"Mana coklat sama kartu kredit nya?" Tanya Fanya sambil mengulurkan tangan.
Axel Langsung memberikan sekotak kardus yang berisikan coklat dan tak lupa mengembalikan kartu kredit milik Fanya dan kartu kredit miliknya.
Fanya menghitung semua kartu kredit yang ia pegang, lumayan banyak tapi yang berisi 50 juta yang kemarin di tunjukkan oleh Axel tidak ada.
"Yang kemarin kamu tunjukin mana kok gak ada?" Tanya Fanya.
"Gue simpen" jawab Axel.
"Kok di simpan kan kemarin janji bakal dapet semua kartu kredit" ucap Fanya tak terima.
"Kemarin kan kalo lo mau buat anak sama gue, tapi kan lo gak mau yaudah terpaksa tunggu sampe lo mau buat anak sama gue nanti kartu kredit yang berisi 50 juta itu buat lo" ucap Axel datar.
"Kan aku masih SMA Axel" ucap Fanya meninggikan suaranya.
Fanya tidak paham apa yang ada di benak suami nya itu kita kan masih SMA jika ketahuan hamil bisa saja di keluarkan apalagi Ketahun menikah. Anak SMA mana boleh menikah.
"Ya kan gue gak maksa lo juga" ucap Axel santai.
Fanya langsung duduk di sofa, membuka kardus yang Axel selotip. Wanita itu langsung mengeluarkan semua coklatnya dan memakannya dengan rakus.
"Em... Enak banget, udah lama gak makan coklat" ucap Fanya sambil terus mengunyah coklatnya.
Axel langsung duduk di sebelah Fanya merebut kembali kardus tersebut. Fanya mendesah kesal.
"Ahh kenapa di ambil lagi?" Tanya Fanya sambil mendesah cemberut.
"Jangan makan banyak coklat, nanti sakit gigi!" Tegas Axel.
"Tapi kan aku udah lama gak makan coklat Axel" ucap Fanya sedikit membentak.
"Makan nasi jangan coklat, gak bakal kenyang. Malah sakit Gigi nantinya" ucap Axel sedikit membentak juga.
"Kamu mah, aku udah nyeburin diri ke kolam nahan nafas 20 menit demi coklat tapi kamu malah ambil lagi... Hikks jahat, Axel jahat hikks...." Wanita itu langsung menangis sekarang.
Axel hanya bisa tepuk jidat, kenapa Istrinya ini mudah menangis hanya karena coklat saja.
Lelaki itu mengangkat tangannya menuju wajah Fanya, menghapus air mata wanita itu tapi dengan kasar Fanya menghempaskan nya.
Fanya menatap Axel serius lalu berucap "Kak aku mau cerai aja kalo kakak gini terus"
Mata Axel terbelalak " Lo mau cerai sama gue cuman karena coklat, gak jelas Lo" ucap Axel datar.
"Ya kamu ngapain ngambil coklat aku. Percuma aku minta maaf ke Mila tapi ujung ujungnya aku gak makan coklat" ucap Fanya kesal.
"Lo gak inget waktu itu gue bilang apa? Kita gak akan pernah cerai sampai Maut memisahkan kita. Dan jika pun lo mati, gue juga harus mati. Karena gue gak bisa hidup tanpa Lo" ucap Axel sambil menggenggam tangan Fanya.
"Lepas! Fanya mau balik ke Spanyol" ucap Fanya, wanita itu langsung melepaskan tangan Axel paksa lalu berlari menuju kamarnya, menguncinya dengan Rapat.
Axel terus menggedor gedor pintu kamar Fanya dengan kencang, meminta wanita itu untuk membuka pintu nya.
"Fanya buka pintunya!" Titah Axel lembut.
"GAK AKAN!"Tegas Fanya dari dalam kamar.
"Buka!" Titah Axel lagi. Nadanya lebih tinggi dari yang tadi.
"GAK AKAN! SANA KAMU PERGI!" Titah Fanya sambil berteriak mengusir Axel.
Lelaki itu seketika geram, kardus yang ia genggam seketika penyok karena lelaki itu memegangnya kencang menahan marah. "OKE KALO LO GAK MAU KELUAR GUE PERGI! JANGAN HARAP GUE BALIK LAGI!" Tegas Axel dari luar.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERNIKAHAN RAHASIA ANAK SMA [AXELIOFANYA]
Teen FictionLENGKAP!!! "Bilang dong! Jadinya kan aku gak nampar kamu" ucap Fanya mencubit pinggang Axel yang berbalut jas hitam. "Ahk.. iya iya, kan aku gak tau sayang" ucap Axel menahan sakit. Fanya melepaskan cubitannya, menatap kesal Axel, memukul kepala lel...