Di rumah Irene.
Irene tengah ada di kamarnya, wanita itu duduk di meja belajar membaca baca buku pelajaran, sudah lama wanita itu tidak seperti ini lagi setelah papahnya memberi tahu bahwa akan ada mamah baru.
Tok tok tok.
"Irene!"panggilan dari luar mengganggu Irene.
Irene berbalik "Papah!" Gumam nya.
Wanita itu turun dari kursi lalu berjalan menuju pintu dan membukanya. "Kenapa pah?" Tanya Irene.
"Pake baju yang bener, perut kamu keliatan itu" ucap Burhan. Sempat kaget saat Irene memakai pakaian itu.
"Lah kenapa? Ini kan di rumah? Gak jelas banget" tanya Irene kesal.
"Terserah kamu deh" balas Burhan.
"Di bawah ada calon mamah kamu sana kakak kamu. Turun sekarang! Kita mau makan bareng" ucap Burhan.
Irene memutar bola mata malas "huh yaudah ayo turun!" Ucap Irene hendak berjalan melewati Burhan.
"Eh tunggu tunggu!" Titah Burhan menarik tangan Irene.
"Kenapa lagi pah? Itu calon mamah sama Abang udah nungguin kan?" Tanya Irene menjeda semua katanya.
"Tapi gak seharusnya pake baju ini. Gak malu perut kamu di lihatin orang lain" balas Burhan.
"Ck papah. Iren risih tau gak sih. Iren pengen kayak gini, ini jati diri Iren, terserah mereka mau nilai iren apa" ucap Irene menghempaskan tangan Burhan. Kamu nya melangkah turun menuju ruang tamu dengan cepat. Papah nya terus mengejar Irene.
"Eh ada calon mamah" ucap Irene sambil senyum senyum menatap Linda.
Linda tersenyum juga.
"Eh ada calon Abang juga" ucap Irene menatap lelaki yang tengah menunduk menatap handphone nya.
Linda menyikut tangan anaknya "Itu calon adik kamu nyapa" bisik Linda tersenyum.
"Hm iya mah" Lelaki yang menunduk dan juga sedang memakai topi itu mendongak kan kepala melepaskan topinya yang ada di kepala.
Mata Irene mendadak terbelalak melihat siapa lelaki yang akan menjadi calon abangnya.
"LO!"
"LO!"
Ucap Irene dan lelaki itu bersamaan.
"Papah gak mungkin kan dia jadi Abang aku. Gak mau ah" ucap Irene mengadu ke papahnya.
"Lho kenapa? Dia baik lho, nama nya Nio kedepannya kamu manggil dia Abang" ucap Burhan.
Jadi Nio lah Abang tiri Irene.
"Gak mau!" Tegas Irene.
"Ya Lo pikir gue mau jadi Abang lo? Gak ya" Balas Nio.
"Tante, bukannya Tante bilang dia seumuran sama aku? Tapi ini, dia kakak kelas aku di sekolah" Tanya Irene.
"Dia emang seumuran sama kamu Iren. Kalian beda beberapa bulan doang, tahun lahir kalian sama" Balas Linda.
"Papah mending gak usah nikah sama Tante Linda aja deh" Usul Irene.
"Iren kamu gak boleh gitu. Dia sekarang mamah kamu!" Tegas Burhan.
"Tapi Iren gak mau! Belum tentu dia jadi mamah yang baik buat Iren!" Tegas Iren membentak.
"IREN KAMU JANGAN NGOMONG KAYAK GITU! PAPAH GAK SUKA!"Bentak Burhan.
Menyakitkan di hati Irene saat papahnya membentak nya sekarang. Belum pernah hal seperti ini terjadi di hidupnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERNIKAHAN RAHASIA ANAK SMA [AXELIOFANYA]
أدب المراهقينLENGKAP!!! "Bilang dong! Jadinya kan aku gak nampar kamu" ucap Fanya mencubit pinggang Axel yang berbalut jas hitam. "Ahk.. iya iya, kan aku gak tau sayang" ucap Axel menahan sakit. Fanya melepaskan cubitannya, menatap kesal Axel, memukul kepala lel...