28

1.8K 56 1
                                    

📒#FANYA POV.#📒

"Yey Mamah udah pulang "ucap Ara gembira saat melihat ku sudah pulang.

Ara memelukku erat, aku pun membalasnya.

"Mamah, mamah kok bisa sakit sih? Padahal kan mamah gak kenapa kenapa waktu itu?" Tanya Ara.

Aku tersenyum mendengar pertanyaan nya "Sakit itu gak harus lihat pas awal baik baik saja. Terkadang kan bisa mendadak juga" ucap Ku.

"Tapi mamah lama di rumah sakit, mamah betah ya di sana?" Tanya Ara.

"Gak, mamah gak betah. Justru mamah pengen cepet pulang liat Ara. Mamah sempat kesel sama pemilik rumah sakit itu yang mempunyai ketentuan kalau anak kecil gak boleh masuk rumah sakit. Ingin sekali mamah pukul orang nya, jadi gak bisa liat anak mamah selama tiga hari" balas ku sedih.

"Tapi untung deh mamah cepet keluar. Ara malam ini pengen tidur sama mamah papah" ucap Ara.

Aku terkejut mendengarnya, jujur beberapa hari ini aku tidak berani berbicara dengan Axel apalagi menatap matanya. Takut kejadian di gudang terjadi lagi.

"Emm... Kalo tidurnya sama mamah aja gimana?" Tanya ku menggigit bawah bibir ku pelan.

Ara menggeleng "Mau sama papah juga" balas Ara.

"Yaudah sama papah aja tidurnya ya" ucap Ku tersenyum.

"Mau sama mamah juga, kita bertiga. Ara, mamah dan papah tidur di kasur" balas Ara semangat

Aku tidak bisa membantah keinginan Ara. Ara sekarang segalanya bagiku. Ku pikir tidak ada salahnya aku mencoba tidur bareng dengan Axel.

Axel lelaki itu tengah sibuk di kamarnya, entah apa yang ia sibukan seharunya lelaki itu puduli sedikit padaku.

"Eh Ara udah makan belum?" Tanya ku.

"Belum sih. Ara pengen makan" balas Ara.

"Yaudah mamah masakin ya"

"Ih mamah Ara pengen kalian berdua masak bersama. Maksudnya mamah papah masak bareng" balas Ara.

"Hah, kamu jangan ngawur. Mamah bisa masak sendiri kok" ucap Ku.

Sebenarnya apa yang ada di benak Ara. Kenapa dia sangat ingin aku dan Axel lebih dekat. Padahal aku tidak pernah berfikir sampai sana.

"Tapi Ara pengen masakan kalian berdua. Terus kalian pelukan sambil masak. Itu impian Ara" ucapa Ara sambil senyum senyum itu membuat ku menepuk jidat dan menarik kedua pipinya gemas.

"Kamu itu tau hal kayak gitu dari mana? Mamah belum pernah tuh masak sama papah sambil pelukan" tanya Ku.

"Em... Dari tv, Ara liat romantis banget mah. Ara pengen liat mamah kayak gitu"

"Huh, lain kali jangan kayak gitu ya! Kamu itu masih kecil. Belum saatnya melihat hal itu" ucap ku menasehati Ara perlahan.

"Tapi Ara pengen liat mamah sama papah kayak gitu. Please ya. Ara mohon! Biar kalian akur juga. Kalian itu waktu pulang dari rumah sakit malah tambah diem dieman" ucap Ara.

Aku tidak bisa marah sejujurnya kepada Ara. Tidak pernah sekali pun Ara meminta aku menolak dan permintaanya kali ini. Aku harus gimana?.

Aku berjongkok menyetarakan tubuhku dengan nya, mengusap rambut Ara pelan.

"Huh, Ara. Ara itu masih kecil belum saatnya melihat kemesraan orang dewasa. Ara mengerti kan?" Ucap ku tersenyum.

"Jadi mamah gak mau?" Tanya Ara cemberut.

"Bukannya gak mau, tapi gak seharusnya seperti itu. Mamah apah saling mencintai kok, walaupun kita sering diem dieman. Kan gak seharusnya kita tunjukin kemesraan kita" balas ku sambil tangan kanan ku mencubit hidung kecil Ara.

PERNIKAHAN RAHASIA ANAK SMA [AXELIOFANYA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang