****
17 tahun kemudian...
17 tahun telah berlalu dan semuanya pun telah berubah, Ji Li yang berhasil menangkap Zhu Zan Jin untuk membalaskan dendam kekasih sahabatnya pun langsung memutuskan untuk mengundurkan diri dari kedua karirnya sebagai seorang mata-mata sekaligus juga tentara, dan memilih hidup bahagia bersama dengan suami dan juga putra angkatnya tanpa adanya sebuah masalah kehidupan yang akan membebani mereka berdua lagi.
Wang Zhoucheng yang berhasil menikah dengan Liu Haikuan pun, memutuskan untuk tinggal di america setelah mereka berdua menikah beberapa tahun lalu bersama dengan kedua putra kembar angkat mereka dan juga memilih untuk meninggalkan pekerjaannya sebagai seorang dokter.
Feng Zhiyan yang berhasil sukses menjadi seorang CEO perusahaan buku pertama di Inggris pun dengan senang hati untuk mencantumkan nama seseorang yang sangat berharga didalam kehidupannya sebagai nama utama dari perusahaan tersebut yaitu adalah 'PT. Zhixiao'.
Bahkan yang lainnya seperti Song Ji Yang, Wang Hao Xuan, Zheng Fanxing, Guo Cheng, Meng Ziyi, Cao Yu Chen, dan juga Xuan Lu pun, benar-benar dapat kembali hidup bahagia setelah melewati beberapa tahun yang kelam setelah mereka semua kehilangan sosok matahari yang sangat berpengaruh didalam kehidupan mereka semua masing-masing. Terutama, untuk seorang pria berjas hitam yang saat ini sedang bersimpuh tepat di hadapan sebuah makam besar kediaman keluarga Xiao dengan beberapa buket bunga di lengannya.
"Sayang, sudah 17 tahun dan aku masih belum bisa untuk melupakanmu" Ucap Pria tersebut tersenyum sembari mencengkram buket bunga tersebut.
"Aku datang lagi Xiao Zhan, dengan membawakan sebuah buket bunga mawar putih khusus untukmu tepat dihari anniversary kita yang entah keberapa tahunnya" Ucap Pria tersebut mulai menitikkan air matanya tanpa sadar.
"Dan aku hanya ingin mengatakan satu hal kepadamu, bahwa sekarang aku paham dengan semua ucapanmu saat itu Zhange" Ucap Wang Yibo menatap batu makam tersebut dengan tatapan yang penuh makna.
"Mulai sekarang kau tidak perlu khawatir lagi, karena aku sudah berhasil mendapatkan penggantimu tanpa harus melupakanmu sayang" Ucapnya dengan kedua kelopak mata yang sudah mulai penuh.
"Oh iyah, hampir saja aku lupa karena terlalu keasikkan berbicara dengan mu Zhange" Ucap Wang Yibo sedikit menundukkan kepalanya lalu tersenyum.
"Aku akan segera menikah" Ucap Wang Yibo kembali mendonggakkan kepalanya lalu tersenyum tepat ke arah sebuah batu yang bertuliskan 'Xiao Zhan'.
"Dan hidup bahagia dengannya" Ucap Wang Yibo terus menatap batu tersebut dengan lekat.
Disaat Wang Yibo sedang asik melamun, tiba-tiba saja datang seorang pemuda cantik yang berlari tepat ke arahnya dengan sebuah senyumnnya yang tidak pernah pudar sedikit pun.
Pria itu pun terus berlari dan berlari hingga pada akhirnya ia pun berhasil sampai tepat dibelakang Wang Yibo dengan beberapa sebuah karangan bunga tepat dikedua tangannya.
"Yibo" Panggil pria tersebut dengan suara yang sangat lembut.
Wang Yibo pun langsung dengan cepat menolehkan kepalanya tepat kebelakang untuk melihat siapa yang baru saja memanggilnya tadi.
Setelah ia menolehkan kepalanya, ia pun hanya mendapati seorang pria tinggi ramping dan juga cantik saat ini sedang berdiri tegap tepat dibelakangnya.
"Haii" Ucap pria tersebut tersenyum lalu melambaikan salah satu tangannya tepat ke arah Wang Yibo.
Dengan cepat Wang Yibo pun langsung bangkit dari posisinya dan berjalan sedikit untuk menghampirinya.
"Kau sudah kembali?" Tanya Wang Yibo menatap pemuda itu dengan penuh kasih sayang.
"Sudah" Jawab pemuda tersebut tersenyum.
"Kalau begitu lekatakkan lah sekarang juga bunga-bunga itu disanah dengan rapih yah agar paman mu menyukainya lalu meminta izinlah kepadanya" Ucap Wang Yibo tersenyum lebar lalu menunjuk tepat ke arah beberapa karangan bunga miliknya.
Dengan niat yang kuat dan juga harapan yang besar ia pun langsung dengan cepat mengsimpuhkan kedua lututnya tepat dihadapan sebuah makam besar yang sangat indah dan juga megah.
"Paman, lihatlah sekarang keponakan kecil mu sudah tumbuh dewasa dan sebentar lagi dia juga akan segera menikah" Ucap pemuda tersebut tersenyum tepat ke arah makam tersebut.
"Terimakasih, karena dulu kau telah menjadi paman yang baik dan juga berbakti untuk menjagaku dan sekarang biarkan aku yang mengantikan posisimu untuk menjaganya paman Cao Pei berjanji Cao pei tidak akan pernah menyakitinya" Ucap Cao Pei tersenyum dengan senyuman yang sangat persis dengannya.
"Percayalah" Ucapnya tersenyum untuk yang kesekian kalinya lalu mulai meletakkan buket bunga miliknya tepat disamping buket bunga milik Wang Yibo.
Setelah ia benar-benar selesai dengan tugasnya, ia pun langsung dengan cepat beranjak dari tempat duduknya lalu sedikit memberikan hormat salam bersama dengan Wang Yibo tepat ke arah makam tersebut.
"Kalau begitu paman, Cao Pei dan juga paman Yibo pulang dulu yah besok pagi kami berdua akan kembali kesinih sebelum acara pernikahan kami berlangsung untuk meminta restu darimu" Ucap Cao Pei tersenyum lalu menolehkan kepalanya tepat ke arah Wang Yibo.
"Aku akan selalu mencintai mu sayang, tetapi melalui dirinya mulai sekarang dia juga adalah cinta dan juga kehidupanku maka dari itu aku tidak akan pernah membiarkan siapapun untuk mengambilnya lagi dari diriku selain tuhan" Ucap Wang Yibo tersenyum lalu menolehkan kepalanya tepat ke arah Cao Pei.
Setelah keduanya selesai, mereka berdua pun langsung dengan cepat memutuskan untuk segera kembali kerumah mereka masing-masing karena hari yang sudah semakin sore.
Wang Yibo pun langsung dengan cepat merangkul Cao Pei dan menariknya untuk berjalan pergi dari sanah secara perlahan, sebuah rangkulan yang awalnya terlihat renggang pun kini mulai melekat seiring menjauhnya mereka berdua dari hadapan makam tersebut.
Namun tanpa mereka berdua sadari, terlihat seorang pria
berbaju putih yang saat ini sedang memperhatikan mereka berdua dengan kedua pandangan yang sangat bahagia."Aku senang jika kalian pun senang" Ucap Xiao Zhan tersenyum tepat ke arah Wang Yibo dan juga Cao Pei yang saat itu sedang berjalan tepat ke arah sebuah parkiran.
"Sekarang aku bisa tidur dengan nyenyak tanpa harus memikirkan dengan siapa kau akan bahagia Yibo" Ucap Xiao Zhan mulai menitikkan beberapa buliran bening yang keluar tepat dari dalam kedua kelopak matanya.
Sedangkan disisi lain Cao Pei yang merasa sedang diperhatikan oleh seseorang pun langsung dengan cepat membalikkan tubuhnya tepat ke arah belakang dan menatap tepat ke arah sebuah makam yang baru saja mereka berdua hampiri sebelumnya.
Saat setelah Cao Pei membalikkan tubuhnya, ia pun hanya mendapati sebuah hamburan bunga yang mulai berterbangan dengan sebuah asap ringan yang mulai menghilang tepat di atas makam tersebut.
"Paman" Batin Cao Pei menatap lekat tepat ke arah angan-angan dibelakangnya.
"Sayang, ada apa?" Tanya Wang Yibo menatap ke arah Cao Pei Khawatir.
"Akhh enggak ada apa apa kok sayang, mungkin tadi cuman perasaan ku aja" Jawab Cao Pei menolehkan kembali kepalanya tepat ke arah Wang Yibo lalu tersenyum.
"Kau yakin?" Tanya Wang Yibo khawatir.
"Mn" Jawab Cao Pei singkat.
"Yaudah kalau gitu ayo kita lanjut" Ucap Wang Yibo tersemyum lega tepat ke arah Cao Pei.
"Ayo" Ucap Cao Pei lalu membalas senyuman yang baru saja diberikan oleh Wang Yibo kepadanya.
Setelah itu mereka berdua pun memutuskan untuk segera pergi dari sanah dan menyiapkan segala kebutuhan yang mereka butuhkam untuk acara pernikahan mereka besok.
=============================================
Thank you and sorry..
The End...
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Flower Petal For You [ Yizhan / END ]
RomanceXiao Zhan Seorang pemuda tampan, manis, dan juga baik yang merupakan seorang putra tunggal dari kediaman keluarga Xiao ini menjalani kehidupan yang begitu kelam setelah ia lulus dari kuliah nya, ia dijadikan sebuah bahan taruhan oleh kedua orang tua...