Sepulangnya Fanya dari Mall, membuat Axel menatap wanita itu tajam, Fanya merasa bodoh amat berjalan ke dapur dan menaruh dua kantung plastik ke meja makan.
"Bisa gak sih, gak udah permaluin gue? Harusnya lo tau kan gue bisa beli apa aja. Tapi lo selalu aja nahan gue buat habisin uang"Ucap Axel sambil menghampiri Fanya dan duduk di kursi meja makan. Begitupun Fanya, mereka duduk dengan berhadap hadapan.
"Makan!" Titah Fanya mendorong kantong plastik itu kepada Axel.
"Aku tau kamu kaya, tapi aku gak suka kamu berlagak sombong. Kamu gak pernah lihat orang lain soalnya. Mau cari uang 50 ribu aja mereka susah. Kamu apa apa keluarin uang. Tadi buat apa coba? Borong semua baju buat apa? Mau anggap hadiah gimana coba kalo sebanyak itu?"
"Yaudah kalo gak mau tinggal buang" ucap Axel santai sambil membuka kantong plastik.
BRAK...
Fanya menggebrak meja "Gampang banget ya, apa-apa kalo gak suka buang!" ucap Fanya membentak.
"Lo Berani bentak gue?" Tanya Axel.
"Kenapa enggak?" Tanya Fanya tajam.
"Lo mau gue bales Lo di sekolah, biar mereka ikut-ikutan bully lo!" Ancam Axel tajam.
"Kenapa gak? Aku gak takut ke mereka. Terserah mereka mau bully aku habis-habisan juga. Karena yang di sini salah itu bukan aku melainkan kamu. Aku bilang mamah tau rasa kamu" Tatapan Fanya juga tajam.
"Jangan bawa bawa mamah sama urusan kita!" Tegas Axel.
"Ya kamu nya susah banget di atur. Bikin aku kesel aja" ucap Fanya.
"Intinya terserah kamu aja deh Xel aku males urusin kamu. Uang kamu yang kamu kasih ke aku, silahkan ambil semua. Habisin aja semua sampe kamu jatuh miskin! Habisin duit puluhan miliar buat apa coba" Fanya berdiri dan segera pergi menuju kamarnya.
Cklek, pintu kamar terbuka. Fanya menganga melihat isi kamarnya yang penuh dengan barang barang kado. Sesegera mungkin Fanya kembali lagi ke dapur memanggil Axel.
"Axel, kamu! Itu banyak banget tau gak?" Tanya Fanya dengan sedikit bentakan.
"Bodoh amat, udah terlanjur beli. Kalo gak mau pake yaudah buang aja!" Ucap Axel santai sambil memakan pizza yang Fanya beli.
"BIBI!"Panggil Fanya teriak.
"Iya non ada apa?" Tanya Bi Yeyen segera di depan Fanya.
"Bibi ikut aku ke kamar!" Titah Fanya.
"Ada apa non?" Tanya Bi Yeyen.
"Nanti bibi tau! Bibi duluan aja ke kamar aku!" Balas Fanya.
"Baik non!" Bi Yeyen segera pergi ke kamar Fanya.
Fanya menatap Axel dengan tatapan membunuh "Kamu ikut aku!" Titah Fanya sambil menarik tangan Axel yang kiri.
"Iya iya, bentar! Gak usah tarik-tarik!" Ucap Axel. Namun tidak di pungkiri lelaki itu tersenyum melihat Fanya marah.
Fanya menarik Axel sampai kamarnya di sana sudah ada bibi yang menatap ternganga bayangkan saja kasur saja sudah tidak terlihat saking banyaknya kado di kamar.
"Bibi tolong bantu Fanya Milah semuanya ya. Ini terlalu banyak! Bibi kalo mau boleh ambil aja. Buat anak bibi atau cucu juga silahkan!" Titah Fanya.
"Iya non, terimakasih"
Fanya menatap datar Axel "Bantu aku milah semua kado-kado ini!" Titah Fanya.
"Ck iya iya, nanti di bantu" balas Axel.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERNIKAHAN RAHASIA ANAK SMA [AXELIOFANYA]
Novela JuvenilLENGKAP!!! "Bilang dong! Jadinya kan aku gak nampar kamu" ucap Fanya mencubit pinggang Axel yang berbalut jas hitam. "Ahk.. iya iya, kan aku gak tau sayang" ucap Axel menahan sakit. Fanya melepaskan cubitannya, menatap kesal Axel, memukul kepala lel...