17

2.2K 62 0
                                    

Rumah tinggi menjulang membuat Anak kecil yang bernama Arawinda terpana melihat rumah yang sebelumnya ia belum pernah melihat.

"Mah, pah rumah nya besar banget" Ucap Ara.

"Ini nanti akan jadi rumah kamu, kamu suka?" Tanya Fanya.

"Hm... Suka!"Balas Ara tersenyum.

"Ayo masuk!" Ajak Axel.

Axel berjalan membuka kenop pintu lalu masuk ke dalam di ikuti oleh Fanya dan Ara yang saling berpegangan.

"Bibi! panggil Axel.

"Iya Den!" Bi Yeyen sudah ada di depan Axel, karena sering di panggil oleh majikan bibi langsung berlari cepat seperti Kilat.

"Siapkan kamar buat Nona kecil kita!" Titah Axel.

"Hah, ini anak den Axel?" Tanya Bi Yeyen.

"Bibi, kedepannya Ara adalah anak kita." Ucap Fanya.

"Oh iya Non"

"Ara beri salam ke bibi!" Titah Fanya.

"Halo bibi!" Sapa Ara tersenyum.

"Halo Ara!"balas bibi tersenyum.

"Hari ini Ara tidur sama Mamah dulu ya, karena kan Kamar Ara belum di beresin"ucap Fanya.

"Sama papah juga?" Tanya Ara.

"M... Papah hari ini kayaknya ada urusan ya kan? Jadi kita berdua tidur nya" jawab Fanya sambil memberi kode ke Axel.

"Tapi ada pengen tidur sama kalian berdua"ucap Ara cemberut.

"Eh tapi—"

"Kita akan tidur bertiga nanti malam" ucap Axel memotong ucapan Fanya. Lelaki itu tersenyum ke arah Fanya.

"Yey, Nanti kita tidur bertiga. Ara juga mau cerita sama kalian nanti malam" ucap Ara.

"Huh sok kamu, mau cerita apa emang anak papah ini?" Tanya Axel sambil menyentuh hidung Ara.

"Ada deh, ya intinya selama Ara ada di panti asuhan. Mamah papah tertarik kan buat denger cerita Ara?"

"Tertarik dong" balas Axel "Ya kan mah?" Tanya Axel tersenyum Smirk.

Apaan senyuman kayak gitu, Batin Fanya menatap marah Axel.

Dan juga kenapa manggil nya harus mamah, aku sama ara cuman beda 11 tahun, harusnya panggil kakak aja gak sih? Ya gak? Ya kan?, batin Fanya.

"Iya" Fanya mengangguk dengan tersenyum lebar.

"Udah jam 5 kita makan dulu yuk, papah laper!" Ajak Axel sambil memegang perutnya.

"Hahaha ayo pah!" Ara segera menggenggam tangan Axel berjalan menuju meja makan.

Fanya yang melihat itu hanya menatap tidak percaya, Axel yang dingin itu sudah di cairkan oleh anak kecil yang memanggilnya papah.

"Seharusnya dulu kamu kayak gitu" Lirih Fanya menatap Ara dan Axel berjalan menuju Meja makan.

Ara berbalik di ikuti Oleh Axel "Mamah ayo!" Ajak Ara.

"Hm, iya" Fanya segera menghampiri mereka.

"Kamu mau mamah suapin?" Tanya Fanya tersenyum.

"Gak, Ara di suapin sama Aku!" Tegas Axel.

"Dih apaan sih maksa banget? Orang aku yang tanya duluan" Ucap Fanya memutar bola mata malas.

"Lah kan gue yang bawa Ara ke sini berarti gue yang suapin Ara pertama kali" ucap Axel tidak mau kalah.

PERNIKAHAN RAHASIA ANAK SMA [AXELIOFANYA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang