Chapter 20 || Mimpi yang berbeda

157 12 2
                                    

****

5 Bulan kemudian...

Dimalam hari yang indah dan juga sejuk terlihat seorang pria berhoodie cream sedang menata rapih beberapa rangkaian bunga dan juga lilin yang ada di atas sebuah meja yang sudah tersedia rapih di sebuah taman yang ada di dekat perpustakaan pusat kota.

Saat setelah ia selesai merapikan segalanya, ia pun langsung menyimpan kedua lengannya tepat pada kedua pinggang miliknya lalu menghela nafasnya panjang.

"Aku yakin pasti Zhange akan suka dengan semua ini" Ucap pria tersebut menatap tepat ke arah semua dekorasi yang sudah ia siapkan dari sore hingga malam lalu tersenyum.

Hingga tak lama kemudian saat ia sedang menunggu kedatangan seseorang, ia tidak sengaja menolehkan kepalanya tepat ke arah jalan raya yang ada di hadapan taman tersebut.

Saat setelah ia benar-benar mengalihkan pandangannya tepat ke arah jalan raya tersebut, ia langsung mendapati seorang pria tinggi bermantel hitam sedang tersenyum tepat ke arah nya dengan salah satu lengan yang terus melambai tepat ke arahnya.

Ia pun ikut tersenyum ketika pria tersebut tersenyum ke arahnya, tanpa menunggu lama ia pun langsung beranjak dari tempat duduknya lalu mengambil sebuah buket bunga yang tersimpan tepat di atas meja yang ada disanah.

Setelah ia mengambil buket tersebut, ia pun langsung berjalan tepat ke arah pria tinggi tersebut dengan sebuah bunga yang tergenggam erat tepat pada kedua lengannya yang hangat.

Namun tiba tiba saja langkah yang awalnya dipenuhi oleh rasa semangat, kini telah berubah menjadi sebuah langkah yang dipenuhi oleh rasa takut dengan kedua lengan yang terus bergemetar sehingga membuat bunga tersebut terjatuh dari dalam genggamannya ke atas tanah.

Langkah yang awalnya bergerak secara perlahan, kini benar-benar telah berubah menjadi sebuah larian yang begitu kencang dengan di iringi oleh sebuah air mata yang sedikit demi sedikit mulai keluar dari dalam kedua bola matanya.

Ia benar-benar tidak menyangka bahwa di hari spesialnya ini, ia harus melihat sebuah kejadian yang dimana itu adalah kejadian yang tidak akan pernah diharapkan oleh ribuan orang dimuka bumi ini.

Ia terus berlari dengan tenaga yang ia miliki saat ini, langkah demi langkah ia lalui hanya untuk menghampiri seseorang yang saat ini sedang terkulai lemas tak berdaya dengan seluruh tubuh yang hampir dipenuhi oleh lumuran darah yang keluar tepat dari dalam kepalanya.

Sebuah truk besar benar-benar berhasil menghantam seorang pria tinggi yang sedang berjalan dengan tenangnya tepat ke arah sebuah taman yang ada di seberang jalan tersebut.

Sesampainya Wang Yibo dihadapan pria tersebut, ia pun langsung dengan cepat mengangkat kepala pria tersebut dengan begitu berhati-hati tepat kedalam pangkuannya.

Wang Yibo terus berusaha untuk membuat pria tersebut kembali membuka kedua bola matanya sebelum ketakutannya benar benar menghancurkan nya saat itu.

Hingga pada akhirnya Wang Yibo pun berhasil membuat pria tersebut kembali tersadar dari dalam pingsannya.

"Zhange... Zhange apa kau dapat mendengar suara ku?" Tanya Wang Yibo dengan tatapan yang begitu dipenuhi oleh rasa khawatir.

"Zhange aku mohon jawab pertanyaan ku, kau dapat mendengar suara ku kan?" Tanya Wang Yibo untuk yang kedua kalinya dengan air mata yang sudah benar benar tidak dapat untuk dibendung kembali.

"Y-yibo..." Panggil Xiao Zhan dengan suara yang mulai terbata-bata.

"Ahh Z-zhange apa kau baru saja memanggilku?" Tanya Wang Yibo menatap ke arah Xiao Zhan dengan pikiran yang mulai dipenuhi oleh rasa takut.

The Last Flower Petal For You [ Yizhan / END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang