dua puluh dua

273 48 11
                                    

Semoga VOTE dan COMMENT-nya rame biar lanjutnya cepet

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semoga VOTE dan COMMENT-nya rame biar lanjutnya cepet

°°°

"Rum... pikirin juga kondisi kesehatan kamu, aku takut kamu kenapa-napa."

Di lorong antara kamar-kamar inap, Syafiq masih menasihati Arumi perkara untuk tidak berlagak nekat sekalipun merasa sanggup untuk melakukan hal tersebut. "Mas..." Arumi mengusap bahu kiri Syafiq, "Waktu aku di rumah sakit, Yasmin kan ada bantuin kamu buat jagain aku selama aku drop. Apa salahnya sekarang aku juga ke sini buat jenguk dia kan mas."

"Iya aku tahu, tapi kamu juga kan lagi sakit Rum."

"Gak apa-apa, aku kuat kok mas."

"Udah yuk sekarang kita masuk, kasian Yasmin gak ada yang jagain di dalem!"

Daripada berdebat terus berkepanjangan, Arumi mengajak Syafiq kembali masuk ke kamar tempat di mana Yasmin dirawat dari semalam. "Lho... Yasmin ke mana?" Arumi dan Syafiq tak menemukan Yasmin ada di tempat tidur.

"Yasmin!"

"Yasmiin!!!"

"Yaasss..."

Kadar kekhawatiran Syafiq pastinya lebih tinggi dari Arumi mengingat Syafiq tahu riwayat Yasmin yang sempat melarikan diri dari rumah dan berakhir diculik oleh Jevan dalam waktu yang cukup singkat juga kejadiannya. 

"Yasmin?!"

Hueeekkk... hueeekkk...

Syafiq mendengar suara orang sedang mual-mual dari kamar mandi. "Yasmin!" Tak butuh waktu lama, Syafiq segera menyusul ke kamar mandi — memastikan bahwa Yasmin ada di sana.

"K-kamu kenapa Yasmin?"

Ia hampiri Yasmin lalu membantu mengusap-usap punggung Yasmin. Perempuan itu masih nampak muntah-muntah dengan kepalanya yang masih menunduk mengarah ke lubang kloset di kamar mandi. 

"A-aku panggilin dokter atau perawat ya!"

Hueek... hueekk...

"Arumi!"

"Arumi!!!"

"Boleh minta tolong pencet tombol di atas ranjangnya Yasmin, kita butuh perawat atau dokter buat Yasmin sekarang juga!"

"Siap mas..." Sahut Arumi buru-buru mencari tombol bel pemanggil tenaga kesehatan dalam kondisi darurat.

Tak sengaja pandangan Arumi tertuju pada sebuah map kertas berwarna hijau di atas ranjang tidurnya Yasmin. Karena penasaran, Arumi membuka mapnya — melihat apa yang Yasmin di sana. Arumi menemukan permohonan gugatan cerai yang sudah ditandatangi Yasmin dengan kolom tanda tangan kosong atas nama Syafiq. 

Arumi melihat ke arah kamar mandi, mungkinkah Yasmin ingin mengakhiri hubungan pernikahannya dengan Syafiq setelah Arumi berlapang dada menerima kenyataan suaminya harus membagi cintanya juga pada Yasmin. 

Surga Yang Kedua (Ramadhan Series)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang