kan?"

"Iyee... emang cuma lo doang yang belom di sini Syafiq!" Kesal Beni.

"Aduuuh gimana ya... ya udah gini aja urusan proyek lo, Dion, sama si Cipta aja yang handle ya!"

"Haah... gimana sih, ini kan yang pegang elu bukan kita!"

"Iya tapi gue serahin aja ke lo bertiga, pokoknya gue percayain amanah ini buat lo bertiga deh!"

"Fiq... tapi Fiq..."

"Abis itu tolong lo bertiga samperin gue ke sini, entar gue shareloc posisi gue di mana!" Syafiq membuat Beni kebingungan, mengapa setiba-tiba ini Syafiq mengabari dirinya. "Pokoknya lo, Dion, sama si Cipta harus dateng sebelum Maghrib... ini penting banget dan ini darurat!" Syafiq menutup telepon segera padahal Beni masih dilanda kondisi bertanya-tanya temannya yang satu itu.

"Ada apa Ben?" Dion dan Cipta menghampiri Beni setelah panggilan dari Syafiq usai. "Ini si Syafiq katanya gak bisa dateng ke sini, jadi ini semua kita handle." Jawab Beni sesuai dengan pesan yang disampaikan Syafiq lewat telepon. 

"Lah dia emang ke mana?"

Beni menggaruk pipi dan lehernya, "Gue juga gak paham bro, yang jelas kalo urusan kita dah kelar, kita harus samperin dia di lokasi yang entar bakalan dia share lewat Whatsapps-nya ke gue!" Tambah Beni.

"Hah ada apa tuh, si Syafiq nih kenapa sih sebenernya?" Bukan hanya Beni, Dion dan Cipta jadi ikut terheran-heran dengan statement-nya Syafiq yang tiba-tiba tidak bisa hadir di lokasi proyek dan malah menyuruh Beni, Dion, dan Cipta untuk menyusul dirinya di lokasi yang akan diberitahukan Syafiq lewat ruang obrolannya di aplikasi ponsel.

Surga Yang Kedua (Ramadhan Series)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang