G. Barudak tepung

454 88 2
                                    

Khaesang tuh anak tongkrongan banget. Karena dia merasa mempunyai banyak circle sampai bisa buat geng tuh keren. Hingga tercapai lah keinginan dia yang pengin punya geng.

Diketuai oleh dirinya sendiri, perkumpulan anak nakal dan begajul dari seluruh siswa SMU Nusa Karya menjadi anak buahnya.

Geng Khaesang diberi nama, Sajiku. Bukan promosi tepung, melainkan mempunyai arti tersendiri.

"Sangkuriang berJiwa Kuat! Mana nih suaranya! Katanya mau lawan musuh!" teriak Khaesang di tengah-tengah perkumpulan geng Sajiku yang lagi pada lemah, lesu, loyo.

"Perasaan yang rajin puasa senin Kamis cuma Deus doang! Kalian malah ikutan lemes, sementara Deus seger-seger aja noh!" seru Khaesang sambil menunjuk pada teman yang dia maksud.

Deus cuma tersenyum samar, sambil bilang, "hari ini hari selasa bro. Gue kagak puasa!"

Khaesang baru tersadar akan hal itu, hingga dengan cepat dirinya mengganti topik dan mencoba mengobarkan semangat anak begajul di geng Sajiku ini.

"Kalian semua, ikut gue! Gue mau buat rusuh ke bocah songong yang masih pakai OSIS kuning!"

Mendengar perintah bersiap perang dari sang ketua, semua anggota geng langsung bergas dan bersikap siap. Wajah urak-urakan yang sialnya ganteng banget kalau diliat para ciwi-ciwi centil di sekolah mereka.

"Siap big bos! Ayo kita serang bocah tengik itu!"

"Pengin gue tendang bokongnya yang udah sembarangan kentutin muka gue kemarin!"

"Gue lebih pengin slending otaknya!"

Khaesang tersenyum puas mendengar semangat para anggotanya. Inilah yang dia suka dengan membuat perkumpulan anak nakal di sekolahnya. Jadi biar masa sekolahnya nggak cuma kenyang masalah buku dan ulangan.

Tapi harus balance sama perbuatan khas anak remaja, yaitu kenakalan.

"Ayo, kita temuin si benard bear itu!"

"Bos, namanya Leonard, bukan benard!" koreksi Deus.

Mereka serempak berjalan ala-ala perkumpulan anak yang mau ngajak tawuran. Pergi bersisian satu sama lain menuju ke daerah lain di sekolah mereka.

Sekolah Bersama Nusa Karya adalah sekolah yang menampung SD, SMP, dan SMU dalam satu lingkungan sekolah. Sehingga tanah yang di pakai juga luas untuk mendirikan tiga jenjang sekolah sekaligus.

Dan sekarang Khaesang dan geng Sajiku tengah menuju ke daerah SMP Nusa Karya yang tidak jauh dari gedung SMU nya. Menemui musuh bebuyutan geng Sajiku yang ternyata masih perkumpulan anak-anak SMP.

"WOI! BENARD BEAR! COWOK PUTIH KAYA BERUANG KUTUB! SINIH CARI MASALAH SAMA KITA! GUE LAGI GABUT!"

Khaesang berseru dengan berapi-api sampai urat di kepalanya menonjol. Disusul sorakan ramai dari anggota geng Sajiku yang tak kalah semangat juga.

Tak lama setelah itu, keluarlah sosok yang mereka cari dengan beberapa rekannya juga. Dengan wajah kusut sambil memandang para kakak kelas mereka yang ingin mencari keributan.

Leonard menatap nyalang ke arah Khaesang. Wajahnya yang menurut orang-orang itu nyebelin dan gebukable banget itu bikin Khaesang yang nggak sabaran pengin nonjok orang detik itu juga.

"Ribut sekarang! Atau lo ngga bisa nemuin hari esok buat absen di kelas!" perintah Khaesang.

Leonard tersenyum meremehkan yang mana membuat geng Sajiku naik pitam. Mereka langsung ingin menyerbu sebelum kepalan tangan Khaesang menjunjung tinggi pertanda berhenti.

"Apa maksud dari senyum remeh temeh lo!?" Khaesang masih berusaha sabar.

"Hari ini gue dan yang lain belum bisa, Bang! Lain kali aja, lagi ngga mood!"

Mulai detik itu kesabaran Khaesang hilang. "Nggak mood! Nggak mood! Gundulmu! Lo buat keributan sesuka hati, pernah liat mood kakak-kakak kelas lo kagak!? Hah?! Jawab!"

Geng Sajiku langsung bersorak ramai.

"Bener bang! Kita lagi ngga mood sekarang!"

"Halah! Alesan doang! Lo sebenernya takut, kan!" Angga yang udah ngga sabar akhirnya angkat bicara.

Leonard menatap tak suka pada Angga yang barusan bercakap. Tetapi anggukkan beberapa saat setelahnya membuat geng Sajiku terheran-heran.

"Iya bang, kita takut. Soalnya sekarang lagi dihukum sama kepala sekolah, tuh,"

Tiba-tiba sosok kepala sekolah SMP Nusa karya ke luar dari ruang kelas yang sebelumnya di tempati oleh Leonard dan kawan-kawan.

Khaesang kaget sampai melotot, detik itu juga, dirinya mengumpat dengan sekuat tenaga di dalam hatinya.

"Leonard Anjjsudkwldualozlxoebsnsusj!!!!" di dalam hati.

***

Vote dan komen dari kalian sangat berarti buat saya:)

Kembar Nakal[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang