Mereka berdua masih ada di ruangan Private yang berdominasi banyak dengan barang barang miniatur mobil dan motor.
Ada tenis meja dan juga ring basket di sana. Selera Axel memang nggak main main, begitulah menurut Fanya..
"Gimana? Di hukum gak lo waktu tadi pagi?" Tanya Axel.
"Gak, malah gak di bahas" jawab Fanya.
"Lain kali bilang makasih. Gue bela belain biar Lo gak di hukum karena gak ngerjain tugas" ucap Axel.
"Aku kerjain kok, kan kamu yang hapus Xel" ucap Fanya membantah.
"Ya maksudnya Lo gak kerjain tugas gue, makanya jadilah kayak gini"ucap Axel santai.
Fanya memakan batagor yang sudah setengah itu. Memakannya dengan lahap lahap hingga habis. Tangannya mengambil air minum botol dan diminum dengan perlahan.
Axel yang melihat itu hanya tersenyum tipis. Fanya mendadak menunduk membuat Axel menaikan sebelah alisnya.
"Xel, kalo aku pergi kamu bakal bahagia gak?" Tanya Fanya menunduk.
"Maksud Lo?" Tanya Axel tidak paham.
"Ya kalo aku pergi kamu bahagia apa nggak?" Tanya Fanya.
"Ck gue paham, tapi ngapain Lo tanya gitu?"
"Ya gak papa, bakal bahagia gak?"
"Pergi nya kemana?"
"Ya pergi jauh, gak bakal balik lagi"
"Gak tau"
"Gak bisa jawab ya?"
"Gak tau"
"Kok gak tau aja sih. Kasih jawaban yang bener!" Fanya mendesah kesal.
"Ya gue gak tau"
"Tapi Axel siap aku pergi?" Tanya Fanya.
"Gak, kayaknya" jawab Axel tanpa pikir panjang.
"Ragu ya?" Tanya Fanya pelan
"Hm" Gumam Axel pelan
"Gue udah pernah bilang sama lo! Kita gak bakal pisah sampai maut memisahkan kita! Intinya kita akan hidup sama sama di alam sana. Karena gue gak bisa hidup sendiri tanpa lo" ucap Axel menatap Fanya lekat lekat. Jadwal mereka mendadak dekat lagi.
"Kamu yakin?" Tanya Fanya.
"Hm, yakin" Jawab Axel tersenyum.
Fanya ikut tersenyum dan maju lebih dekat hingga tidak ada jarak di antara mereka. Axel menatap Fanya mematung, entah kenapa Axel merasa Fanya hendak mendekati bibirnya. Apa jangan jangan, ciuman yang ia dambakan akan ia dapatkan sekarang.
Fanya terkekeh melihat Axel bukannya makin jauh lelaki itu makin dekat. Sudah di duga lelaki itu suka sama dirinya cuman gengsi kayaknya.
"Pufth... Kamu lucu banget hahahaha" ucap Fanya terkekeh menjauh lalu tertawa sepuasnya.
Axel yang melihat itu membelalakkan matanya. Sudah di tipu oleh gadis kurang ajar itu.
Sial, umpat Axel di dalam hati.
"Kamu berharap aku cium kamu?" Tanya Fanya.
Axel tersenyum Smirk "lo tau gue berharap. Maka dari itu karena gue berharap dan gak dapat itu. Terpaksa gue yang duluan"ucap Axel mendekat ke arah Fanya.
Mata Fanya terbelalak, wanita itu segera menjauh. Tidak mungkin Axel akan melakukan ini, Batin Fanya.
Axel terus mendekat ke arah bibir merah ceri itu, terus mendekat hingga mendarat sempurna di bibir merah itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERNIKAHAN RAHASIA ANAK SMA [AXELIOFANYA]
Teen FictionLENGKAP!!! "Bilang dong! Jadinya kan aku gak nampar kamu" ucap Fanya mencubit pinggang Axel yang berbalut jas hitam. "Ahk.. iya iya, kan aku gak tau sayang" ucap Axel menahan sakit. Fanya melepaskan cubitannya, menatap kesal Axel, memukul kepala lel...