Dua hari kemudian Fanya keluar dari rumah sakit, kepalanya masih di balut dengan perban. Sedangkan Axel dan tiga bersaudara itu tidak sekolah. Tengah berkumpul di rumah Axel.
Tok tok tok.
"Buka gih!" Titah Fanya kepada Axel.
"Lo nyuruh gue?"Tanya Axel geram.
"Iya. Sana bukain!" Jawab Fanya dengan titahan.
"Kenapa gak Lo aja sih?" Tanya Axel kesal.
"Aww aku kan masih sakit jidat nya" ucap Fanya sambil memegang jidatnya yang di perban dengan ekspresi kesakitan.
"Ck, iya iya" ucap Axel kesal, lelaki itu langsung pergi menuju pintu keluar membukakan pintu untuk tamu tersebut.
"Hahaha, tumben nurut" ucap Elina sambil tertawa.
"Eh Lo kapan ke Spanyol nya? Ntar gue ikut" Tanya Willow kepada Fanya.
"Kapan ya? Gak tau juga sih, kenapa emang?"
"Ya gak papa, emang Lo gak rindu sama Abang Lo di sana? Kalo dia tau Axel perlakukan lo kayak gitu, habis dia" Tanya Willow.
"Rindu sih cuman, aku gak mungkin tinggalin Axel" Jawab Fanya murung.
"Lo mau abang lo yang ke sini, terus dia tau lo di bully sama suami lo sendiri?" Tanya Willow.
Fanya terdiam, jika Abangnya tau pasti dia akan marah sekali. Bisa saja di bawa ke Spanyol dan tidak akan kembali lagi ke Indonesia.
"Abang orang baik, gak mungkin pisahin aku sama Axel" ucap Fanya.
"Liat aja nanti, pasti abang lo bakal lakuin sesuatu sama Axel kalo dia tau Axel udah sakitin lo" ucap Willow.
Fanya murung, entah apa yang harus ia lakukan nanti kalau abangnya tahu bahwa dirinya sering di bully oleh Axel.
Dan pasti lambat laun pasti tau bahwa Axel punya pacar dan pacarnya itu jadi pelopor tersakiti nya Fanya.
"Udah gak papa, gimana nanti aja? Lagipula Abang gak bakal ke sini" ucap Fanya pasti.
"Ya udah terserah lo, males juga gue kalo berurusan sama Abang lo itu" ucap Willow.
"FANYA! KITA UDAH DATENG NICH"Teriak Indra.
Semua orang menatap Indra tajam, karena teriakan Indra terdengar menggelegar di kuping mereka.
Nio yang ada di sana memukul kepala Indra pelan" Lo jangan teriak ini rumah orang" ucap Nio.
Mereka berdua langsung duduk di sofa di ikuti oleh Axel yang berjalan lemas lalu duduk di sana.
"Kenapa Lo panggil gue Fan?" Tanya Indra sambil tersenyum manis.
Indra itu orangnya sangat baik kepada Fanya, jika Axel sering bully Fanya. Indra itu lebih sering membela walaupun harus babak belur karena menolong Fanya.
"Jenny, dia lagi nyari pasangan buat kontes kecantikan nanti. Kan ada couple gitu, nah Lo mau gak jadi pasangan jenny di kontes kecantikan nanti?" Fanya menjelaskan alasan kenapa mengguncang Indra ke rumahnya, lalu di akhiri dengan pertanyaan.
"Sama jenny?" Tanya Indra.
Fanya mengangguk semangat.
"Boleh" ucap Indra sambil tersenyum.
"Tuh dia mau" ucap Fanya kepada Jenny.
"Hm" Jenny bergumam.
"Emang temanya apa?" Tanya Indra.
"Cinderella yang cantik dan pangeran yang tampan" jawab Fanya.
"Oh" Indra ber 'oh' menandakan ia paham.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERNIKAHAN RAHASIA ANAK SMA [AXELIOFANYA]
Ficção AdolescenteLENGKAP!!! "Bilang dong! Jadinya kan aku gak nampar kamu" ucap Fanya mencubit pinggang Axel yang berbalut jas hitam. "Ahk.. iya iya, kan aku gak tau sayang" ucap Axel menahan sakit. Fanya melepaskan cubitannya, menatap kesal Axel, memukul kepala lel...