I. 2K24 ganti ayah

453 97 5
                                    

Kantor polisi. Inilah akhir dari si Kembar Sang yang sebelumnya benar-benar ribut di pinggir lapangan. Dengan Khaesang yang terus menerus ingin memukul Whisang dengan balok kayu.

Sementara Whisang yang heboh dan merasa terancam teriak dengan kerasnya. Membuat atensi beberapa polisi yang memang sedang menertibkan kawasan bekas tawuran itu menotis keributan sepele mereka.

Dengan terpaksa kedua saudara itu diangkut mobil polisi menuju polsek guna dimintai keterangan. Dan pada akhirnya ayah mereka juga yang datang sebagai walinya.

Jay masuk buru-buru ke dalam kantor polisi. Mencari keberadaan kedua anak cebongnya yang membuat masalah. Dengan ditemani Satya, sekretaris atau lebih tepatnya pembantu pribadinya.

"Ayah, " Whisang melihat presensi ayahnya yang baru saja masuk, membuat Khaesang ikut melongok keberadaan yang dimaksud.

Jayabrata yang melihat kedua anak tuyulnya duduk manis di hadapan petugas langsung menghela napas. Terasa lelah menghadapi kelakuan mereka hingga pada akhirnya dia memutar balik.

Sebelum itu, dia berucap pada Satya. "Kamu urus bisa?"

"Naik gaji?" ujar Satya meminta imbalan.

"Tenang, bisa diatur, "

Selepas mengucapkan hal tersebut, Jaya langsung pergi keluar. Sementara Satya masuk dengan wajah tak berekspresi miliknya. Kedua kembar Sang yang sudah hapal betul ketololan ayah mereka cuma bisa memaklumi.

Terlebih ada om Satya yang bahkan amarahnya lebih menakutkan dibanding ayah mereka.

"Saya wali mereka, "

Selesai mengurus jaminan agar Sang kembar dapat bebas, mereka berdua beserta Satya keluar dari kantor polisi. Menuju basement tempat mobil ayahnya terparkir.

Terlihat Jaya yang berdiri tenang di samping mobil abu-abunya. Menatap penuh intimidasi kedua anak kembar yang suka ribut itu.

"Gimana? Beres?" tanya Jaya.

Satya mengangguk mantap, membuat si Bos menghela napas lega. "Kalian," ucapnya pada kembar Sang.

"Ikut Ayah pulang!"

Whisang dan Khaesang langsung melengos. Menghindari tatapan Ayah mereka, berusaha mencari jalan untuk lari.

"Nggak mau!" tolak Whisang dengan wajah ogah.

"Nggak sudi!" Khaesang dengan ucapan penuh nada lebih ogah.

Jaya cuma bisa sabar.

"Ayah mau bicara sama kalian sebentar aja. Yuk, apa nggak kangen sama Ayah?" tanya Jaya memancing rasa berbakti kedua anaknya.

"Nggak!" memang durhaka mereka ini.

"Jahatnya," Jaya langsung pundung.

Satya yang nggak tega sama bos nya ingin turun tangan dengan menampol satu persatu pipi gemes si Kembar. Tapi dirinya baru ingat jika minggu lalu dia habis nyicil mobil baru.

Untuk mengamankan rekeningnya agar tidak mendapat potongan atas perilaku abusive nya pada anak majikan. Maka Satya lebih memilih diam.

"Ayah ada parsel emas batangan, kalian mau?" sogok Jaya.

Whisang dan Khaesang langsung menatap penuh harap kepada ayah mereka. Dengan anggukkan mantap keduanya menjawab. "Mau dong!"

Jaya tersenyum lebar melihat reaksi kedua anaknya, padahal dalam hati dirinya mengumpat. "Dasar anak anj... Jaya!"

"Oke, ayok kita pulang!"

Jaya segera masuk kedalam mobil abu-abunya miliknya. Namun kedua anaknya justru berbalik dan masuk kedalam mobil sebelah. Mobil hitam yang terlihat lebih mewah dari mobil miliknya. Dan itu punya Satya.

"Ayok Om! Anter kita ke rumah!" seru Sang kembar kompak.

Lagi-lagi Jaya cuma bisa senyum lebar, terus melirik ke arah Satya yang udah panas dingin di tempat.

"Kamu nyicil mobil baru, Sat?" tanya Jaya penuh intimidasi.

Satya mengangguk kaku. "Iya, Bos. Kemarin, "

Jaya cuma bisa sabar, terus berjalan lunglai ke arah mobilnya. "Pantes aja mereka masuk ke sebelah. Tau banget yang bening, "

Memang pada dasarnya si kembar sama seperti ayah mereka. Keduanya cuma tau yang bernilai, mengkilap, bening dan bersinar.

Seperti uang.

"Nyesel punya gen mata duitan," sesal Jayabrata generasi ke 8 dari kakek buyut yang suka uang.

***

How about my story?

Menurut kalian menarik untuk dibaca kah? Menghibur? Atau bosan dengan jalan ceritanya?

Please kasih tanggapan kalian.
Satu kalimat berarti segalanya buat aku, eak.

Kembar Nakal[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang