Fanya pergi menuju luar rumah. Dengan mengenakan helm pink-nya, ia berjalan menghampiri motor Skuter pink-nya. Akan tetapi matanya melirik satu motor yang mengganggu perhatian nya. Senyuman manis terukir di bibirnya. Wanita itu berkhayal bagaimana kerennya ia mengunakan motor Sport itu.
Axel keluar dengan Jacket motornya, hendak melewati Fanya namun suatu hal terjadi.
"Eh eh tunggu! Tunggu!" Fanya merentangkan tangan kanan Naya menghadang tangan Axel.
Axel menatap Fanya malas, sudah biasa Axel seperti ini tapi aslinya baik kok.
"Hm kenapa lo?" Tanya Axel datar.
Jidat Fanya menyergit "kenapa kamu? Kemarin bukannya udah baikan?" Tanya Fanya tidak paham.
Axel menatap lurus ke depan. Tangannya sedikit mengepal "Gue lagi bete hari ini" balas Axel.
"Oh..."
"Nagapain Lo berhentiin gue?" Tanya Axel.
Fanya menggaruk tengkuk lehernya yang tidak gatal." Em... Aku boleh pinjam motor kamu?" Tanya Fanya menunjuk motor Axel yang sudah siap di sana.
"Gue berangkat pake apa?" Tanya Axel datar.
"Kan ada mobil" balas Fanya santai.
"Emang Lo bisa pake motor sport?" Tanya Axel.
"Fanya di lawan. Aku tuh bisa apa aja, motor sport mah gampang"
"Lo mau jadi bahan pembicaraan di sekolah karena Lo pakai motor gue?" Tanya Axel tajam.
"Iya juga ya. Tapi emangnya mereka merhatiin motor kamu?"
"Di mana mana Axel selalu di perhatikan. Belum pernah Axel tidak di perhatikan kecuali mereka gak kenal gue!" Balas Axel dengan nada sombong.
"Tapi aku pengen pake motor Sport" ucap Fanya kekuh.
"Gak usah! Nanti jatoh nangis" balas Axel santai.
Fanya kesal mendengar ucapan Axel yang seolah olah merendahkan kekuatan perempuan.
"Kalo jatoh ya bangkit lagi. Ngapain harus nangis. Kalo gak mau pinjamkan yaudah gak usah pinjamkan" ucap Fanya ketus. Berjalan menuruni tiga tangga kecil di depan rumahnya.
BRUK.
"AH MAMAH SAKIT" Teriak Fanya saat dirinya tengkurap ke tanah gara gara menuruni anak tangga dengan tidak hati hati.
"Baru juga di omongin" gumam Axel memutar bola mata malas.
"Hikks sakit banget. Kenapa sih harus ada tangga di sini. Gara gara kamu aku jatoh. Dasar tangga sialan!" Fanya bangun dengan terisak. Telapak tangannya kotor. Tanpa sadar lututnya mengeluarkan darah segar.
Fanya menepuk pelan tangga kecil itu.
"Lo gak mau bangkit lagi? Tadi barusan Lo bilang kalo Lo jatuh bakal bangkit lagi" tanya Axel tersenyum meledek.
Fanya menatap matahari Axel, kakinya ia tetapkan dirinya mencoba bangkit dari duduknya. "Nih udah bangkit" ucap Fanya segera pergi menuju skuternya.
Menatap Axel ketus lalu menancap gas dengan perlahan.
Axel hanya tersenyum terkekeh melihat hal tersebut, dirinya menggelengkan kepala melihat darah di lutut Fanya yang bercampur dengan kaos kaki putih yang wanita itu gunakan. Mungkin Fanya tidak sadar. Bergegas lelaki itu segera menaiki motor sport nya dan mengikuti Fanya menuju sekolah.
Motor Fanya berhenti di sebuah parkiran sekolah. Tak sengaja netra nya menatap Gion. Teringat ucapan Axel bahwa dirinya harus jauh jauh dari Gion. Axel ikut parkir berjarak dua motor dari skuter Fanya. Lelaki terdiam mematung, menatap Fanya yang parkir di dekat Gion.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERNIKAHAN RAHASIA ANAK SMA [AXELIOFANYA]
Teen FictionLENGKAP!!! "Bilang dong! Jadinya kan aku gak nampar kamu" ucap Fanya mencubit pinggang Axel yang berbalut jas hitam. "Ahk.. iya iya, kan aku gak tau sayang" ucap Axel menahan sakit. Fanya melepaskan cubitannya, menatap kesal Axel, memukul kepala lel...