tiga

287 58 17
                                    

Double update kalau VOTE atau COMMENT-nya rame

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Double update kalau VOTE atau COMMENT-nya rame

°°°

Tinggalah Yasmin seorang diri, memandangi bayinya sendiri yang terhalang dinding kaca yang membuatnya tak bisa menyentuh malaikat kecil yang belum lama lahir ke dunia. Sepasang manik hitam yang berkaca-kaca dilanda penyesalan sekaligus haru. Semula mungkin Yasmin bingung harus bagaimana mengurus bayi itu di tengah kondisi hidupnya yang benar-benar hancur. Ayah dari bayi itu kabur, lepas tangan dari tanggung jawab padahal semula berjanji akan menikahi Yasmin untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Yasmin hanyalah gadis tersesat yang terjebak lingkungan dan pergaulan yang salah. Di usianya yang masih muda ia merupakan gadis yang masih menempuh pendidikan di satu universitas. Pergaulan yang jauh dari orang tua membuat Yasmin hanyut terbawa arus deras sungai hedonisme dan kebebasan yang melampaui batas.

"Bu Yasmin, ibu kok masih di sini bu?"

Perawat yang hendak mengecek kondisi Yasmin di kamar inapnya kehilangan jejak pasien yang ternyata masih melihat pada dinding kaca yang menghubungkan pandangan Yasmin pada ruang inkubator. "Tapi karena kebetulan Bu Yasmin ada di sini, saya ingin menanyakan data dari anak ibu."

"Kalau boleh tahu apakah bayinya sudah punya nama, bu?

"Zayyan." Jawab Yasmin dengan lekukan senyumnya yang tipis, mulai menyadari makna kehadiran malaikat kecil yang menjadi bagian hidupnya.

"Zayyan siapa bu?"

"Zayyan Al Fatih." Lanjut Yasmin.

"Baik bu segera saya masukan namanya di data ya tapi akan lebih baik kalau sekarang Bu Yasmin beristirahat dulu agar segera pulih dan bisa pulang."

Yasmin diantar kembali ke kamar tempatnya mendapat perawatan selama berada di rumah sakit. Kondisi Yasmin yang sempat menurun dan tak stabil membuatnya harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan.

Di kamar inapnya sendiri Yasmin lebih banyak terdiam dan berpandang kosong, merenungi sendiri apa yang telah terjadi selama hidupnya. Terlahir dalam keluarga yang rapuh, hubungan kedua orang tuanya tidak harmonis hingga berakhir dengan perceraian. Yasmin muda menyaksikan sendiri bagaimana keluarganya makin berantakan setelah perpisahan terjadi.

Yasmin yang tinggal bersama ibunya harus mendengar suara-suara menjijikan dan pemandangan kotor bagaimana silih berganti pria-pria asing masuk ke kamar ibunya yang menjajakan tubuhnya sendiri untuk mendapatkan uang demi kebutuhan hidup. Karena pekerjaan kotor itu, hidup ibu Yasmin semakin sulit dan berakhir dengan tubuhnya yang terbujur kaku di kamar setelah menenggak racun.

Ya, Yasmin menyaksikan bagaimana ibunya sekarat setelah bunuh diri dengan menenggak cairan obat nyamuk yang menewaskannya. Sejak saat itu Yasmin tinggal dengan ayahnya. Yasmin pikir penderitaannya berakhir, namun ternyata tinggal bersama ayahnya membuat kehidupan terasa lebih keras untuknya.

Surga Yang Kedua (Ramadhan Series)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang