18

1.9K 56 0
                                    

Matahari mulai terbit, menyoroti jendela jendela kecil di kamar Fanya. Fanya mengeluarkan suara kecil khas tidur.

"Enghhh.... Hangat" oke Fanya tidak sadar bahwa dirinya memeluk Axel erat, hingga wanita itu membuka mata nya belum sadar dan menguap dengan menutup mulut.

"Axel!" Kaget Fanya, mencoba melepaskan tangannya yang digenggam erat oleh Axel yang sedang tidur.

"A-ara mana?" Tanya nya bermonolog melihat sekeliling tidak ada Ara.

"Xel bangun Xel!" Titah Fanya menepuk-nepuk tangan kekar Axel.

"Hm" Balas Axel dengan mata terpejam.

"Bangun!" Titah Fanya membentak.

Axel segera membuka mata menatap Fanya marah "Apaan sih?" Tanya Axel.

"Ara hilang" jawab Fanya.

"Hilang? Palingan juga lagi makan. Gue masih ngantuk mau tidur lagi" Ucap Axel santai, lalu matanya mulai terpejam lagi.

"Lepasin tangan aku Xel!" Titah Fanya menarik tangannya yang di peluk oleh Axel sekarang.

"Gak mau, nyaman!" Ucap Axel menolak.

"Udah jam setengah setengah 7 Xel"ucap Fanya.

"Gak usah sekolah. Mending ikut tidur!" Titah Axel menarik Fanya untuk tidur bersama.

Mata mereka saling bertatap entah kenapa membuat jantung Fanya berdebar. Belum pernah Axel bersikap semanis ini.

"Tapi Gion ngajak berangkat bareng Xel" ucap Fanya.

Mendengar kata Gion membuat nya membelalakkan mata "Kan lo bisa berangkat sama gue, gak harus bersama Gion juga. Lo niat caper ke dia? Lo mau goda dia juga? Inget kita udah ada anak"  Axel melemparkan kata kata itu dengan nada meninggi.

"Jangan berdebat di pagi hari Xel! Dia yang nawarin aku. Ya aku oke oke aja, kalo aku berangkat sama kamu itu sama saja kamu membuat aku di bully sama kakak kelas yang lain!" Ucap Fanya tegas.

"Terserah" ucap Axel memutar bola mata malas.

"Ayo lepasin tangan aku!" Titah Fanya.

"Gak mau, udah nyaman kayak gini." Balas Axel memeluk tangan Fanya erat.

"Oh aku tau, kamu sengaja kan bawa Ara ke sini. Agar kita Deket. Kamu udah suka ya sama aku?" Tanya Fanya tersenyum.

"Gak, bukan selera" jawab Axel segera melepaskan tangan Fanya walaupun di hatinya tidak bisa melepaskan.

"Yaudah" Fanya berjalan turun dari kasur " Kamu gak mau sekolah?" Tanya Fanya.

"Nanti gue nyusul" ucap Axel acuh dan terus tidur kembali. Toh walaupun telat tidak akan di marahi.

Fanya berjalan ke kamar mandinya tak lupa membawa baju seragamnya ke dalam. Hingga beberapa menit kemudian Fanya keluar. Melihat Axel yang masih tidur ia pun hanya menggelengkan kepala dan berjalan menuju luar kamar.

Menghampiri meja makan dengan tas gendongnya, di sana sudah ada Bibi dan juga Ara yang sedang duduk. Dan dilihat Ara sudah mandi, pasti bibi yang bantu mandikan pikir Fanya.

Fanya ikut duduk di kursi. Lalu menatap Ara kesal "Kamu kenapa tinggali mamah? Harusnya kan bangunin tadi tuh" tanya Fanya cemberut.

"Tadi Ara mandi dulu mah, terus liat kalian pelukan Ara jadi gak tega" jawab Ara polos.

Di lihat Bi Yeyen juga terkekeh mendengar nya.

"Non! Den axel Mana?" Tanya Bi Yeyen sambil memasukan susu kotak ke gelas lalu memberinya ke Fanya.

PERNIKAHAN RAHASIA ANAK SMA [AXELIOFANYA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang