28

17 3 0
                                    

Setuju gak kalau aku sering up?

Setuju gak kalau aku sering up?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


✩*⢄⢁✧ --------- ✧⡈⡠*✩



Liburan kami berjalan cukup baik. Kami pergi kepasar terdekat dan membeli banyak barang, barang-barang yang sebenarnya tidak kami butuhkan.

Krist sedang dalam suasana hati yang lucu dimana dia hanya ingin mencoba segalanya. Aku lega melihatnya seperti ini karena itu berarti dia akhirnya terlalu shock karena Alexa mengetahui rahasia kami dan benar dalam pikiranku, Alexa belum mengatakan apa-apa kepada orang tuaku.

Dia bersama ibu dan ayah saya sepanjang waktu dan saya pikir itu hebat, dengan mereka yang teralihkan perhatiannya, saya bisa sesekali menyentuh dan menggoda Krist.

Karena Alexa membuat orang tuaku sibuk, Krist dan aku bisa mengunjungi tempat nongkrong ku sendirian. Itu adalah air terjun, salah satu hal terindah yang pernah saya ketahui. Itu sedikit berjalan dan lucu melihat Krist mengeluh tentang panas dan mengapa kami harus melakukan perjalanan sejauh ini.

"Kenapa kamu harus datang jauh-jauh hanya untuk nongkrong," katanya sambil menggerakkan kausnya ke atas dan ke bawah untuk membiarkan angin masuk ke tubuhnya yang panas dan berkeringat.

Aku tersenyum padanya. "Kamu akan segera melihat."

Jaraknya tidak terlalu jauh di depan, jadi aku pergi sebelum Krist bisa mengatakan apapun.

"Singto!" Aku mendengar dia berteriak.

Saya mengatur semua yang kami butuhkan dengan tenang. Diam-diam saya datang ke sini dengan beberapa barang untuk piknik. Jaraknya tidak sejauh yang dikeluhkan Krist tapi dia suka mengeluh.

Tempat yang saya pilih berada di atas air terjun di bawah pohon di sepetak rerumputan hijau lemon. Itu sangat damai baginya. Hamparan hijau terhampar luas di hadapanku, pohon-pohon tinggi, bunga ungu liar dan langit biru jernih, dan saat aku mengaitkan keranjang kami ke salah satu cabang agar hewan tidak bisa mendapatkannya, angin sejuk bertiup melalui rambutku, pakaianku dan mengacak-acak rumput pendek seperti ombak.

Saya tidak sabar untuk menunjukkan pandangan ini kepada Krist. Saya kembali untuk menemukan dia masih mencari saya. Dia sudah dekat dengan air terjun sekarang. Itu tidak setinggi atau semenarik air terjun lain di taman dan negara lain, tetapi sangat alami. Airnya mengalir dari celah-celah di antara bebatuan yang mengelilinginya adalah pohon-pohon tinggi dan tanaman merambat, dan anda tidak bisa memastikan darimana tepatnya air itu berasal.

Saya menyukai air tawar alami, warna tanah yang perunggu, dan mineral yang mengalir dari bebatuan.

"Krist!" Saya memanggilnya.

RAHASIA KITA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang